Sahabatku

Senin, 24 Oktober 2011

siklus hidup

PAHAMI SIKLUS HIDUP FINANSIAL ANDA

Dikutip dari Danareksa.com
Pentingnya Memahami Siklus Hidup Finansial Anda
Sejalan dengan berjalannya siklus kehidupan manusia mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua sampai tua renta, maka berbagai pandangan dan kebutuhan finansial kita juga selalu berubah-rubah sesuai kondisinya. Contohnya, saat seseorang berada di usia 30-an, kemungkinan sedang sangat menikmati masa mudanya, bekerja dengan giat dan agresif namun berkejaran dengan gaya hidup konsumtif yang bergulat dengan tagihan kartu kredit Menjelang pensiun di usia sekitar 50-an, seseorang biasanya sedang berusaha keras memastikan sudah punya cukup uang untuk bisa melanjutkan hidupnya setelah tidak bekerja, cari aman deh !
Dalam kesempatan kali ini, marilah kita pelajari beberapa kunci-kunci keputusan finansial dalam tiap tahapan kehidupan manusia - yang saya kira perlu kita pahami dengan seksama. Mempelajari hal ini bertujuan untuk memudahkan pengambilan keputusan finansial, apa yang perlu kita lakukan dan apa yang sebaiknya tidak kita lakukan berkaitan dengan uang dari tiap tahapan kehidupan kita. Lebih dari, manfaatnya bukan sekedar hanya untuk menambah pengetahuan kita sendiri, namun juga membantu memahami kebutuhan dan pandangan orang lain secara finansial, sesuai dengan usianya juga.
Karena penting sekali bagi kita untuk bisa sesekali menempatkan diri pada posisi orang lain secara finansial. Sebab suatu keputusan keuangan jarang sekali yang bisa berdiri sendiri, baik Anda yang masih lajang maupun sudah menikah, atau Anda punya tanggungan atau justru Anda yang ditanggung. Selalu saja ada pengaruh serta kepentingan orang lain didalamnya.
Usia Sekolah Dasar sampai dengan dengan lulus Perguruan Tinggi S1 di usia 20-an
    * Pada usia 0 sampai 18 tahun, umumnya orang masih berada di bangku sekolah pendidikan dasar dan seluruh biaya hidup ditanggung oleh orang tua. “Life is beautiful, with no responsibilities what so ever.. “ kira-kira begitulah gambaran hidup seseorang pada masa kanak-kanak dan remajanya. Hanya saja memang tidak seindah kenyataannya jika berkaitan dengan uang. Anda tahu kan bagaimana pada jaman sekolah dulu, sulitnya meminta uang pada orang tua. Tidak.
    * Saat di Perguruan Tinggi, kebanyakan dari Anda mungkin masih di biayai orang tua, tapi pengaruh teman-teman, mengikuti trend atau mungkian memang terpaksa banyak juga dari Anda bahkan harus bekerja paruh waktu mencari penghasilan tambahan untuk tambahan ongkos kuliah. Dengan naiknya ongkos kuliah, transport dan buku-buku, memang agak sulit jika harus mengandalkan orang tua.
Lagipula mempunyai uang sendiri, kedengaran lebih cool & gaul. Lebih bebas menntukan pilihan dalam membelanjakan uang, juga sesekali mentraktir orang tua dan teman bisa jadi kebanggaan tersendiri. Asalkan bisa membagi waktu dengan jadwal kuliah yang harus segera diselesaikan, maka bekerja paruh waktu atau berusaha mendapatkan uang sendiri sambil kuliah tentunya bisa dilakukan. Bekerja sambil kuliah memang memanfaatkan waktu luang dengan positif, tentunya kita sedikit banyak bisa mempraktekkan apa yang dipelajari selama ini di sekolah,
Di usia 20-an
    * Anda mungkin juga masih ingin meneruskan sekolah sebab keinginan belajar juga masih mengebu-gebu. Beruntunglah jika orang tua bisa membantu Anda membayar biaya pendidikan, namun kemungkinan besar orang tua tidak bisa membantu terlalu banyak sebab jenjang pendidikan lanjutan setelah perguruan tinggi atau pendidikan advance learning yang setara jauh lebih mahal daripada pendidikan dasar di SD sampai SMA. Jadi untuk membayar biaya pendidikan lanjutan kemungkinan besar harus diusahakan sendiri. Bisa juga berusaha mendapatkan beasiswa untuk mensponsori biaya pendidikan Anda. Lain halnya jika Anda ingin mengambil pinjaman dengan tujuan membayar biaya pendidikan, beban biaya pendidikan akibatnya menjadi lebih berat, sebab Anda juga membayar bunga pinjamannya. Hanya jika Anda yakin bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada uang yang dihabiskan, maka mengeluarkan uang lebih banyak untuk melanjutkan sekolah Anda boleh saja dilakukan. Sebaliknya, jika hanya sebagai keinginan yang didorong mendapatkan cap prestisius tanpa usaha lebih lanjut untuk menggantikan uang yang habis tadi, maka pendidikan mungkin menjadi suatu hobi atau sarana rekreasi yang terlalu mahal dari segi uang, tenaga dan waktu yang sudah dikorbankan.
    * Masih ingatkah Anda saat mendapatkan gaji yang pertama ? Penghasilan Anda belum terlalu besar saat ini karena itu mulailah membangun kebiasaan berbelanja dengan cara mengeluarkan uang sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan.
    * Pada masa ini biasanya orang masih malas menabung, tapi rajin belanja. Namun seberapapun penghasilan Anda, usahakanlah untuk selalu bisa menyisihkan uang secara rutin dari penghasilan Anda tiap bulan. Pastikan bahwa Anda mempunyai tabungan di bank yang, dengan kondisinya yang nyaman, fasilitas lengkap, biaya administrasi rendah dengan bunga tabungan yang bersaing. Pisahkanlah rekening tabungan dengan rekening gaji,
    * Cobalah untuk bisa membentuk sejumlah dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang sengaja disisihkan untuk membiayai pengeluran mendadak yang sifatnya darurat. Pada usia ini kebutuhan dana cadangan belum terlalu besar sehingga cukup mencadangkan sebesar 1 kali pengeluaran Ada perbulan. Anda bisa menempatkan rekening dana cadangan ini di rekening tabungan
    * Mulai berpikir mengenai persiapan pensiun, walaupun masih jauh panggang dari api alias masih lama sekali Anda pensiun, tidak ada salahnya sudah mulai mempersiapkan sejak sekarang. Tidak pernah ada kata terlalu cepat dan terlalu dini untuk persiapan pensiun. Jika perusahaan tempat Anda bekerja mempunyai program daan pensiun sendiri, bergabunglah, atau Anda bsia mengikuti program pensiun Jamsostek dari pemerintah atau belilah program dana pensiun yang ditawarkan lembaga keuanga lain seperti bank dan perusahaan asuransi
    * Jangan membeli asuransi jiwa jika Anda belum mempunyai tanggungan atau terkecuali ada hutang yang harus dicover, namun pertimbangkanlah untuk mengambil asuransi kesehatan jika perusahaan tempat Anda bekerja tidak mencover biaya ini.
Di usia 30-an
    * Pada saat ini Anda mungkin sudah menikah. Karena itu perlu sekali mencover penghasilan Anda dengan asuransi jiwa apalagi jika sudah memiliki anak. Jangan sampai keluarga yang Anda tinggalkan mengalami derita finansial yang terlalu parah karena Anda meninggal terlalu cepat
    * Dengan adanya anak, maka sudah saatnya mempersiapkan dana pendidikan anak. Anda bisa mempersiapkan dengan cara menabung di tabungan pendidikan, mengambil asuransi pendidikan atau ke dalam produk investasi lain.
    * Pertimbangkan juga untuk mengambil asuransi kesehatan yang lebih lengkap seperti asuransi yang mencover risiko kecelakaan, penyakit kritis, cacat tetap akibat kecelakaan, atau risiko-risko kesehatan lain yang belum dicover oleh tunjangan kesehatan dari perusahaan anda
    * Jangan lupa untuk mencover harta benda Anda dengan asuransi kerugian seperti asuransi kendaraan juga asuransi kebakaran
    * Pastikan bawah Anda mengambil cicilan kredit rumah atau KPR yang tidak terlalu memberatkan Anda. Sediakanlah waktu untuk membandingkan penawaran KPR antara bank yang satu dengan yang dan jangan malas untuk berburu rumah idaman Anda, agar sesuai antara budget dengan keinginan.
    * Jika Anda sudah mempunyai sejumlah harta, buat surat wasiat. Membuat surat wasiat sebenarnya mudah dan tidak mahal, tapi orang belum terbiasa sebab tidak tahu caranya. Padahal sangat penting dilakukan agar keluarga yang ditinggal tidak berebut harta warisan, juga memudahkan berbgai urusan administrasi bagi pasangan dan anak-anak. Sebaiknya tanyalah kepada teman yang ahli atau seorang notaries yang sudah berpengalaman dalam membuat surat wasiat.
    * Evaluasi terus program pensiun yang sudah Anda ikuti, pastikan telah memberikan return investasi sejumlah yang Anda harapkan.
    * Jika Anda masih bergulat dengan tagihan kartu kredit, berusahalah mengendalikan gaya hidup Anda dan secara bertahap lunasi tagihan-tagihan hutang tersebut. Paling tidak carilah cara-cara bagaimana agar Anda bisa membayarnya cicilan hutang ini dengan cara paling murah.
    * Tambah pengetahuan dan pengalaman Anda dalam berinvestasi, bersikap kreatif dan mulailah berinvestasi diluar produk bank. Carilah juga investasi dengan biaya murah, setoran investasi yang fleksibel, mudah diakses, pajak yang kecil bahkan kalau bisa bebas pajak, dan likuid.
Di usa 40-an
    * Berusahalah untuk meningkatkan setoran tabungan dan investasi setiap tahunnya terutama untuk persiapan pensiun. Pastikan setoran tabungan dan investasi selalu naik sesuai dengan kenaikan penghasilan Anda. Setiap kali mendapatkan rejeki lebih baik berupa bonus atau THR, sisihkanlah terlebih dahulu untuk menambah investasi Anda.
    * Evaluasi lagi jumlah Uang Pertanggungan asuransi jiwa yang Anda ambil, apakah jumlahnya sudah sudah sesuai dengan kebutuhan untuk mengcover risiko kehilangan penghasilan. Jika biaya hidup keluarga Anda telah berubah, naik atau turun, maka sebaiknya jumlah uang pertanggungan asuransi jiwanya juga disesuaikan
    * Pastikan bahwa cicilan KPR Anda tetap berjalan dengan semestinya sesuai jadwal, simpanlah segala bukti pembayaran berikut catatan saldo terakhir dari hutang KPR Anda. Jika suku bunganya naik, dan karenanya jumlah cicilannya menjadi terlalu berat, bisa Anda pertimbangkan untuk memperpanjang jangka waktunya.
    * Sebaliknya jika beruntung Anda memiliki sejumlah dana yang cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk mengadakan pelunasan KPR sebagian atau seluruhnys dari sisa saldo KPR sekarang. Melakukan hal ini, bisa membuat Anda menghemat pembayaran bunga KPR, dan mempercepat waktu pelunasan.
Di usia 50-an
    * Disaat menjelang pensiun, ada baiknya Anda mengatahui saldo pensiun Anda yang terakhir, sehingga bisa melakukan evaluasi dan revisi jika dana yang terkumpul masih jauh dari target,
    * Review semua investasi Anda, jika hampir semua investasi Anda berisiko tinggi segeralah melakukan iversifikasi dan alokasikan secara proporsinal ke investasi yang risikonya lebih rendah,
    * Catat kapan cicilan KPR yang terakhir dan pastikan bahwa pembayaran cicilan KPR sudah selesai sebelum Anda pensiun,
    * Pertimbangkanlah untuk mengalami asuransi kesehatan hari tua, yang mengcover biaya-biaya kesehatan dan rawat inap di rumah sakit yang terjadi. Asuransi kesehatan hari tua atau longterm care insurance ini benefitnya seharusnya bisa dinikmati pada saat pensiun sampai seumur hidup Anda,
Di usia pensiun, 55 atau 60-an
    * Inilah saatnya untuk mengajukan klaim dana pensiun dari program pensiun yang Anda ikuti selama ini. Dana pensiun yang diikuti dari perusahaan tempat Anda bekerja, biasanya akan memberikan seluruh total dana pensiun secara seklaigus didepan, sehingga selanjut Anda tinggal mengemabil sesuai dengan kebutuhan tiap bulan, dan menginvesatsikan sisanya agar terus berkembang kedalam instrument investasi yang tidak terelu berisiko namaun bisa memberikan pendapat tetap setara dengan bunga.
    * Jika Anda mengiktui program pensiun yang diselenggrakan Jamsostek, segeralah mengajukan klaim kepada badan pemerintah ini. Anda bisa mendapatkan dua pilihan, apakah bisa diambil sekaligus atau mengambilnya secara bulanan seperti layaknya gaji. Jika Anda sempat beberapa kali pindah kerja, namun program pensiun Jamsostek pada perusahaan sebelumnya belum sempat Anda klaim, namun sudah terlanjur memulai yang baru, jangan segan-segan utnuk mengajukan klaim
    * Barangkali dulu pernah iseng mengikuti program pensiun yang ditawarkan oleh bank atau perusahaan asuransi. Jangan malu untuk mengajukan klaim hanya karena merasa uangnya tidak seberapa. Sebab sedikit atau banyak pada masa usia ini jumlah berapapun akan sangat berarti.
    * Maksimalkan seluruh aset-aset Anda menganggur untuk segera bisa menghasilkan income untuk Anda. Misalnya jika Anda mempunyai tanah, bangunan atau kendaaraan yang menganggur, mungkina Anda bisa mengusahakan mendapatkan rental income dari aset-aset tersebut.
    * Berhati-hatilah pada investasi yang berisiko tinggi, karakternya yang fluktuatif kemungkinan besar kurang cocok dengan usia dan kesehatan Anda.
    * Periksa kembali surat wasiat Anda apakah sudah seperti yang Anda inginkan, buatlah perubahan jika perlu. Pastikan bawa pasangan Anda dan anak-anak mengetahui tentang surat wasiat tersebut,
    * Pertimbangkanlah untuk menyisihkan sejumlah dana tunai untuk mempersiapkan dana kematian bagi Anda dan pasangan. Kedengarannya memang sangat tidak menyenangkan juga menakutan, tetapi tindakan ini akan sangat membantu keluarga yang ditinggal walaupun tidak bisa mengurangi kesedihan orang-orang yang mencintai Anda yang telah Anda tinggalkan

PAHAMI SIKLUS HIDUP FINANSIAL ANDA

Dikutip dari Danareksa.com
Pentingnya Memahami Siklus Hidup Finansial Anda
Sejalan dengan berjalannya siklus kehidupan manusia mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua sampai tua renta, maka berbagai pandangan dan kebutuhan finansial kita juga selalu berubah-rubah sesuai kondisinya. Contohnya, saat seseorang berada di usia 30-an, kemungkinan sedang sangat menikmati masa mudanya, bekerja dengan giat dan agresif namun berkejaran dengan gaya hidup konsumtif yang bergulat dengan tagihan kartu kredit Menjelang pensiun di usia sekitar 50-an, seseorang biasanya sedang berusaha keras memastikan sudah punya cukup uang untuk bisa melanjutkan hidupnya setelah tidak bekerja, cari aman deh !
Dalam kesempatan kali ini, marilah kita pelajari beberapa kunci-kunci keputusan finansial dalam tiap tahapan kehidupan manusia - yang saya kira perlu kita pahami dengan seksama. Mempelajari hal ini bertujuan untuk memudahkan pengambilan keputusan finansial, apa yang perlu kita lakukan dan apa yang sebaiknya tidak kita lakukan berkaitan dengan uang dari tiap tahapan kehidupan kita. Lebih dari, manfaatnya bukan sekedar hanya untuk menambah pengetahuan kita sendiri, namun juga membantu memahami kebutuhan dan pandangan orang lain secara finansial, sesuai dengan usianya juga.
Karena penting sekali bagi kita untuk bisa sesekali menempatkan diri pada posisi orang lain secara finansial. Sebab suatu keputusan keuangan jarang sekali yang bisa berdiri sendiri, baik Anda yang masih lajang maupun sudah menikah, atau Anda punya tanggungan atau justru Anda yang ditanggung. Selalu saja ada pengaruh serta kepentingan orang lain didalamnya.
Usia Sekolah Dasar sampai dengan dengan lulus Perguruan Tinggi S1 di usia 20-an
    * Pada usia 0 sampai 18 tahun, umumnya orang masih berada di bangku sekolah pendidikan dasar dan seluruh biaya hidup ditanggung oleh orang tua. “Life is beautiful, with no responsibilities what so ever.. “ kira-kira begitulah gambaran hidup seseorang pada masa kanak-kanak dan remajanya. Hanya saja memang tidak seindah kenyataannya jika berkaitan dengan uang. Anda tahu kan bagaimana pada jaman sekolah dulu, sulitnya meminta uang pada orang tua. Tidak.
    * Saat di Perguruan Tinggi, kebanyakan dari Anda mungkin masih di biayai orang tua, tapi pengaruh teman-teman, mengikuti trend atau mungkian memang terpaksa banyak juga dari Anda bahkan harus bekerja paruh waktu mencari penghasilan tambahan untuk tambahan ongkos kuliah. Dengan naiknya ongkos kuliah, transport dan buku-buku, memang agak sulit jika harus mengandalkan orang tua.
Lagipula mempunyai uang sendiri, kedengaran lebih cool & gaul. Lebih bebas menntukan pilihan dalam membelanjakan uang, juga sesekali mentraktir orang tua dan teman bisa jadi kebanggaan tersendiri. Asalkan bisa membagi waktu dengan jadwal kuliah yang harus segera diselesaikan, maka bekerja paruh waktu atau berusaha mendapatkan uang sendiri sambil kuliah tentunya bisa dilakukan. Bekerja sambil kuliah memang memanfaatkan waktu luang dengan positif, tentunya kita sedikit banyak bisa mempraktekkan apa yang dipelajari selama ini di sekolah,
Di usia 20-an
    * Anda mungkin juga masih ingin meneruskan sekolah sebab keinginan belajar juga masih mengebu-gebu. Beruntunglah jika orang tua bisa membantu Anda membayar biaya pendidikan, namun kemungkinan besar orang tua tidak bisa membantu terlalu banyak sebab jenjang pendidikan lanjutan setelah perguruan tinggi atau pendidikan advance learning yang setara jauh lebih mahal daripada pendidikan dasar di SD sampai SMA. Jadi untuk membayar biaya pendidikan lanjutan kemungkinan besar harus diusahakan sendiri. Bisa juga berusaha mendapatkan beasiswa untuk mensponsori biaya pendidikan Anda. Lain halnya jika Anda ingin mengambil pinjaman dengan tujuan membayar biaya pendidikan, beban biaya pendidikan akibatnya menjadi lebih berat, sebab Anda juga membayar bunga pinjamannya. Hanya jika Anda yakin bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada uang yang dihabiskan, maka mengeluarkan uang lebih banyak untuk melanjutkan sekolah Anda boleh saja dilakukan. Sebaliknya, jika hanya sebagai keinginan yang didorong mendapatkan cap prestisius tanpa usaha lebih lanjut untuk menggantikan uang yang habis tadi, maka pendidikan mungkin menjadi suatu hobi atau sarana rekreasi yang terlalu mahal dari segi uang, tenaga dan waktu yang sudah dikorbankan.
    * Masih ingatkah Anda saat mendapatkan gaji yang pertama ? Penghasilan Anda belum terlalu besar saat ini karena itu mulailah membangun kebiasaan berbelanja dengan cara mengeluarkan uang sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan.
    * Pada masa ini biasanya orang masih malas menabung, tapi rajin belanja. Namun seberapapun penghasilan Anda, usahakanlah untuk selalu bisa menyisihkan uang secara rutin dari penghasilan Anda tiap bulan. Pastikan bahwa Anda mempunyai tabungan di bank yang, dengan kondisinya yang nyaman, fasilitas lengkap, biaya administrasi rendah dengan bunga tabungan yang bersaing. Pisahkanlah rekening tabungan dengan rekening gaji,
    * Cobalah untuk bisa membentuk sejumlah dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang sengaja disisihkan untuk membiayai pengeluran mendadak yang sifatnya darurat. Pada usia ini kebutuhan dana cadangan belum terlalu besar sehingga cukup mencadangkan sebesar 1 kali pengeluaran Ada perbulan. Anda bisa menempatkan rekening dana cadangan ini di rekening tabungan
    * Mulai berpikir mengenai persiapan pensiun, walaupun masih jauh panggang dari api alias masih lama sekali Anda pensiun, tidak ada salahnya sudah mulai mempersiapkan sejak sekarang. Tidak pernah ada kata terlalu cepat dan terlalu dini untuk persiapan pensiun. Jika perusahaan tempat Anda bekerja mempunyai program daan pensiun sendiri, bergabunglah, atau Anda bsia mengikuti program pensiun Jamsostek dari pemerintah atau belilah program dana pensiun yang ditawarkan lembaga keuanga lain seperti bank dan perusahaan asuransi
    * Jangan membeli asuransi jiwa jika Anda belum mempunyai tanggungan atau terkecuali ada hutang yang harus dicover, namun pertimbangkanlah untuk mengambil asuransi kesehatan jika perusahaan tempat Anda bekerja tidak mencover biaya ini.
Di usia 30-an
    * Pada saat ini Anda mungkin sudah menikah. Karena itu perlu sekali mencover penghasilan Anda dengan asuransi jiwa apalagi jika sudah memiliki anak. Jangan sampai keluarga yang Anda tinggalkan mengalami derita finansial yang terlalu parah karena Anda meninggal terlalu cepat
    * Dengan adanya anak, maka sudah saatnya mempersiapkan dana pendidikan anak. Anda bisa mempersiapkan dengan cara menabung di tabungan pendidikan, mengambil asuransi pendidikan atau ke dalam produk investasi lain.
    * Pertimbangkan juga untuk mengambil asuransi kesehatan yang lebih lengkap seperti asuransi yang mencover risiko kecelakaan, penyakit kritis, cacat tetap akibat kecelakaan, atau risiko-risko kesehatan lain yang belum dicover oleh tunjangan kesehatan dari perusahaan anda
    * Jangan lupa untuk mencover harta benda Anda dengan asuransi kerugian seperti asuransi kendaraan juga asuransi kebakaran
    * Pastikan bawah Anda mengambil cicilan kredit rumah atau KPR yang tidak terlalu memberatkan Anda. Sediakanlah waktu untuk membandingkan penawaran KPR antara bank yang satu dengan yang dan jangan malas untuk berburu rumah idaman Anda, agar sesuai antara budget dengan keinginan.
    * Jika Anda sudah mempunyai sejumlah harta, buat surat wasiat. Membuat surat wasiat sebenarnya mudah dan tidak mahal, tapi orang belum terbiasa sebab tidak tahu caranya. Padahal sangat penting dilakukan agar keluarga yang ditinggal tidak berebut harta warisan, juga memudahkan berbgai urusan administrasi bagi pasangan dan anak-anak. Sebaiknya tanyalah kepada teman yang ahli atau seorang notaries yang sudah berpengalaman dalam membuat surat wasiat.
    * Evaluasi terus program pensiun yang sudah Anda ikuti, pastikan telah memberikan return investasi sejumlah yang Anda harapkan.
    * Jika Anda masih bergulat dengan tagihan kartu kredit, berusahalah mengendalikan gaya hidup Anda dan secara bertahap lunasi tagihan-tagihan hutang tersebut. Paling tidak carilah cara-cara bagaimana agar Anda bisa membayarnya cicilan hutang ini dengan cara paling murah.
    * Tambah pengetahuan dan pengalaman Anda dalam berinvestasi, bersikap kreatif dan mulailah berinvestasi diluar produk bank. Carilah juga investasi dengan biaya murah, setoran investasi yang fleksibel, mudah diakses, pajak yang kecil bahkan kalau bisa bebas pajak, dan likuid.
Di usa 40-an
    * Berusahalah untuk meningkatkan setoran tabungan dan investasi setiap tahunnya terutama untuk persiapan pensiun. Pastikan setoran tabungan dan investasi selalu naik sesuai dengan kenaikan penghasilan Anda. Setiap kali mendapatkan rejeki lebih baik berupa bonus atau THR, sisihkanlah terlebih dahulu untuk menambah investasi Anda.
    * Evaluasi lagi jumlah Uang Pertanggungan asuransi jiwa yang Anda ambil, apakah jumlahnya sudah sudah sesuai dengan kebutuhan untuk mengcover risiko kehilangan penghasilan. Jika biaya hidup keluarga Anda telah berubah, naik atau turun, maka sebaiknya jumlah uang pertanggungan asuransi jiwanya juga disesuaikan
    * Pastikan bahwa cicilan KPR Anda tetap berjalan dengan semestinya sesuai jadwal, simpanlah segala bukti pembayaran berikut catatan saldo terakhir dari hutang KPR Anda. Jika suku bunganya naik, dan karenanya jumlah cicilannya menjadi terlalu berat, bisa Anda pertimbangkan untuk memperpanjang jangka waktunya.
    * Sebaliknya jika beruntung Anda memiliki sejumlah dana yang cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk mengadakan pelunasan KPR sebagian atau seluruhnys dari sisa saldo KPR sekarang. Melakukan hal ini, bisa membuat Anda menghemat pembayaran bunga KPR, dan mempercepat waktu pelunasan.
Di usia 50-an
    * Disaat menjelang pensiun, ada baiknya Anda mengatahui saldo pensiun Anda yang terakhir, sehingga bisa melakukan evaluasi dan revisi jika dana yang terkumpul masih jauh dari target,
    * Review semua investasi Anda, jika hampir semua investasi Anda berisiko tinggi segeralah melakukan iversifikasi dan alokasikan secara proporsinal ke investasi yang risikonya lebih rendah,
    * Catat kapan cicilan KPR yang terakhir dan pastikan bahwa pembayaran cicilan KPR sudah selesai sebelum Anda pensiun,
    * Pertimbangkanlah untuk mengalami asuransi kesehatan hari tua, yang mengcover biaya-biaya kesehatan dan rawat inap di rumah sakit yang terjadi. Asuransi kesehatan hari tua atau longterm care insurance ini benefitnya seharusnya bisa dinikmati pada saat pensiun sampai seumur hidup Anda,
Di usia pensiun, 55 atau 60-an
    * Inilah saatnya untuk mengajukan klaim dana pensiun dari program pensiun yang Anda ikuti selama ini. Dana pensiun yang diikuti dari perusahaan tempat Anda bekerja, biasanya akan memberikan seluruh total dana pensiun secara seklaigus didepan, sehingga selanjut Anda tinggal mengemabil sesuai dengan kebutuhan tiap bulan, dan menginvesatsikan sisanya agar terus berkembang kedalam instrument investasi yang tidak terelu berisiko namaun bisa memberikan pendapat tetap setara dengan bunga.
    * Jika Anda mengiktui program pensiun yang diselenggrakan Jamsostek, segeralah mengajukan klaim kepada badan pemerintah ini. Anda bisa mendapatkan dua pilihan, apakah bisa diambil sekaligus atau mengambilnya secara bulanan seperti layaknya gaji. Jika Anda sempat beberapa kali pindah kerja, namun program pensiun Jamsostek pada perusahaan sebelumnya belum sempat Anda klaim, namun sudah terlanjur memulai yang baru, jangan segan-segan utnuk mengajukan klaim
    * Barangkali dulu pernah iseng mengikuti program pensiun yang ditawarkan oleh bank atau perusahaan asuransi. Jangan malu untuk mengajukan klaim hanya karena merasa uangnya tidak seberapa. Sebab sedikit atau banyak pada masa usia ini jumlah berapapun akan sangat berarti.
    * Maksimalkan seluruh aset-aset Anda menganggur untuk segera bisa menghasilkan income untuk Anda. Misalnya jika Anda mempunyai tanah, bangunan atau kendaaraan yang menganggur, mungkina Anda bisa mengusahakan mendapatkan rental income dari aset-aset tersebut.
    * Berhati-hatilah pada investasi yang berisiko tinggi, karakternya yang fluktuatif kemungkinan besar kurang cocok dengan usia dan kesehatan Anda.
    * Periksa kembali surat wasiat Anda apakah sudah seperti yang Anda inginkan, buatlah perubahan jika perlu. Pastikan bawa pasangan Anda dan anak-anak mengetahui tentang surat wasiat tersebut,
    * Pertimbangkanlah untuk menyisihkan sejumlah dana tunai untuk mempersiapkan dana kematian bagi Anda dan pasangan. Kedengarannya memang sangat tidak menyenangkan juga menakutan, tetapi tindakan ini akan sangat membantu keluarga yang ditinggal walaupun tidak bisa mengurangi kesedihan orang-orang yang mencintai Anda yang telah Anda tinggalkan

Siklus kehidupan perempuan secara fisiologis


REMAJA
  • Mengalami pertumbuhan seks primer dan sekunder
  • Seks primer adalah perubahan organ reproduksi pada manusia sudah mulai berfungsi optimal, contohnya menstruasi.
  • Seks sekunder adalah perubahan-perubahan nyata seks primer yang terlihat dari luar, seperti perubahan fisik perempuan, tumbuhnya payudara, bertambahnya berat dan tinggi badan.
  • Memiliki sifat kewanitaan setelah remaja disebabkan oleh hormon estrogen yang meningkat.
  • Mengalami perubahan emosional.
  • Mengalami perkembangan biopsikososial; yaitu masa transisi dari anak-anak menuju dewasa.

HAMIL
Pada masa ini, perempuan akan mengalami terjadinya pembesaran rahim, perkembangan payudara, dan pertumbuhan janin.

MELAHIRKAN BAYI
Diperlukan kesiapan fisik dan mental, kebutuhan nutrisi yang meningkat seiring kebutuhan energi yang juga meningkat, serta terjadinya pendarahan.

MENYUSUI
Seorang perempuan yang sedang memproduksi ASI akan mengalami kebutuhan makan yang meningkat.

sampah dan siklus hidup

Sampah dan Siklus Hidup    

Tentang siklus hidup setelah banyak menghayati keberadaan limbah atau sampah. "Limbah bukan sesuatu yang berbahaya, malah bisa dimanfaatkan kembali," "Sampah itu akronim dari Suatu Alat Meningkatkan Pendapatan Anda Harian. "Pemulung bisa hidup dari sampah. Ibu rumahtangga biasa memisahkan koran dan botol, lalu menjualnya. Banyak peluang bisa diambil dari sampah." Cara berpikir linier (lurus) mengajarkan orang berpikir dengan runutan bahan baku-produk-limbah. Tetapi, berpikir melingkar atau tertutup membuat orang kreatif, menjadikan lagi limbah sebagai bahan baku untuk dijadikan produk kembali. ndustri tapioka bisa menghasilkan limbah asam nitrat yang bermanfaat. Hotel bisa menggunakan air limbah untuk menggelontor air WC atau menyiram tanaman. Teknologi untuk mewujudkan pun terus berkembang dan makin mudah ditemukan.
Siklus merupakan cara hidup bijaksana antara manusia dan lingkungan, dua hal tak terpisahkan. Ajaran agama mana pun mengingatkan hal tersebut. Di Bali dikenal tri hita karana atau tiga penyebab kesejahteraan yang dibangun karena hubungan baik antara Tuhan, masyarakat, dan lingkungan. Kerusakan lingkungan secara global terjadi karena manusia berlebihan menggunakan kebebasannya. Awalnya manusia hanya menggunakan alam untuk memenuhi kebutuhan bertahan hidup, lalu kebutuhan itu berkembang, dan manusia lupa tanggung jawabnya. Padahal, sumber daya alam tidak bertambah.

Dulu, hidup linier tidak menimbulkan masalah karena jumlah manusia masih sedikit. Alam bisa memperbaiki dirinya dengan mudah. Tetapi, dengan terus bertambahnya manusia, alam membutuhkan bantuan memperbaiki diri. Satu orang butuh air bersih minimum 100 liter per hari. Dengan jumlah manusia di bumi saat ini yang jumlahnya enam miliar, setidaknya air yang dibutuhkan sekitar 600 miliar liter. Air yang sudah digunakan dibuang lagi, 70 persen tidak dikelola dengan baik. "Anda bisa bayangkan apa yang terjadi pada Bumi?" jumlah air tetap tetapi jumlah air yang diambil dan menjadi limbah terus bertambah.

Etika
Itulah sebabnya, manusia perlu punya etika agar bisa hidup dalam lingkungan berkualitas baik. "Masalah lingkungan itu masalah hati, masalah kemauan. Etika harus diajarkan sejak pendidikan dasar, dari keluarga, saat anak masih kecil. Etika hidup yang baik antara manusia dan lingkungan terlihat pada interaksi orang-orang pedalaman, seperti Dayak, Baduy, dan Asmat. "Mereka tidak merusak karena sangat akrab dengan alam," Masalahnya, bagaimana mendidik anak dalam keluarga agar bisa memiliki budi pekerti memadai untuk hidup berdampingan dengan alam jika orangtua di rumah masih kurang wawasannya mengenai etika hidup?
"Indonesia kan pernah sukses menjalankan program Keluarga Berencana dengan memberdayakan para ibu rumah tangga sebagai penyampai informasi melalui Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Cara seperti ini masih bisa dilakukan untuk mengajarkan etika pada lingkungan,"  Pendidikan budi pekerti menjadi penting karena, menurut dia, saat ini bangsa Indonesia baru bisa memanfaatkan lingkungan tetapi tidak bisa memeliharanya. Selain itu, teladan dan keinginan politik juga menjadi penting. Masih ada beberapa pemimpin masyarakat yang belum memiliki wawasan memadai tentang lingkungan. Itu sebabnya dalam perbincangan informal maupun formal bersama para anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau petinggi dari lembaga lain, Asis selalu berusaha mengangkat tentang persoalan lingkungan secara lembut tanpa menggurui.
"Ternyata mereka senang,"menilai, banyak pejabat yang pengetahuan lingkungannya rendah. "Lihat saja pemilihan umum lalu, paling hanya satu atau dua partai yang fokus pada lingkungan," Dalam era otonomi daerah, pemerintah daerah cenderung memanfaatkan alam secara maksimal demi pendapatan asli daerah (PAD) sebanyak mungkin. Namun, sebelum tragedi terjadi, sebaiknya pemerintah mengubah fokus pada memaksimalkan pengelolaan manusia agar tidak melulu bergantung pada sumber daya alam.
Pergantian generasi terjadi setiap 25 tahun sekali, dan ia yakin pada generasi keempat setelah Indonesia merdeka, lingkungan Indonesia akan baik lagi.

siklus hidup manusia

Siklus hidup manusia itu baru lengkap kalau seperti ini:
Lahir – bayi lucu sehat – anak cerdas menggemaskan – SD sebagai anak cerdas yang aktif olahraga dan les sana sini – SMP sebagai anak abege yang ga bandel – SMA sebagai remaja berprestasi – Kuliah di universitas ternama dengan IPK nyaris sempurna – Pacaran dengan yang cantik/ganteng, anak orang kaya, rajin ibadah, baik hati dan tidak sombong – Dewasa Muda yang penuh dengan semangat dan berpenampilan keren – kerja di perusahaan multinasional dengan bahasa pengantar bahasa asing dan gaji yang mencukupi kebutuhan 9dan keinginan) – menikah dengan restu orang tua dan kenyamanan ekonomi yang membuat potret keluarga seperti brosur bisnis perumahan – punya anak yang lucu sehat menggemaskan – membesarkan anak sampai bisa menjalani siklus sempurna juga – merayakan pernikahan perak – pernikahan emas – pernikahan berlian - meninggal di pelukan orang yang dicinta.
Tentu di antaranya bisa diselipkan aktif dalam kegiatan sosial dan jalan-jalan keliling negeri atau keluar negeri.
Katanya.
“Tapi hidup sempurna itu kan tidak ada!” keluh seorang teman sambil menghembuskan asap rokoknya. Dia sedang merasa lingkungannya mulai memberikan semacam hukuman sosial karena baru saja gagal menikah.
Aku hanya diam dan mendengarkan (sambil sibuk mengibas-ngibas asap rokok agar tak langsung ke muka ku)
“Sekarang gini. Siapa juga mereka berani menghina gw karena gw ga jadi nikah? Memangnya mereka ngerti rasa sakitnya! Gila ya? Manusia memang bisa jahat banget”
Aku masih diam, hanya membenarkan posisi duduk
“Loe lagi, gw cerita diem aja!”
“Loh, gw harus comment ya?” aku tersenyum. “Gini aja, selama apa yang mereka omongin ga bikin loe bisulan di muka, diemin aja. It won’t kill you.”
***
Manusia seringnya sibuk memenuhi standar ideal, benar, bagus berdasarkan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Dulu saat aku kecil, semuanya lebih sederhana. Standar baik itu adalah rajin ibadah, rajin belajar, jangan berbohong dan jangan menyakiti hati orang lain.
Semakin besar, semakin bertemu banyak orang, semakin banyak standar benar salah dari lingkungan. Setiap orang seperti mempunyai kriterianya sendiri atas sesuatu yang disebut baik, ideal dan pantas.
Norma juga bergeser, sesuatu yang dianggap tidak pantas dulu menjadi mudah ditemui sekarang. Kebebasan menjadi alasan untuk banyak perbuatan, tanggung jawab jadi seringnya terlupa tertutup oleh keinginan untuk terlihat bisa berbaur, melebur dan menyatu dengan lingkungan.
Kembali ke sahabat yang gagal menikah. Lingkungan melihatnya sebagai korban namun lalu bisa jadi sebagai yang pantas dikorbankan.
“Kasian banget ya tuh anak ga jadi nikah”
“Dia ga jadi nikah ya? itulah, makanya jangan terlalu lengket dulu sama lelaki, kalau ga jadi kaya’ gitu kan susah”
“Nah kan ga jadi nikah, gatel sih, kemana-mana udah berduaan. Liat tuh, tegoran tuh”
Betapa hebatnya sesuatu bisa berkembang dari kata-kata penyemangat menjadi senjata pembunuh rasa percaya diri.
Lalu bagaimana saat siklus hidup kita tak sesempurna yang seharusnya?
Pertama, tak usah sibuk mengikuti standar sempurna menurut semua orang. Bagaimana standar sempurna untukmu? Dan standar sempurna yang kamu percayai berdasarkan norma agama atau ajaran baku sopan santun adab beradab yang kamu kenal.
Kedua, hidup itu hidup, jalani saja. Kalau siklus harus terhenti di satu tempat, mengulang di tempat lain, berada di posisi puncak di satu siklus lalu meluncur turun di siklus lainnya, lalu kenapa? Itu kan (lagi-lagi) tidak membunuh kita. Kita masih tetap hidup, masih bangun, masih bisa berusaha.
Ketiga, percaya saja bahwa pada dasarnya manusia pasti akan bahagia. Pasti. Dan kebahagiaan itu kita sendiri yang punya syaratnya, standarnya, batasnya. Belajar saja bahagia untuk hal-hal sederhana supaya kita bisa lebih mencintai hidup kita.
Yang terakhir... belajar menerima kalau siklus sempurna itu tidak ada. Yang ada adalah belajar bersyukur dengan hidup yang tidak sempurna lalu membuatnya jadi lebih baik dan akhirnya bahagia.
Jadi siklus hidup manusia itu baru (terasa) sempurna kalau manusia yang menjalaninya tahu bagaimana caranya bersyukur.

siklus hidup perencanaan keuangan

Prinsip perencanaan keuangan terbagi dalam beberapa fase. Pada usia 0 - 25 tahun (masa hidup ke 1), Anda berada dalam masa kanak-kanak dan remaja, dan sedang bersekolah mempersiapkan masa depan. Di masa ini Anda "menggantungkan hidup" kepada orang tua.
            Tahap kedua, usia 25 - 55 tahun (masa hidup ke 2). Disebut juga masa produktif dan berkarya pada perusahaan milik orang lain. Bekerja sebagai karyawan dan mendapatkan gaji dari tempat Anda bekerja. Di rentang usia ini, Anda telah menjadi orang tua bagi anak-anak Anda, dan Anda memiliki kewajiban untuk membentuk dan menjadikan mereka sebagai manusia mandiri dan berakhlak. Anak-anak adalah "Master Piece" dan tanggung jawab orang tua. Anda sebagai orang tua "digantungkan" hidup oleh anak-anak Anda.
            Lalu pada masa hidup yang ke 3, setelah usia 55 tahun, adalah masa penuh dengan kebebasan. Anda sudah tidak lagi menjadi "kuli" orang lain, dan Anda tidak lagi "digantungkan" hidup oleh anak-anak Anda yang telah dewasa.
            Anda memiliki waktu yang sangat bebas dan diharapkan Anda tidak lagi menggantungkan hidup kembali kepada anak-anak atau sanak keluarga Anda. Cukup 1 kali dalam masa hidup ke 1, Anda menggantungkan hidup Anda pada orang lain (orang tua). Masa hidup ke 3 ini, Anda harus tetap mandiri dan memiliki aktifitas produktif, seperti menjalankan bisnis Anda sendiri yang telah dirintis saat masih bekerja.
            Anda harus paham bahwa masa produktif Anda (bekerja sebagai karyawan) hanya berlangsung selama 30 tahun (masa usia ke 2), namun dari hasil kerja tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup Anda selama 55 tahun (dari usia 30 - 80 tahun). Sehingga sangat diharapkan sumber penghasilan yang Anda peroleh selama 30 tahun tersebut, Anda kelola dan manfaatkan dengan sebaik mungkin. Agar menghasilkan dana yang mengcukupi kebutuhan selama 55 tahun.
            Anda perlu melakukan "manajemen arus kas" dan "manajemen harta kekayaan" sedini mungkin, dan kalau bisa dilakukan sejak awal Anda bekerja. Beberapa acuan sederhana/dasar yang dapat Anda gunakan untuk mengatur gaji Anda adalah sebagai berikut:
  1. 10% dimanfaatkan untuk Charity (orang tua, sosial dan keagamaan)
  2. 20% untuk investasi dana darurat, pendidikan dan pensiun
  3. 30% untuk membayar hutang produktif (KPR) dan konsumtif (KK)
  4. 40% untuk kebutuhan hidup bulanan termasuk premi asuransi
            Ingat, Anda harus mandiri sejak usia 25 tahun hingga Anda menutup mata Anda!!!

Minggu, 23 Oktober 2011

siklus hidup

  • Siklus Hidup
Hidup didunia ini setiap makhluk diberi kekuatan dan kemampuan yang unik selanjutnya akan di lampiaskan untuk memenuhi kepuasan lahir maupun batin, puncak kepuasan itu terbatas dan akan datang kekecewaan yang terdramatisir, disinilah dibutuhkan perenungan untuk memahami langkah yang akan di tempuh, baik langkah hitam ataupun putih yang di jalani, akan tercapai kenikmatan bila itu dianggap benar dan yang perlu diingat adalah akhir dari hidup ini adalah kematian.
  • Menghadapi siklus hidup
Kejadian dalam hidup berganti wajah seiring dengan perubahan dan perkembangan dari dalam diri, lingkungan dan keadaan itu sendiri. Semua itu bisa dihadapi dan diatasi bila memiliki tiga hal besar, yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Kecerdasan ini akan mampu membawa ketenangan dan kedamaian dengan dilandasi rasa kejujuran, kreatifitas dan tanggung jawab.

Mengurangi resiko kegagalan dalam siklus hidup

Pembahasan :
  • Abstrak
  • Langkah Proses Dan Tahap Pengembangan ProdukTahapan Siklus Hidup Produk
  • Tahap kritis Siklus Hidup Produk Dan Rintangannya
  • Upaya Melewati Rintangan
  • Kesimpulan
ABSTRAK
Setiap produk baru yang baru diluncurkan mempunyai empat tahap siklus hidup, yaitu : tahap pengenalan,pertumbuhan, kedewasaan dan tahap penururan.tapi kenyataanya banyak produk  yang gagal diawal tahap siklus hidupnya, oleh karena inilah sebuah perusahaan manufaktur dituntut untuk bisa mamahami dan manganalisa tahap kritis siklus hidup produkya, dan nantinya bisa mengurangi risiko kegagalan didalam melewati tahap kritis dalam siklus hidup produknya.
Proses pengembangan produk
Proses pengembangan produk merupakan aktivitas menentukan ide untuk menemukan pengembangan produk baru, mengembangakan produk, memproduksi produk, dan memasarkannya pada konsumen. Terdapat 8 proses pengembangan produk, yaitu :
1.          Penciptaan ide
Pengembangan produk baru berawal dari penciptaan ide, didalam penciptaan ide tidak hanya seadaya saja tetapi harus didefinisikan dengan jelas tujuan dari produk yang ingin dikembangkanya, dan harus jelas uga apakah akan memodifikasi produk lama, membuat terobosan baru, atau meniru pesaing, ide baru  bias dicari diberbagai sumber, misalnya dari konsumen, pesaing,ilmuan dll.
2.         Penyaringan ide
Tujuan langkah ini adalah untuk menyaring ide ide yang buruk agar nantinya ide yang akan dikembangkan bisa realistis dan memungkinkan bisa diwujudkan secara  nyata.
3.        Pengembangan dan pengujian konsep
Dalam hal ini ide yang menarik akan dibuat konsep produk yang bias diuji, dari ide produk bias dibuat beberapa konsep, lalu ilmuan menguji apakah sudah sesuai dengan apa yang menjadi keinginan konsumen, apabila konsepnya sesuai dengan tujuan maka bisa dilakukan pabrikasi,,dan jika belum maka tim pengembang membuat konsep baru dengan memperbaiki konsep yang lama.
4.                Strategi pemasaran
Tahapan ini merupakan tahap perancangan pemasaran yang strategis untuk memperkenalkan produknya ke pasaran
5.       analisa bisnis
dalam hal ini perusahaan memperkirakan biaya dan laba,serta mengevaluasi manfaat suatu produk baru dengan analisis break event agar nantinya perusahaan mengetahui berapa produk yang akan dijual agar impas dengan harga dan struktur biaya tertentu.
6.        Pengembangan produk
Jika konsep produk yang sudah matang dan sudah melalui analisis bisnis maka langkah yang selanjutnya adalah mengubah konsep produk tersebut kedalam bentuk fisik, hal ini akan menjawab pertanyaan apakah produk layak secara teknis dan komersil. Departemen peneliti dan pengembang harus mengembangkan satu atau lebih konsep produk agar nantinya mendapatkan suatu model Prototype yang mewakili semua konsep produk, setelah prototype jadi maka dilakukan uji fungsional dan uji konsumen.
7.       Uji pemasaran.
Didalam tahap ini produk diberi nama, kemasan,dan program pemasaran awal untuk mengujinya dalam bentuk yang nyata.tujuan tahap ini adalah mempelajari bagaimana dealer atau konsumen bereaksi didalam penanganan, penggunaan,pembelian produk kembali dan seberapa besar pasarnya.
8.       Komersialisasi
Uji pemasaran memberikan cukup informasi untuk bisa mengambil keputusan apakah produk akan dilincurkan atau tidak, adapun keputusan sebelum memasrkan ,diantaranya kapan produk akan diluncurkan, target pasar mana yang akan  menjadi target, dimana awal produk akan dijual, biaya yang dibutuhkan untuk pemasaran produk.
Produk yang diluncurkan ke pasaran akan menghadapi 4 tahapan siklus hidup produk, yaitu :
1 . Tahap Pengenalan ( introducing  stage ) : yakni tahap pertama kali produk dipasarkan dengan penjualan yang relatif  lambat dan berakhir pada penjualan yang drastis
2 . Tahap pertumbuhan ( growht stage ) : yakni tahap dimana penjualan terhadap produk mulai meningkat drastis dan konsumen mau membeli ulang produk tersebut dan akan berakhir pada penjualan yang stabil  pada target yang diinginkan.
3.  Tahap Kedewasaan ( maiture stage ): yakni tahap dimana penjualan produk sudah meningkat cukup tinggi dan stabil dan  diakhiri pada  penurunan penjualan yang sanagt drastis
4. Tahap Penurunan ( decline Stage ) : yakni tahapan penjualan produk yang semakin menurun sampai menuju titik yang terendah
Tahap kritis siklus hidup produk
Tahapan paling kritis yang dihadapi oleh produk dalam penetrasi pasaran adalah bagaimana melewati tahapan pasar pemula produk sampai menuju tahap pasar utama. Bila mampu melewatinya, dipastikan produk akan merajai pasaran, dan bila tidak bisa melewatinya, produk tersebut bisa gagal dan akan mati di pasaran.
Adapun rintangan yang harus dihadapi, yaitu :
1.    Harga.
2.    komunikasi.
3.     kebudayaan
4.    kebiasaan konsumen
5.     target pasar.
6.     produk.
Cara menghadapi rintangan:
1.    Harus dipahami bahwa didalam memasarkan produk itu sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
2.    Komunikasi didalam pemasaran juga harus denagn uniqly seling artinya dijelaskan bagaimana cara pemakaian dan isi produk.
3.    Karena produk baru komunikasinya harus lebih gencar, rutin dan intensive,dalam jangka waktu yang lama sehingga biaya yang dibutuhkan tinggi.
4.    Harus akomodatif dan mampu mambaca kesiapan pasar
Kesimpulan
Fase siklus hidup suatu produk merupakan hal yang tidak bisa untuk dihindari, maka dari itu perlu adanya pengembangan-pengambangan produk yang lama menjadi produk yang baru agar nantinya produk lama bisa digantikan dengan produk baru yang lebih mempunyai fungsi, mempunyai nilai ekonomi yang lebih,serta memberikan jaminan kepuasan konsumen. Selain itu, suatu organisasi juga harus bisa mambaca dan menangani rintangan-rintangan yang terjadi didalam pemasaran produknya, mengetahui apa yang diinginkan oleh pasar, serta mamahami bagaimana melewati tahapan dari pasar pemula( fase pengenalan),menuju pasar utama( fase pertumbuhan) dan bila mampu melewatinya maka produk bisa mnguasai pasar.

SIklus hidup wanita dan pria

Kebanyakan orang di masa ini telah melupakan ataupun meninggalkan cara, kebiasaan, dan budaya (selanjutnya saya sebut dengan CKB) awal mereka yang tradisional, padahal beberapa CKB yang kita anggap kolot tersebut ternyata lebih akurat dan lebih tepat untuk diterapkan dalam kehidupan baik sekarang maupun masa depan. Justru dengan ilmu baru yang dikembangkan kita dapat membuktikan bahwa ternyata CKB yang notabene dianggap kolot itu ternyata adalah benar adanya.

Yang hendak saya bagi kali ini berasal dari CKB orang-orang Cina tentang siklus kehidupan dan antar hubungan baik wanita maupun pria. Artikel ini juga berhubungan dengan tulisan saya terdahulu tentang “7 tahapan kehidupan dalam manusia”

Dalam CKB orang-orang Cina ada pepatah bijak yang mengatakan bila “wanita sebaiknya menikah sebelum umur 30 dan pria sebelum 35.” Pepatah bijak ini ini telah diadopsi oleh kebanyakan negara dia Asia. Seiring dengan berjalannya waktu, pesatnya perkembangan informasi dan teknologi belum lagi didukung oleh tingkat pendidikan yang baik membuat orang yang berpikiran demikian dianggap sudah kolot, sudah tidak berlaku lagi.

Sayapun dengan tingkat pendidikan yang cukup berpikir demikian, namun setelah membaca cukup banyak artikel dari berbagai sumber ternyata pepatah bijak itu bermakna sangat dalam dan banyak terkandung kebenaran di dalamnya karena itu pepatah bijak tersebut masih diturunkan dari generasi ke generasi hingga sekarang. Siklus kehidupan wanita dan pria ini dikembangkan oleh orang-orang Cina dan didapat melalui pengamatan terhadap kehidupan mereka selama ratusan bahkan ribuan tahun sebelum dijadikan suatu ilmu yang dapat dipercaya kebenarannya.

Langkah pertama agar kita dapat mengerti adalah dengan mengetahui dasar pemikirannya. Untuk lebih mempermudah kita akan gunakan angka karena kebanyakan orang yang sekolah lebih percaya dengan angka dan statistic, sesuatu yang lebih mudah didefinisi dan dihitung.

Kita mulai dengan ‘Yin’ dan ‘Yang’ yang diberi pengertian ‘tidak ada’ dan ‘ada’. Yin dilambangkan dengan angka 0 dan Yang oleh angka 1. Ini adalah angka umum yang digunakan orang-orang untuk membuat mesin hitung dari yang sederhana sekadar kalkulator tukang dagang hingga computer super canggih dan dalam istilah orang-orang teknologi dikenal dengan nama bytes.

Yin melambangkan wanita dan mereka mempunyai siklus hidup yang dilambangkan dengan angka 7, sedangkan Yang melambangkan pria dan mereka mempunyai siklus hidup yang dilambangkan dengan angka 8.

Kenapa siklus hidup mereka dilambangkan dengan angka 7 dan 8 dapat Anda pelajari lebih jauh dari buku medis bangsa Cina klasik (The Yellow Emperor’s Classic of Internal Medicine) dan juga dapat dipelajari dari buku lama Cina tentang “I Ching.”

Angka 7 dikenal sebagai angka yang paling stabil dan melambangkan keharmonisan di dalam pergertian “I Ching.” Kita juga mengetahui dalam satu minggu terdapat siklus lengkap 7 hari dan bila siklus 7 hari itu digenapi sebanyak 4 kali disebut sebagai satu bulan. 7 juga melambangkan siklus dalam kehidupan manusia.

Sedang angka 8 dianggap sebagai angka pembawa keberuntungan baik dalam CKB bangsa Cina maupun bangsa-bangsa lain di Asia. Angka 8 juga sebagai satu-satunya angka yang dapat kita tulis tanpa terputus.

Siklus kehidupan wanita yang dilambangkan dengan 7 bila kita kalikan dengan siklus kehidupan pria yang dilambangkan dengan angka 8, lalu dikalikan dengan 5 element dalam CKB bangsa Cina (api, tanah, air, besi, dan kayu) akan menghasilkan angka 280 dan bila dibagi dengan 30 yang dianggap sebagai siklus hari dalam sebulan akan menghasilkan angka 9,333.

= [(7x8)x5]/30
= 280/30
= 9.33 angka ini menunjukkan lama ideal periode kehamilan manusia secara umum.

Sekarang kita akan melihat siklus kehidupan wanita dan pria secara terpisah dan lebih spesifik. Angka menunjukkan umur periode siklus kehidupan mereka dan ini perkembangan fisik mereka menurut siklus ini sudah dibuktikan secara ilmu medis pada umumnya.


A.Siklus kehidupan Wanita yang dilambangkan angka 7

7x1 (Tujuh dikalikan dengan satu) = umur 7
Enerji di dalam ginjal mulai terbentuk, atau dalam bahasa sehari-hari kita ketahui sebagai perkembangan anak perempuan telah dimulai di umur ini.
7x2 (Tujuh dikalikan dengan dua) = umur 14
Lautan darah (yin) mulai mengalir dalam umur ini, kita kenal sebagai periode menstruasi untuk wanita, perkembangan payudara juga dimulai pada umur ini.
7x3 (Tujuh dikalikan dengan tiga) = umur 21
Enerji di dalam ginjal telah mencapai keseimbangan dan pertumbuhan gigi telah lengkap sepenuhnya.
7x4 (Tujuh dikalikan dengan empat) = umur 28
Semua enerji vital telah mencapai titik optimum dan mengalir dengan lancar. Kekuatan tubuh, kaki dan tangan telah mencapai titik terbaiknya. Bisa dikatakan ini adalah kondisi ideal tubuh wanita dewasa.
7x5 (Tujuh dikalikan dengan lima) = umur 35
Enerji utama yang mengalir sudah mulai berkurang. Wanita yang telah mencapai titik jenuh dan mulai turun kondisinya. Dapat dilihat dari berkurangnya kesegaran di wajah wanita dan rambut yang mulai banyak rontok.
7x6 (Tujuh dikalikan dengan enam) = umur 42
Saluran enerji yang mulai mengecil. Bisa dilihat secara fisik bahwa kke-elastisan kulit mulai mengendur dan rambut mulai berubah menjadi perak.
7x7 (Tujuh dikalikan dengan tujuh) = umur 49
Semua enerji telah terkuras habis dan saluran yang mengalirkannya telah menjadi kecil sepenuhnya. Kita kenal periode ini sebagai akhir dari menstruasi wanita dan tidak direkomendasikan untuk mempunyai anak melewati batas umur ini.


B. Siklus kehidupan Pria yang dilambangkan angka 8

8x1 (Delapan dikalikan dengan satu) = umur 8
Ginjal anak laki-laki mulai mengalirkan enerji yang kuat , pertumbuhan rambut sangat cepat sehingga diperlukan pemangkasan rambut yang rutin. Gigi mereka mulai tumbuh.
8x2 (Delapan dikalikan dengan dua) = umur 16
Enerji vital di dalam ginjal mulai terisi dan mengalir, dapat dilihat bahwa hormon testoteron mulai memproduksi sel-sel sperma.
8x3 (Delapan dikalikan dengan tiga) = umur 24
Ginjal sudah dipenuhi oleh enerji yang dibutuhkan, seluruh organ tubuh pria sudah berkembang, dapat terlihat dengan tumbuhnya kumis, jakun, otot mulai terbentuk, dan gigi sudah sepenuhnya berkembang.
8x4 (Delapan dikalikan dengan empat) = umur 32
Aliran enerji telah mengalir secara lancer atau dengan kata lain tubuh telah mencapai kondisi terbaiknya, tulang dan otot yang kuat, aktivitas yang dilakukan dengan penuh semangat, tidak mudah lelah.
8x5 (Delapan dikalikan dengan lima) = umur 40
Enerji dalam ginjal mulai berkurang, otot mulai berubah menjadi lemak, kebotakan dan mulai kehilangan gigi.
8x6 (Delapan dikalikan dengan enam) = umur 48
Seluruh sumber enerji tidak dapat memproduksi lagi, hanya menghabiskan enerji tersisa, kekuatan pria telah menurun dan rambut mulai berubah warna menjadi ke-perak-kan.
8x7 (Delapan dikalikan dengan tujuh) = umur 56
Liver tidak dapat berfungsi dengan baik karena tidak cukup enerji yang dialirkan dari ginjal, kegesitan tubuh menghilang.
8x8 (Delapan dikalikan dengan delapan) = umur 64
Seluruh enerji vital telah habis, seluruh tanda kekuatan pria telah hilang, tubuh yang lemah.

Cerita tentang siklus hidup

Siklus Hidup

Haedar Nashir
Bilal bin Rabah melakukan iftirah jelang ajalnya tiba. “Aku sungguh bahagia karena tak lama lagi akan berjumpa dengan Rasulullah”, begitulah ujar muadzin dan sahabat terkasih Nabi itu dengan nada lirih, ketika dalam suasana kritis istrinya bertanya kenapa suaminya itu tampak bahagia menyongsong kematian.
Iftirah, ungkapan rasa bahagia di tengah kelaziman orang berduka. Bukan bahagia lahir laksana kesebelasan sepak bola melakukan selebrasi pascakemenangan, tapi sebuah kepasrahan batin sekaligus pengharapan positif menerima takdir Allah berupa kematian. Banyak sahabat dan para salaf al-shalih menempuh tangga kemuliaan jelang kematiannya, mengikuti jejak Nabi sang Panutan. Para sufi menyebutnya raja’, totalitas pengharapan menyambut ajal karena akan berjumpa dengan Tuhan (liqa’ ar-Rabah-u) di hari akhirat nan abadi.

Banyak orang mengambil hikmah dan kemuliaan dalam melewati titik kritis dalam perjalanan hidupnya, sebagaimana mungkin tak sedikit yang menyia-nyiakannya. Anak cucu Adam, siapa pun dia, memiliki siklus yang digariskan Tuhan: lahir, hidup, dan pada akhirnya mati. Tak akan pernah ada yang hidup kekal. Stefhen Hawking sang fisikawan terbesar di abad ini menjadi lebih religius dan menemukan Tuhan di balik kedahsyatan dan rahasia alam semesta yang dipelajarinya, setelah menapaki masa kritis dalam kehidupannya.
Iskandar Dzulqarnain, bahkan minta jasadnya diarak dengan kedua tangannya terbuka manakala dia meninggal, untuk mengingatkan kepada rakyatnya bahwa sang kaisar nan digdaya itu pada akhirnya harus berhadapan dengan kematian tanpa membawa perhiasan duniawi apa pun. Lalu, setiap orang ingin belajar hidup lebih bermakna, sesudah itu mati penuh arti. Bukan hidup yang sia-sia, sekadar jadi jasad yang berjalan. Kematian sebagaimana siklus lahir dan hidup, merupakan sesuatu yang sarat dengan rahasia Tuhan.
Detik ini kita berjumpa dengan orang atau sahabat yang begitu dekat, tapi sesaat kemudian dia dipanggil Tuhan. Beribu sebab lahiriah orang meninggal, tetapi takdir Allah tentang kematian pastilah tiba. Tuhan pasti mengambil yang satu itu tanpa bisa ditunda atau diakhirkan. Minta dispensasi sedetik pun untuk beramal saleh tak akan pernah diberikan, kendati dengan rengekan panjang dan memelas di hadapan Tuhan (QS. Al-Munafiqun/63: 10-11).
Dari Tuhan segalanya datang, kepada-Nya pula dikembalikan, suka-rela maupun terpaksa. Karenanya, tak akan pernah ada yang menentukan kepastian siklus hidup manusia, kecuali Tuhan sendiri. Sedigdaya Firaun sekalipun, yang mengaku dirinya tuhan (ana rabbu-kum al-’ala), akhirnya harus menempuh kepastian ajal, bahkan secara mengenaskan digulung Laut Merah.
Namun, hamba Tuhan di muka bumi ini warna-warni. Rupanya tak mudah bagi setiap orang untuk menemukan makna dan kemuliaan dalam menjalani siklus hidup yang niscaya itu. Ketika lahir memang tak ada pilihan. Tapi sewaktu menjalani kehidupan, terentang banyak jalan ikhtiar. Apakah beriman atau menjadi kafir. Memilih kebaikan atau keburukan. Menempuh jalan lurus atau kesesatan. Ingin meraih kemuliaan atau kehinaan.
Dan sejumlah pilihan-pilihan yang diberikan Tuhan untuk manusia menjalaninya dengan segala konsekuensinya. Dia ciptakan hidup dan mati untuk mengetahui siapa yang terbaik amalannya (QS Al-Mulk/67: 2). Lalu, tak sedikit yang menyia-nyiakannya. Hidup sekadar hidup, mati pun kehilangan arti. Mudah-mudahan kita tak termasuk dalam hidup nan hampa semacam itu.
Tuhan memang mewanti-wanti, bahwa kehidupan duniawi itu “mata’ al-gurur“. Sering jadi lahan permainan dan tipu-daya, kendati sejatinya dunia itu “majra al-akhirat” ladang menuju akhirat yang abadi. Sekali lengah, semuanya bisa berubah. Seharusnya jadi ladang yang subur, malah tandus dan digersangkan. Jadi pejabat dan pemimpin publik tak amanah. Jadi politisi dan pegiat politik, malah sibuk sendiri dan gemar muhibah ke luar negeri, hingga tak begitu hirau dengan rakyat yang diwakili.
Politik sekadar jadi jalan tol kekuasaan belaka, bahkan atasnama agama dan dakwah. Jadi penegak hukum malah memperkosa dan mempermainkan hukum. Jadi pengusaha merusak aset dan kekayaan negara. Pagar pun makan tanaman. Hidup laksana mengejar layang-layang putus. Siklus lahir, hidup, dan mati dilalui sebagai sebuah kerutinan dan mobilitas diri yang meluap-luap minus penghayatan. Sekali hidup sesudah itu mati tak berarti. Banyak hal bermakna berlalu begitu saja, tak membuahkan kemaslahatan, keberkahan, dan rahmat bagi semesta kehidupan. Bagaikan kera menimbang-nimbang buah kelapa, tak tahu cara memakannya.
Menempuh siklus hidup dengan makna dan kemuliaan konon tak mudah. Laksana aqabah, tangga pendakian. Siapa yang berhasil menempuhnya dengan penuh makna dan kemaslahatan, dialah yang menempuh kesempurnaan. Menurut Buya Hamka, manusia baru mencapai maqom kesempurnaan manakala melampaui tiga tahap dengan baik dan benar yaitu: hidup, berpikir, dan mati. Siapa pun tak akan lepas dari kehidupan yang niscaya itu. Makhluk Tuhan lainnya di muka bumi memang juga hidup dan mati, tapi tak bisa berpikir. Hidup dan mati hewan primata pun tak bermakna apa-apa kecuali sebatas jasad dan proses alamiah belaka, minus jiwa dan keadaban. Manusia sejati hidup dan mati secara berarti, bukan sebuah kesia-siaan.
Berpikir pun menjadi bagian dari perjalanan manusia yang hakiki dan penuh arti itu, yang menghasilkan ilmu dan peradaban. Bukan hidup asal hidup dan mati asal mati. Peradaban itulah yang membedakan manusia dari makhluk Tuhan lainnya. Tak berlebihan jika Rene Descartes (1596-1650) mengeluarkan adagium cogito ergo sum, “aku berpikir karena itu aku ada”. Tuhan bahkan lebih keras lagi ketika berfirman: “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa pun” (QS Al-Anfal/8: 22).
Berpikir hakiki tentu saja bukan sekadar kegiatan nalar-instrumental dan intelektual-akademik, tetapi juga tafakur dan tadabur atas segala ciptaan Allah, kemudian memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya atas spirit ibadah dan kekhalifahan di muka bumi ini. Berpikir yang melahirkan generasi manusia “insan kamil”, masyarakat “khaira ummah“, dan menebar rahmatan lil-’alamin bagi kehidupan kemanusiaan semesta.
Kita sungguh tak berharap, kian banyak manusia di muka bumi ini yang jasadnya hidup tapi mati kesadarannya yang hakiki. Tengoklah, di Musium Tahrir di Cairo tergolek mumi jasad-jasad raja Mesir kuno, termasuk Ramses II sang Firaun yang superdigdaya. Jasadnya diawetkan tapi tanpa ruh, minus jiwa. Kita pun tentu tak ingin banyak orang menjadi mumi di negeri ini, lebih-lebih yang memegang amanat publik. Jasadnya hidup namun rasa, pikir, dan nuraninya mati-suri. Manakala itu terjadi, betapa suramnya masa depan negeri dan dunia kemanusiaan. Bahkan, di yaum al-akhir kelak pun hidup tanpa sukma semacam itu akan lebih suram lagi sebagaimana diingatkan Tuhan:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (QS. Al-’Araf/7: 179).
Banyak “orang mati sebelum mati”, begitulah kata para sufi dan aulia. Jasad dan sosok tubuhnya sempurna, tapi mati-rasa, mati-pikir, dan mati-nurani. Menjadi manusia-manusia “al-basar“, makhluk jasadiah belaka. Tidak sebagai “al-insan“, hamba-hamba Tuhan yang mulia dan berperadaban agung. Umar bin Abdul Azis, khalifah nan arif di masa keemasan Islam, dikisahkan sering tak tidur malam dan menangis jelang kematiannya, karena tak ingin dirinya dituntut rakyatnya di akhirat kelak atas amanat yang tak tertunaikan.
Padahal Khaifah dari dinasti Ummayah yang satu ini dikenal sebagai pemimpin yang jujur dan amanah, sebagaimana Amirul Mukminin Umar bin Khattab semasa hayatnya. Memang, tak mudah menjalani siklus hidup penuh makna dan kemuliaan sebagaimana para penerus risalah Nabi yang utama itu. Tak mudah, bukan berarti tak dapat dilakukan. Kemuliaan dan kesempurnaan hidup adalah mutiara bagi siapa pun yang ingin meraihnya, kendati semua hal di dunia ini selalu terkena hukum nisbi dan tak sepenuhnya ideal. Satu hal yang jelas, jangan biarkan siklus hidup kehilangan makna dan keutamaan. Apalagi mati-suri.
(Haedar Nashir )

Jumat, 21 Oktober 2011

Siklus Hidup

KEHIDUPAN

Setiap manusia pasti memiliki takdir atau kehidupan masing-masing. Misi dan visi pun saling menghiasi kehidupan mereka. Dari kecil kita memiliki citacita,