Sahabatku

Senin, 26 Desember 2011

SIKLUS SIDUP BAKTERI

Pada umumnya bakteri hanya mengenal 1 macam pembiakan yaitu aseksual (vegetatif), berlangsung secara cepat dengan cara pembelahan diri (pembelahan binet), yaitu sel induk membelah jadi 2 sel anak, kemudian sel anak membelah lagi dan seterusnya. Waktu tang diperlukan untuk membelah menjadi 2 sel baru disebut waktu generasi, dan waktu ini tergantung pada faktor-faktor antara lain, medium, spesies, dan umur bakteri.
 
Berdasarkan zat hara yang diperlukan bakteri, terutama dari sumber energi, karbon, dan nitrogen, maka dibedakan menjadi fototrop, kemotrop, heterotrop, dan autotrop.
1.        Fototrop yaitu bila suatu mikroorganisme memperoleh energi dari sinar cahaya untuk pertumbuhan.
2.        Kemotrop yaitu bila suatu mikroorganisme memperoleh energi dari senyawa-senyawa kimia.
3.        Heterotrop yaitu bakteri yang memerlukan senyawa karbon dari sumber organik.
4.        Autotrop yaitu bakteri yang memerlukan sumber energi dari senyawa anorganik, CO2, CO, dll.

Berdasarkan kebutuhan karbon, heterotrop dibagi 2, yaitu:
  1. Saprofit: Hidup dari jasad lain yang telah mati (sisa/bahan makhluk yang sudah mati).
  2. Parasit  : Hidup dari jasad lain yang masih hidup.

Berdasarkan bentuk bakteri, yaitu:
  1. Bentuk basil (batang): menyerupai batang/silinder, dibagi atas monobasil, diplobasil, dan streptobasil.
  2. Bentuk kokus (bulat): bentuk seperti bola-bola kecil, dibagi atas mikrokokus, diplokokus, staphylokokus (menyerupai untaian), streptokokus (bergandengan panjang), dan sarcina (seperti kubus).
  3.  Bentuk spiral (silinder): bentuk seperti silinder dan melingkar dibagi atas vibrio (seperti komma), spiril (spiral), spiroseta (spiral).

Pembiakan sel dengan cara pembelahan ini kecepatannya ditentukan oleh waktu generasi cepat, lambat, lambat sekali. Misal: bakteri E.Coli paling cepat 15-20 menit. Waktu generasi untuk setiap spesies bakteri tidak sama.
Pada umumnya perkembangan bakteri melalui/dalam bentuk spora. Endospora dibentuk pada beberapa spesies dan pada eubakteries. Berbeda dengan jamur yang dibentuk di luar sel, disebut dengan eksospora.
Pembelahan sel dapat dibagi dalam 3 fase, yaitu:
  • Fase I  : sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus pada arah yang  memanjang.
  • Fase II : sekat diikuti oleh dinding melintang dimana dinding tidak merupakan penyekat sempurna karena ditengahnya terdapat suatu lubang kecil dan protoplasma. Kedua sel baru masih dapat berhubungan, hubungan ini disebut plasmodesmida.
  • Fase III : terpisahnya kedua sel.
Pertumbuhan Bakteri
      Pada mikroba, pertumbuhan individu dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu merupakan satu kesatuan dengan populasi yang kadang-kadang terlalu cepat berkembangnya. Suatu bakteri yang dimasukkan ke dalam medium baru pada umumnya tidak segera membelah diri, tapi menyesuaikan diri dahulu dalam medium tersebut.
      Jika faktor lingkungan memungkinkan maka bakteri tersebut akan membelah diri dengan kecepatan yang lambat pada permulaan, kemudian kecepatan meningkat. Karena pertumbuhan jumlah sel yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, maka perhitungan jumlah dilakukan secara logaritma.

Kurva Pertumbuhan
      Bila kita menginovulasikan (penanaman bakteri) sejumlah tertentu sel bakteri pada suatu media diinkubasikan pada kondisi optimum dalam waktu 18-24 jam, maka akan didapat kurva pertumbuhan jumlah sel bakteri yang hidup. Karena jumlah bakteri sangat besar dan waktu generasi sangat pendek, maka dibuat suatu grafik dengan gambar sbb:

A.    Fase Penyesuaian (Fase Lack/adaptasi)
Pada fase ini yaitu 1-2 jam setelah pemindahan, bakteri belum mengadakan pembiakan, terlihat dan belum terjadi pembelahan sel karena enzim belum disintesa dan pertumbuhan tidak nyata terlihat sehingga grafik pada fase ini mendatar. Bakteri-bakteri yang hidup pada fase ini akan mulai membesar. Lamanya fase penyesuaian ini dipengaruhi oleh beberapa faktoe, yaitu:
1.  Media & lingkungan pertumbuhan sel
      Nutrien yang tersedia dan kondisi lingkungan yang baru sangat berbeda dengan sebelumnya, diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesa enzim-enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme.
2.  Jumlah Inokulum (Penanaman bakteri)
      Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat fase adaptasi. Fase adaptasi ini berjalan lambat karena beberapa hal, yaitu:
    1. Kultur yang dipindahkan dari medium yang kaya akan nutrien ke medium yang nutriennya terbatas.
    2. Sel yang baru terbentuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

B.  Fase Logaritmik (Fase Eksponensial/sangat cepat)
      Sesudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, bakteri mulai bertambah sedikit demi sedikit  dan sel-sel mulai gemuk. Pada fase ini bakteri membelah cepat dan konstan dimana pertumbuhan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik, yaitu pertumbuhan yang sangat cepat. Pada fase ini pertumbuhan sangat cepat dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya, seperti pH, kandungan nutrien, kondisi lingkungannya, suhu, dan kelembapan udara. Pembelahan berlangsung terus sampai terjadi pertumbuhan hasil-hasil metabolisme yang bersifat racun dan menyebabkan pertumbuhan melambat.   

C.  Fase Pengurangan Pertumbuhan (Pertumbuhan lambat)
      Fase ini lambat disebabkan oleh :
1.      Zat nutrien di dalam media sangat berkurang.
2.      Keadaan media memburuk karena perubahan pH.
3.      Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun yang menghambat pertumbuhan bakteri.

D.  Fase Pertumbuhan Tetap (Statis)
      a. Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati sehingga jumlah sel  konstan.
      b. Ukuran pada fase ini menjadi kecil karena sel tidak lagi membelah, meskipun nutrisi pada fase ini sudah habis dan kelihatan mendatar pada grafik.

E.  Fase Menuju Kematian (Mati)
      Pada fase ini mikroba mengalami kematian, yaitu:
1.      Nutrien di dalam media sudah habis.
2.      Energi cadangan dalam sel habis.

SIKLUS HIDUP PLATYHELMINTHES

Disebut Þ Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain:

• Tubuh simetri bilateral
• Belum memiliki sistem peredaran darah
• Belum memiliki anus
• Belum memiliki rongga badan Þ termasuk
kelompok Triploblastik Aselomata
• Memiliki basil isap (sucker)

Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi Þ Saraf Tangga Tali. Beberapa ada yang mempunyai alat keseimbangan Statotista.

Gbr. Tiga Kelas Utama Platyhelminthes
TERDIRI DARI TIGA KELAS :

1 TURBELARIA (Cacing Berambut Getar)
Satu-satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), contohnya adalah Planaria yang mempunyai sistem ekskresi dari sel-sel api (Flame Cell). Bersifat Hermafradit dan berdaya regenerasi cepat.

2 TREMATODA (Cacing Isap)
Jenis-jenis kelas ini adalah :
  1. Fasciola hepatica (cacing hati ternak), bersifat hetmafrodit.
    Siklus hidupnya adalah : Telur Þ Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea Þ Sporokista Þ berkembang menjadi Larva (II) : Redia Þ Larva (III) : Serkaria yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong Þ Kista yang menempel pada tetumbuhan air (terutama selada air Þ Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan selada air) Þ masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis.
  2. Clonorchis sinensis / Opistorchis sinensis (cacing hati manusia)
    Siklus hidupnya adalah: Telur Þ Larva Mirasidium Þ Sporokista Þ Larva (II) : Redia Þ Larva (III) : Serkaria Þ Larva(IV) : Metaserkaria, masuk ke dalam tubuh Ikan kemudian termakan oleh Orang Cacing dewasa, menyebabkan Clonorchiasis.
  3. Schistosoma
    Contohnya adalah Schistosoma japonicum, Schistosoma haematobium dan Schistosoma mansoni. hidup dipembuluh darah dan merupakan parasit darah. Memiliki hospes perantara Siput. Menyebabkan Schistosomiasis.
  4. Paragonimus westermani (cacing paru)
    Cacing yang menjadi parasit dalam paru-paru manusia. Sebagai hospes perantara ialah ketam (Eriocheirsinensis) dan tetumbuhan air. Menyebabkan Paragonimiasis.
  5. Fasciolopsis buski
    Cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia. Hidup di dalam usus halus. Hospes perantaranya adalah tetumbuhan air. Menyebabkan Fasciolopsiasis.
CESTODA (Cacing Pita)

Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid.

Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi.
Contoh :
Taenia solium Þ Cacing pita manusia
Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara Þ Babi.

Siklus hidup :
Proglottid Masak
(terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi Þ Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya Þ Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia Þ Cacing dewasa.

Taenia saginata Þ Cacing pita manusia
Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara Þ Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia solium.

Diphyllobothrium latum,
Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah
(Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.

Echinococcus granulosus
Cacing pita pada anjing.

Himenolepis nana
Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM

Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baikmelalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik, siklus itu antara lain :
  • Mengidentifikasikan masalah, peluang dan tujuan.
  • Menentukan sarat-sarat informasi.
  • Menganalisis kebutuhan sistem.
  • Merancang sistem yang direkomendasikan.
  • Mengembangkan dan medokumentasikan perangkat lunak.
  • Menguji dan mempertahankan sistem.
  • Mengimplementasikan dan mengevaluasikan sistem

SIKLUS HIDUP PROTISTA

Sebagian besar skema klasifikasi modern membagi protista menjadi tiga kelompok utama: protozoa, atau protista mirip hewan; protista mirip jamur; dan protista mirip tanaman.
Kingdom : Protista
Organisme eukariotik; sel memiliki organel berselubung selaput, termasuk inti; ber sel satu dan juga ada yang bersel banyak;
Protista mirip hewan

MastigophoraProtista dengan flagelaTrypanosoma
SarcodinaProtista dengan pseudopodaAmoeba
SporozoaProtista parasitPlasmodium
SiliataProtista dengan siliaParamecium
Protista mirip jamur

MyxomycotaHeterotrofik, massa amoeboid yang disebut plasmodiumJamur lendir plasmodial
AcrasiomycotaHeterotrofik, sel terpisahJamur lendir seluler
Protista mirip tanaman

EuglenofitaBersel satu, fotosintetis, flagela tunggalEuglena
ChrysofitaBersel satu, fotosintesis, klorofil a dan bDiatom, ganggang coklat emas
DinoflagellataBersel satu, dua flagela berputar, klorofil a dan cGessnerium

Protozoa : Protista Mirip Hewan

Protoza, berarti hewan pertama. Ia adalah heterotrof bersel satu. Spesies protozoa berjumlah ribuan. Mereka hidup di air tawar, air asin, pasir yang kering dan tanah yang lembab. Sebagian spesies hidup sebagai parasit diatas atau didalam tubuh organisme lainnya. Reproduksi pada protozoa biasanya aseksual lewat mitosis, namun juga ada banyak protozoa yang menyatukan reproduksi aseksual dengan siklus seksual. Biasanya, siklus seksual terjadi pada periode kondisi lingkungan yang merugikan dan sel yang muncul dari penggabungan gamet (zigot) dapat bertahan pada kondisi yang tidak menguntungkan tersebut. Dinding yang tebal dan menurunnya tingkat metabolisme pada kista memungkinkan keberlangsungan hidup pada periode kedinginan, kekeringan atau kelaparan.
Protozoa terbagi menjadi empat filum, berdasarkan pada alat geraknya.
Mastigophora
Masstigophora adalah protozoa yang memiliki satu atau lebih flagella. Filum ini juga dikenal sebagai Zoomastigina atau zooflagellata, memuat kelompok organisme yang beraneka ragam. Beberapa spesies bergerak bebas dan tinggal di air tawar atau asin, diantaranya adalah perenang bebas; yang lain melayang di permukaan batuan dan sebagian lagi sesil, menempel pada permukaan yang tenggelam di bawah air. Spesies Mastigophora lainnya hidup dalam hubungan simbiosis dengan organisme dari spesies lain, masing-masing membantu satu sama lain dengan fungsi kehidupan tertentu. Sebagai contoh, beberapa spesies hidup dalam usus rayap, kecoa rumah dan kecoa kayu, dimana mereka mencerna selulosa dari serangga ini. Genus Trypanosoma merupakan parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia. Trypanosoma gambiense (gambar 1) adalah zooflagellata yang menyebabkan penyakit tidur Afrika. Manusia dapat terinfeksi trypanosoma lewat gigitan lalat tsetse.

Gambar 1. Trypanosoma gambiense, penyebab penyakit tidur Afrika
Sarcodina
Anggota filum Sarcodina disebut bersifat amoeboid. Amoeba proteus (Gambar 2) adalah spesies tipenya. Spesies yang termasuk Sarcodina bergerak menggunakan pseudopoda, sebuah perpanjangan yang mengalir dari tubuhnya yang luwes dan tanpa bentuk. Pseudopoda ini juga bertindak dalam penangkapan makanan. Sebagian besar Sarcodina hidup di air tawar. Sebuah vakuola kontraktil, sebuah organel yang terbentuk untuk mengusir kelebihan air dari tubuh sel protista, berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan air. Makanan disimpan sementara di vakuola makanan dimana ia dicerna oleh enzim.
Foraminifera dan Radiolaria adalah kelompok Sarcodina laut yang mengeluarkan cangkang keras dari senyawa mineral disekitar tubuhnya. Saat mereka mati, cangkang mereka menjadi penyusun penting pada lumpur di dasar samudera. Foraminifera telah membangun endapan kapur yang berasal dari zaman Kambria; Radiolaria yang menjadi batuan silika berasal dari zaman Pra Kambria.

Gambar 2. Amoeba proteus
Sporozoa
Sporozoa adalah parasit pembuat spora. Bentuk dewasanya tidak mampu bergerak, walaupun bentuk yang belum dewasa dapat bergerak dengan pseudopoda. Beberapa spesies sporozoa melewati siklus hidup yang rumit dan memerlukan berbagai inang pada tahap kehidupannya. Sebagai contoh, spesies Plasmodium vivax – agen penyebab malaria – memerlukan dua inang: nyamuk Anopheles dan manusia (Gambar 3).

Gambar 3. Siklus hidup Plasmodium vivax
Ciliata
Dari empat filum protozoa, filum Ciliata memiliki jumlah spesies yang terbesar. Spesies dalam filum ini memiliki silia, benang sitoplasma pendek yang dipakai untuk bergerak dan dalam beberapa kasus untuk menyapu partikel makanan kedalam bukaan yang disebut celah oral. Protozoa yang termasuk filum ini hidup di air tawar dan air asin. Sebagian adalah perenang bebas, sebagian merangkak, sebagian sesil dan sebagian lagi parasit pada hewan lainnya.

Gambar 4. Paramecium

Gambar 5. Contoh siliata lainnya, colpoda cucullus dan vorticella
Sitoplasma siliata berdiferensiasi menjadi ektoplasma luar yang kaku dan endoplasma dalam yang lebih cair. Sebuah pelikel berada di dalam selaput sel. Beberapa spesies merespon pada rangsangan lingkungan yang tidak bersahabat dengan melepaskan benang panjang yang disebut trichokista yang menjadi mekanisme pertahanan atau alat menempelkan protista pada materi kolam yang mengambang saat makan. Karakteristik siliata adalah keberadaan dua jenis inti sel. Makronukleus (inti besar) yang bertugas mengatur aktivitas metabolisme, dan inti kecil atau mikronukleus bertugas mengarahkan pembelahan sel. Gambar 4 menunjukkan struktur Paramecium, wakil ciliata. Gambar 5 menunjukkan siliata lainnya.

Gambar 6. Konjugasi Paramecium

Protista mirip Jamur

Jamur adalah organisme yang memperoleh makanan dengan menyerapnya dari materi organik yang telah mati atau dari tubuh inang yang masih hidup. Ada dua kelompok organisme yang dipandang sebagai protista namun cara hidup dan makannya seperti jamur sejati. Protista mirip jamur ini adalah Protomycota dan Gymnomycota.
Jamur Lendir
Ada dua kelompok jamur lendir: Myxomycota, atau jamur lendir sejati, dan Acrasiomycota, jamur lendir seluler.

Plasmodium Jamur Lendir sejati
Myxomycota – Jamur Lendir Sejati
Jamur lendir sejati hidup di lantai hutan, dimana mereka tumbuh di tanah yang lembab atau disekitar kayu yang mati dan tanaman yang busuk. Mereka tampak seperti gumpalan tanpa bentuk aneka warna: putih, kuning atau merah.
Siklus hidup jamur lendir sejati mulai dengan massa multinukleat yang disebut plasmodium. Plasmodium ini meluncur dalam bentuk amoeboid, memakan bakteri dan potongan kecil materi organis. Inti yang menyusun plasmodium bersifat diploid. Pada suatu saat dalam siklus hidupnya, plasmodium berhenti bergerak dan mengalami perubahan, mengembangkan struktur mirip batang dengan katup bulat di puncaknya. Tubuh berbuah ini menopang struktur yang disebut sporangia.
Sporangium adalah struktur yang mengandung spora. Spora melalui meiosis dan menghasilkan gamet berflagel. Gamet ini menyatu dan membentuk zigot yang tidak berflagel, namun lebih mirip amoeba. Organisme mirip amoeba ini meluncur di tanah, memakan materi makanan secara fagosit. Intinya yang diploid melalui sederat pembelahan mitosis yang tidak disertai pembelahan sitoplasma. Dengan cara inilah plasmodium multinukleat terbentuk. Siklus hidupnya kemudian berulang (Gambar 7).
Acrasiomycota – Jamur Lendir Seluler
Siklus hidup jamur lendir seluler, sering disebut amoeba sosial, jauh berbeda dari jamur lendir sejati. Tubuh berbuah amoeba sosial disebut sorocarp. Sporanya dibawa oleh angin, air, serangga atau cara lain ke lingkungan yang baru. Spora yang tiba di lingkungan baru akan mekar. Saat spora mekar, seekor amoeba, menggunakan pseudopoda, akan keluar dan pergi ke tanah. Amoeba ini mirip dengan amoeba biasa. Masing-masing memiliki selaput sel, inti, nukleolus, vakuola kontraktil, vakuola makanan, mitokondria dan retikulum endoplasma.

Gambar 7 Siklus hidup jamur lendir sejati
Amoeba haploid yang bebas bergerak makan materi organik dari tanah tumbuh hingga ukuran optimal. Mereka lalu membelah dengan mitosis dan sitokinesis, yang menghasilkan sel anak yang seperti orang tuannya memiliki inti haploid. Lalu perilaku mereka berubah. Mereka berhenti makan dan mulai bergerak dalam arah yang tetap menuju pusat tertentu atau titik berkumpul dan mulai membentuk kelompok dan menjadi sekumpulan massa sel.
Video jamur lendir yang disertakan dengan jamur sejati dapat anda saksikan disini : http://www.youtube.com/watch?v=UvTvaxVySlE,  dan disini menunjukkan sporanya yang disebarkan saat jamur lendir disirami: http://www.youtube.com/watch?v=qWNY9hUNtD8 dan video berikut menunjukkan bagaimana jamur lendir bergerak: http://www.youtube.com/watch?v=96U-6iU8W_A

Gambar 8. Siklus hidup jamur lendir seluler
Mereka kemudian mengelompok membentuk pseudo-plasmodium. Sebuah lembar materi polisakarida yang sangat tipis mengelilingi massa ini, namun sel mempertahankan individualitasnya. Pseudoplasmodium yang mirip jari ini bergerak di substrat tanah dengan perlahan namun dalam arah yang jelas dan teratur. Pada akhirnya, bagian depan pseudoplasmodium berhenti bergerak dan bagian belakang bergerak ke bawah bagian depan membentuk bukit sel. Saat ini, diferensiasi sel mulai terjadi. Sel pokok yang memunculkan badan buah terbentuk dan siklus hidupnya berulang kembali (Gambar 8).

Protista Mirip Tanaman

Ada empat kelompok utama protista mirip tanaman
Euglenophyta
Euglenoid diwakili oleh organisme Euglena (Gambar 9). Organisme bersel satu ini memiliki sifat hewan sekaligus tanaman. Ia memiliki klorofil a dan b serta karotenoid, dan mampu melakukan fotosintesis. Namun, Euglena tidak memiliki dinding sel, berenang memakai flagelum, memiliki bintik mata merah-jingga yang sensitif cahaya yang disebut stigma dan vakuola kontraktil yang besar. Euglena juga memiliki badan pirenoid yang berfungsi dalam sintesis paramilum, sebuah hasil penyimpanan karbohidrat dan jarang dimiliki euglenoid lainnya. Organisme ini berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel mitosis longitudinal. Walau begitu, saat mitosis, selaput sel tetap menempel dan nukleolus bertahan.

Gambar 9. Euglena
Chrysophyta
Ganggang hijau kuning, ganggang coklat emas, dan diatom adalah anggota kelompok ini. Sebagian besar anggota Chrysophyta bersel satu dan berkembang biak aseksual. Ada beberapa bentuk multiseluler. Anggota kelompok ini memiliki ciri yang sama. Mereka memiliki pigmen klorofil a dan c (yang b tidak ada) dan mengandung karotenoid fukosantin, yang memberi mereka warna keemasan. Protista ini hidup di air asin, air tawar dan tempat lembab di bawah batuan. Mereka memakai polisakarida yang disebut chrysolaminaran bukannya pati. Banyak chrysophyta memiliki dua flagella yang panjangnya berbeda pada ujung anterior tubuhnya (Gambar 10); namun ada juga yang hanya punya satu flagella, dan bahkan ada juga yang tidak punya.

Gambar 10. Diatom
Diatom adalah sel diploid yang tidak memiliki flagella. Dinding sel mereka terdiri dari dua potongan, satu ditempelkan di atas yang lain, dan dipenuhi dengan silika dan pektin serta memiliki pola menarik berupa kawah dan tonjolan. Saat organisme ini mati, cangkang mereka jatuh ke dasar perairan dimana mereka meluruh dan membentuk tanah diatomik, zat yang dipakai sebagai pengikis pada pemolesan perak dan deterjen, sebagai pengemas di saringan udara dan air, di penghilang cat, minyak deodoran dan pupuk.
Dinoflagellata
Dinoflagellata adalah protista kecil dan biasanya bersel satu. Sebagian besar organisme ini memiliki dua flagella yang tidak sama, satu longitudinal dari ujung posterior sel, satunya lagi mengelilingi bagian pusat sel. Beberapa dinoflagellata menjulurkan trikosista seperti Paramecium, yang lainnya memiliki nematokista, sel penyengat yang umum ditemukan pada coelenterata.
Dinoflagellata memiliki inti sel yang paling aneh. Kromosomnya tidak memiliki sentromer dan bahkan saat interfase tetap berbentuk batang pendek yang tebal. Saat mitosis, selaput inti dan nukleolus tetap tinggal dan tidak ada benang terbentuk. Sebagian besar spesies berkembang biak aseksual dengan pembelahan sel dan menyusun satu dari dua kelompok besar fitoplankton. Beberapa spesies seperti Noctiluca, memiliki bioluminesensi, mengeluarkan cahaya seperti kunang kunang.

Gambar 11. Dinoflagellata

Protista Atipikal

Caryoblastea adalah sebuah filum protista yang hanya memuat satu spesies, amoeba raksasa multinukleat Pelomyxa palustris. Organisme ini tidak memiliki mitokondria dan ciri organel lainnya sel eukariotik. Intinya membelah tanpa mitosis. Pelomyxa palustris hidup sebagai parasit didalam sel organisme inang.

Gambar 12. Pelomyxa palustris
Microspora adalah filum protista heterotrof. Ia adalah parasit kecil yang tidak memiliki mitokondria dan hidup di dalam sel inang, yang memuat arthropoda, chordata dan semua kelas vertebrata. Setelah sebuah mikrosporidian menginfeksi sebuah sel, sebuah plasmodium multisel terbentuk. Plasmodium ini kemudian mengalami pembelahan ganda, menghasilkan keturunan. Massa yang dihasilkan berujud sebuah tumor bersel tunggal yang disebut xenoma.

Minggu, 18 Desember 2011

SIKLUS HIDUP MANUSIA

Ciri-ciri Fisik
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat memengaruhinya, seperti gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.

Sebuah kerangka manusia.
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah [1] sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.

Ciri-ciri Mental
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden, 38)
Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang ditemui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.
Pengenalan pola (mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik.
Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.
Lihat pula Berpikir, IQ, Ingatan, Penemuan, IPA, Filsafat, Pengetahuan, Pendidikan, Kesadaran

Habitat
Pandangan konvesional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi manusia). Teknologi yang disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami sementara benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa, meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu yang hemat. Manusia, dengan populasi kurang lebih enam milyar jiwa, adalah salah satu dari mamalia terbanyak di dunia.
Sebagian besar manusia (61%) berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika (13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.
Gaya hidup asli manusia adalah pemburu dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah tempat; kadang-kadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan menetap yang dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya tahan yang baik untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan, seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan tambahan untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang.
Perkampungan manusia menetap bergantung pada kedekatannya dengan sumber air dan, bergantung pada gaya hidup, sumber daya alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen dan menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim tersedianya mangsa/makanan. Dengan datangnya infrastruktur perdagangan dan pengangkutan skala besar, kedekatan lokasi dengan sumber daya tersebut telah menjadi tak terlalu penting, dan di banyak tempat faktor ini tak lagi merupakan daya pendorong bertambah atau berkurangnya populasi.
Habitat manusia dalam sistem ekologi tertutup di lingkungan yang tidak akrab dengannya (Antartika, angkasa luar) sangatlah mahal dan umumnya mereka tak dapat tinggal lama, dan hanya untuk tujuan ilmiah, militer, atau ekspedisi industri. Kehidupan di angkasa sangatlah sporadis, dengan maksimal tiga belas manusia di ruang angkasa pada waktu tertentu. Ini adalah akibat langsung dari kerentanan manusia terhadap radiasi ionisasi. Sebelum penerbangan angkasa Yuri Gagarin tahun 1961, semua manusia 'terkurung' di Bumi. Di antara tahun 1969 dan 1974, telah ada dua manusia sekaligus yang menghabiskan waktu singkatnya di Bulan. Sampai tahun 2004, tak ada benda angkasa lain telah dikunjungi manusia. Sampai tahun 2004, telah ada banyak keberadaan manusia di ruang angkasa berkelanjutan sejak peluncuran kru perdana untuk meninggali Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 31 Oktober 2000.

Populasi
Dalam kurun waktu 200 tahun dari 1800 sampai 2000, populasi dunia telah bertambah pesat dari satu hingga enam milyar. Diperkirakan mencapai puncaknya kira-kira sepuluh milyar selama abad ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari jumlah 6.3 milyar jiwa — tinggal di sekeliling daerah perkotaan. Urbanisasi diperkirakan akan melonjak drastis selama abad ke-21. Polusi, kriminal dan kemiskinan hanyalah beberapa contoh dari masalah yang dihadapi oleh manusia yang tinggal di kota dan pemukiman pinggiran kota.

Asal Mula
Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.
Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:
perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
pengurangan gigi taring.
penggerak bipedal (dua kaki)
perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).
Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi saat ini.
Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).
Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.

Kerohanian dan Agama
Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai "orang manusia" terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, yang menjadi perdebatan di antara organisasi agama adalah mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.

Animisme
Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup. Dalam beberapa pandangan dunia animisme yang ditemukan di kebudayaan pemburu dan pengumpul, manusia sering dianggap (secara kasarnya) sama dengan hewan, tumbuhan, dan kekuatan alam. Sehingga, secara moral merupakan kewajiban untuk memperlakukan benda-benda tersebut secara hormat. Dalam pandangan dunia ini, manusia dianggap sebagai penghuni, atau bagian, dari alam, bukan sebagai yang lebih unggul atau yang terpisah darinya. Dalam kemasyarakatan ini, ritual / upacara agama dianggap penting untuk kelangsungan hidup, karena dapat memenangkan kemurahan hati roh-roh sumber makanan tertentu, roh tempat bermukim, dan kesuburan serta menangkis roh berhati dengki. Dalam ajaran animisme yang berkembang, seperti Shinto, ada sebuah makna yang lebih mendalam bahwa manusia adalah sebuah tokoh istimewa yang memisahkan mereka dari segenap benda dan hewan, sementara masih pula menyisakan pentingnya ritual untuk menjamin keberuntungan, panen yang memuaskan, dan sebagainya.
Kebanyakan sistem kepercayaan animisme memegang erat konsep roh abadi setelah kematian fisik. Dalam beberapa sistem, roh tersebut dipercaya telah beralih ke suatu dunia yang penuh dengan kesenangan, dengan panen yang terus-menerus berkelimpahan atau bahkan permainan yang berlebih-lebih. Sementara di sistem lain (misal: agama Nawajo), roh tinggal di bumi sebagai hantu, seringkali yang berwatak buruk. Kemudian tersisa sistem lain yang menyatukan kedua unsur ini, mempercaya bahwa roh tersebut harus berjalan ke suatu dunia roh tanpa tersesat dan menggeluyur sebagai hantu. Upacara pemakaman, berkabung dan penyembahan nenek moyang diselenggarakan oleh sanak yang masih hidup, keturunannya, sering dianggap perlu untuk keberhasilan penyelesaian perjalanan tersebut.
Ritual dalam kebudayaan animisme sering dipentaskan oleh dukun atau imam (cenayang), yang biasanya tampak kesurupan tenaga roh, lebih dari atau di luar pengalaman manusia biasa.
Pemraktekan tradisi penyusutan kepala sebagaimana ditemukan di beberapa kebudayaan, berasal dari sebuah kepercayaan animisme bahwa seorang musuh perang, jika rohnya tak terperangkap di kepala, dapat meloloskan diri dari tubuhnya dan, setelah roh itu berpindah ke tubuh lain, mengambil bentuk hewan pemangsa dan pembalasan setimpal.

Mistikme
Barangkali merupakan praktik kerohanian dan pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain yang ada di berbagai masyarakat. Pada dasarnya gerakan mistik termasuk Vedanta, Yoga, Buddhisme awal (lihat pula Kerajaan manusia), tradisi memuja Eleusis, perintah mistik Kristiani dan pengkhotbah seperti Meister Eckhart, dan keislaman Sufisme. Mereka memusatkan pada pengalaman tak terlukiskan, dan kesatuan dengan supranatural (lihat pencerahan, kekekalan). Dalam mistikme monotheis, pengalaman mistik memfokuskan kesatuan dengan Tuhan.

Politheisme
Konsep dewa sebagai makhluk yang sangat kuat kepandaiannya atau supernatural, kebanyakan dikhayalkan sebagai anthropomorfik atau zoomorfik, yang ingin disembah atau ditentramkan oleh manusia dan ada sejak permulaan sejarah, dan kemungkinan digambarkan pada kesenian Zaman Batu pula. Dalam masa sejarah, tatacara pengorbanan berevolusi menjadi adat agama berhala dipimpin oleh kependetaan (misal: agama Vedik, (pemraktekan kependetaan berkelanjutan dalam Hinduisme, yang namun telah mengembangkan teologi monotheis, seperti penyembahan berhala theisme monistik, Mesir, Yunani, Romawi dan Jerman). Dalam agama tersebut, manusia umumnya diciri-cirikan dengan kerendahan mutunya kepada dewa-dewa, kadang-kadang dicerminkan dalam masyarakat berhirarki diperintah yang oleh dinasti-dinasti yang menyatakan keturunan sifat ketuhanan/kedewaan. Dalam agama yang mempercayai reinkarnasi, terutama Hinduisme, tak ada batasan yang kedap di antara hewan, manusia, dan dewa, karena jiwa dapat berpindah di seputar spesies yang berbeda tanpa kehilangan identitasnya.

Monotheisme
Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang menggabungkan dan melampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam beberapa kebudayaan, kemungkinan terwujud pertama kali dalam bida’ah / klenik Akhenaten (lebih dikenal sebagai Henotheisme, tahap umum dalam kemunculan Monotheisme). Konsep dari kebaikan dan kejahatan dalam sebuah pengertian moral timbul sebagai sebuah konsekuensi Tuhan tunggal sebagai otoritas mutlak.
Dalam agama Yahudi, Tuhan adalah pusat dalam pemilihan orang Yahudi sebagai rakyat, dan dalam Kitab Suci Yahudi, takdir komunitas dan hubungannya dengan Tuhan mempunyai hak istimewa yang jelas (harus diutamakan) di atas takdir individu.
Kekristenan bertumbuh keluar dari agama Yahudi dengan menekankan takdir individual, khususnya setelah kematian, dan campur tangan pribadi Tuhan dengan adanya inkarnasi, yaitu dengan menjadi manusia selama sementara.
Islam, walaupun menolak kepercayaan kristiani untuk Tritunggal dan inkarnasi ketuhanan, sangatlah mirip dengan Kekristenan dalam melihat manusia sebagai wali/wakil dari Tuhan dan satu-satunya makhluk inkarnasi yang memiliki kehendak bebas (atau dapat berdosa) atau melakukan hal yang bertentangan dengan alam. Julukan yang diberikan kepada manusia dalam Islam adalah Bani Adam.
Dalam semua agama Abraham, manusia adalah penguasa, atau pengurus, di atas seluruh muka Bumi dan semua makhluk lain, sedikit lebih rendah daripada malaikat (lihat Rantaian Makhluk-Makhluk), dan memiliki moral hati nurani yang unik. Hinduisme, juga belakangan mengembangkan teologi monotheis seperti theisme monistik, yang berbeda dari pikiran Barat mengenai monotheis.
Agama monotheistik mempunyai kemiripan dalam kepercayaan bahwa umat manusia diciptakan oleh Tuhan, diikat oleh kewajiban kasih sayang, dan dirawat oleh pemeliharaan baik kaum / pihak ayah.

Sang Individu
Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.

Hati dan kesadaran
Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya sendiri dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar kesadaran, mencakup total aspek mental dan emosional individu. Ilmu pengetahuan psikologi mempelajari hati manusia (psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bagian dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi Ego, Superego, dan Id. Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah sadar kolektif / bersama dan sebuah proses pengindividuan, menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian individu ‘yang dapat diartikan’.

Emosi
Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.

Seksualitas
Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan / pertalian dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / keinginan badani, sering disertai dengan emosi kuat positif (seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).

Tubuh
penampilan fisik tubuh manusia adalah pusat kebudayaan dan kesenian. Dalam setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah tubuhnya, dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa. Model rambut juga mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa adalah kesan kuat subyektif dari penampilan seseorang.
Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur secara jelas tercermin dalam kebudayaan manusia (lihat pula ilmu makanan). Kegagalan mendapatkan makanan secara teratur akan berakibat rasa lapar dan pada akhirnya kelaparan (lihat juga malnutrisi).
Rata-rata waktu tidur (dengan nilai minimal) adalah 8 jam per hari untuk dewasa dan 10 jam untuk anak-anak. Orang yang lebih tua biasanya tidur selama 6 jam. Sudah umum, namun, dalam masyarakat modern bagi orang-orang untuk mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka butuhkan.
Tubuh manusia diancam proses penuaan dan penyakit. Ilmu pengobatan adalah ilmu pengetahuan yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.

Kelahiran dan kematian
Kehidupan subyektif individu berawal pada kelahirannya, atau dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh ibu. Kemudian kehidupan berakhir dengan kematian individu. Kelahiran dan kematian sebagai peristiwa luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, dapat mempunyai pengaruh hebat terhadap individu tersebut. Kesulitan selama melahirkan dapat berakibat trauma dan kemungkinan kematian dapat menyebabkan rasa keberatan (tak mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal). Upacara penguburan adalah ciri-ciri umum masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian. Adat kebiasaan warisan atau penyembahan nenek moyang dapat memperluas kehadiran sang individu di luar rentang usia fisiknya. (lihat kekekalan).

Masyarakat
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.

Bahasa
Kecakapan berpidato adalah sebuah unsur pendefinisian umat manusia, mungkin mendahului pemisahan populasi modern filogenetik (lihat Asal usul bahasa). Bahasa adalah pusat dari komunikasi antar manusia. Kata Yahudi untuk "binatang" (behemah) berarti "bisu", menggambarkan manusia sebagai "binatang berbicara" (kepandaian bercakap hewani). Bahasa adalah pusat dari sentuhan identitas ‘khas’ berbagai kebudayaan atau kesukuan dan sering diceritakan mempunyai status atau kekuatan supernatural (lihat Sihir / Gaib, Mantra, Vac). Penemuan sistem penulisan sekitar 5000 tahun lalu, yang memungkinkan pengabadian ucapan, merupakan langkah utama dalam evolusi kebudayaan. Ilmu pengetahuan Linguistik (ilmu bahasa) menjelaskan susunan bahasa, dan keterkaitan antara bahasa-bahasa berbeda. Diperkirakan ada 6000 bahasa yang diucapkan manusia saat ini. Manusia yang kekurangan kemampuan berkomunikasi melalui ucapan, umumnya bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat.

Agama
Dalam setiap kebudayaan manusia, kerohanian dan ritual mendapat ekspresi dalam bentuk tertentu. Elemen-elemen ini dapat menggabungkan secara penting pengalaman pribadi dengan pengalaman penyatuan dan komunal, seringkali membangkitkan emosi yang sangat kuat dan bahkan luapan kegembiraan. Kekuatan pengikat yang kuat dari pengalaman tertentu dapat kadang-kadang menimbulkan kefanatikan atau agresi kepada manusia lain yang tidak termasuk dalam kelompok agamanya, berakibat perpecahan atau bahkan perang. Teokrasi adalah masyarakat yang dibentuk secara dominan oleh agama, diperintah oleh pemimpin suci atau oleh seorang pemuka agama. Agama dapat pula berperilaku sebagai alat penyaluran dan pengaruh dari norma budaya dunia dan tingkah laku yang wajar dilakukan manusia.

Keluarga dan teman sepergaulan
Individu manusia dibiasakan untuk bertumbuh menjadi seorang pelengkap yang berjiwa kuat ke dalam suatu kelompok kecil, umumnya termasuk keluarga biologis terdekatnya, ibu, ayah dan saudara kandung.
Sebagai seorang pelengkap berjiwa kuat yang serupa dapat dikelirukan dengan suatu kelompok kecil yang sama, yaitu teman sepergaulan sebaya sang individu, umumnya berukuran antara sepuluh hingga dua puluh individu, kemungkinan berkaitan dengan ukuran optimal untuk gerombolan pemburu. Dinamika kelompok dan tekanan dari teman dapat memengaruhi tingkah laku anggotanya.
Seorang individu akan mengembangkan perasaan kesetiaan yang kuat kepada kelompok tertentu. Kelakuan manusia yang wajar termasuk seringnya hubungan sosial, dinyatakan dalam obrolan / percakapan, dansa, menyanyi atau cerita (dikenal dengan curhat).

Suku, bangsa dan negara bagian
Kelompok manusia yang lebih besar dapat disatukan dengan gagasan kesamaan nenek moyang (suku, etnis) atau kesamaan fokus budaya atau materi (bangsa atau negara bagian), sering dibagi lebih lanjut menurut struktur kelas sosial dan hirarki. Sebuah suku dapat terdiri dari beberapa ratus individu, sementara negara bagian modern terbesar berisi lebih dari semilyar. Konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok besar disebut peperangan. Kesetiaan / pengabdian untuk kelompok yang besar seperti ini disebut nasionalisme atau patriotisme. Dalam keekstriman, perasaan pengabdian terhadap sebuah lembaga atau kewenangan dapat mencapai keekstriman pathologi, yang berakibat hysteria massa (gangguan syaraf) atau fasisme.
Antropologi budaya menjelaskan masyarakat manusia yang berbeda-beda, dan sejarah mencatat interaksi mereka berikut kesuksesan yang dialami. Organisasi dan pemerintahan bentuk modern dijelaskan oleh Ilmu Politik dan Ekonomi.

Kebudayaan dan peradaban
Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).

Renungan diri
Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi lebih mengenai intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis manusia secara keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal pencatatan sejarah. Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan sendirinya tak dapat luput dari contoh refleksi diri.
Manusia kerap menganggap dirinya sebagai spesies dominan di Bumi, dan yang paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya mengelola lingkungan. Kepercayaan ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan berasal dari bagian dalam cerita penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas Bumi dan semua makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita sering menganggap ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan manusia (Dalam Kitab Suci Yahudi, misalnya, kekuasaan manusia dijanjikan dalam Kejadian 1:28, tetapi pengarang kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan semua usaha manusia).
Ahli filsafat Yahudi, Protagoras telah membuat pernyataan terkenal bahwa "Manusia adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar, benarlah itu; apa yang tidak, tidaklah itu". Aristotle mendeskripsikan manusia sebagai "hewan komunal" (ζωον πολιτικον), yaitu menekankan pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan alam manusia, dan "hewan dengan sapien" (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan), istilah yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.
Pandangan dunia dominan pada abad pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematian. Pencerahan / pewahyuan digerakkan oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant, "Manusia dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah 'hewan rasionil'". Pada awal abad ke-20, Sigmund Freud melancarkan serangan serius kepada positivisme mendalilkan bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.
Dari titik pandang ilmiah, Homo sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan di Bumi, dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya mengamati proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan berpikir secara simbolik, dalam hal abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia lebih daripada suatu masalah zoologi.

Kamis, 08 Desember 2011

SIKLUS HIDUP CACING

Daur Hidup
Morfologi
Larva Rabditiform
Panjangnya ± 225 mikron, ruang mulut: terbuka, pendek dan lebar. Esophagus dengan 2 bulbus, ekor runcing.
Larva Filariform
Bentuk infektif, panjangnya ± 700 mikron, langsing, tanpa sarung, ruang mulut tertutup, esophagus menempati setengah panjang badan, bagian ekor berujung tumpul berlekuk.

Cacing dewasa betina yang hidup bebas panjangnya ± 1 mm, esophagus pendek dengan 2 bulbus, uterus berisi telur dengan ekor runcing.
Cacing dewasa jantan yang hidup bebas panjangnya ± 1 mm, esophagus pendek dengan 2 bulbus, ekor melingkar dengan spikulum

Daur Hidup
Cara berkembang biak secara partenogenesis
Mempunyai 3 macam siklus hidup:
1. Siklus langsung
2. Siklus tidak langsung
3. Autoinfeksi
1. Siklus langsung
2-3 hari di tanah → larva rabditiform → larva filariform → menembus kulit manusia → peredaran darah vena → jantung kanan → paru-paru → parasit mulai menjadi dewasa → menembus alveolus → masuk trakhea dan laring → terjadi refleks batuk & parasit tertelan → sampai di usus halus → dewasa.
2. Siklus tidak langsung
Larva rabditiform di tanah → cacing jantan & betina bentuk bebas → terjadi pembuahan →  telur menetas menjadi larva rabditiform → larva filariform → masuk dalam hospes baru.
3. Autoinfeksi
Larva rabditiform → larva filariform di usus/ daerah perianal → menembus mukosa usus/ perianal → menyebabkan strongiloidiasis menahun.

SIKLUS HIDUP IKAN GURAMEH

Sama dengan kebanyakan ikan air tawar lainnya, ikan gurame mempunyai siklus hidup sebagai berikut :


TAHAP UKURAN USIA
Telur n/a 1-2 Hari
Larva 1-2 cm s/d 30 Hari
Benih Jempol - Silet - Korek s/d 160 Hari
Konsumsi 0,3 s/d 0,7 Kg s/d 360 Hari
Indukan n/a Mulai 2-3 tahun



A. Telur

Telur ikan gurame tidak tenggelam serta tidak bersifat adhesif. Segera setelah keluar dari induknya telur akan melayang bebas di air. Itulah sebabnya induk gurame memijah di sarang yang sudah dibuat sebelumnya sehingga telur-telur yang dikeluarkan tidak bertebaran kemana mana. Setelah memijah, induk gurame masih akan merawat telur telur tersebut.

Telur gurame akan menetas dalam selang waktu 36 – 48 jam pada padat tebar 4 – 5 butir/cm2 dengan kedalaman air 10 – 20 cm dan pemberian aerasi kecil pada suhu 29 – 30 O C. Larva ikan gurami yang menetas akan terapung dengan bagian perut berada di sebelah atas.

Telur yang sehat akan berwarna kuning bening sedangkan yang yang berwana kuning seperti kuning telur (tidak tembus pandang) adalah telur yang tidak sehat atau mati. Dalam fase ini terjadi pembentukan baik organ dalam tubuh maupun luar sehingga apabila akan memindahkan atau melakukan penggantian air harus dilakukan dengan sangat hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan fisik maupun kematian.

Telur gurame dapat diperoleh pada beberapa sentra budidaya ikan gurame dengan harga yang relatif murah.

B. Larva

Pada fase ini sudah terlihat bentuk ikan, organ-organ sudah terbentuk sempurna dan larva sudah bisa berenang. Pada tahap awal, larva tidak membutuhkan suplai makanan dari luar karena kuning telur yang ada pada perutnya merupakan sumber makanan.

Pada tahap lanjutan dimana larva sudah bisa berenang bebas dapat diberikan makanan / pakan alaminya berupa cacing sutra (Tubifex sp.) maupun kutu air (Daphnia sp.).

Pada tahap ini larva juga masih rentan terhadap kontak fisik sehingga tetap diperlukan kehati-hatian ekstra dalam perawatannya. Selain itu perlu juga diperhatikan supaya tempat perawatan betul-betul bersih dari telur-telur atau larva yang mati, pakan alami yang sudah mati maupun dari predator alaminya. Air yang sudah mulai terlihat kotor atau berminyak di lapisan atasnya dapat diganti separuhnya atau bisa juga hanya ditambah dengan air yang baru.

C. Benih

Setelah kuning telur di perut larva habis tibalah masa pendederan pertama untuk menghasilkan bibit ikan gurame. Pada tahap ini bisa dilakukan penebaran pada kolam tanah kedalaman 20 – 50 cm dengan padat tebar 200 - 300 ekor/m2.

Benih ikan gurame mempunyai periode hidup yang cukup panjang yaitu dari usia 20 hari – 160 hari. Biasanya diantara para pembudidaya maupun pedagang bibit ikan sudah terbentuk pengkategorian bibit berdasarkan besar badan berturut-turut dari kecil ke besar sebagai berikut :
· Jempol
· Silet
· Korek

Di beberapa daerah ada juga penyebutan lainnya seperti: gas (korek gas), jinggo (bungkus rokok) dan lain sebagainya.

Usia kira-kira dari masing-masing ukuran dapat dilihat pada tabel di atas namun sekali lagi yang menjadi patokan (terutama dari segi harga) adalah ukuran dan bukan usia benih itu sendiri.

Pada setiap tahapan pembesaran bibit gurame dilakukan pengurasan, pemindahan / penebaran ulang serta penghitungan ulang bibit gurame. Biasanya tahapan-tahapan itu disebut sebagai pendederan 1 s/d 3. Hal ini dilakukan untuk memastikan padat tebaran yang sesuai dengan tempat yang digunakan dan juga untuk memastikan jumlah serta kondisi benih yang ada.

Pada tahap ini tingkat kelangsungan hidup (survival rate) yang diharapkan adalah 70-80%. Apabila setelah dilakukan penghitungan ternyata bibit yang hidup dibawah itu, harus segera dicek ulang apakah ada predator alami yang menyusup masuk atau cara perawatan yang salah.

D. Konsumsi

Pembudidaya gurame dapat memilih melakukan pembesaran mulai dari bibit berukuran silet atau korek sampai dengan ukuran konsumsi yaitu 0,3 sampai dengan 0,7 kg. Pada fase ini resiko kematian akibat penyakit, salah perawatan atau karena dimangsa predator alami sudah sangat kecil sehingga tingkat kelangsungan hidup (survival rate) dapat mencapai 80-90%. Dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi maka secara otomatis aspek usaha pembudidayaan gurame juga menjadi sangat menjanjikan.
Pakan yang diberikan pada fase ini dapat berupa dedak, pelet dan ditambah dengan pakan alami yaitu daun-daunan :
· keladi (Colocasia estulata)
· ketela pohon (Manihot utilissima)
· pepaya (Carica papaya)
· ubi jalar (Ipomoa batatas)

Pembesaran ikan gurame dilakukan di kolam tanah dengan padat tebaran 4-5 ekor/m2. Jadi sebuah kolam ukuran 200 m2 dengan kedalaman air 40-60 cm dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 0,5 kg sebanyak 400 – 500 kg. Pada saat artikel ini dibuat harga gurame segar di tingkat konsumen mencapai Rp 26.000 - Rp 30.000 per kg.


E. Indukan

Dalam usaha pembudidayaan, indukan menjadi hulu sarana produksi. Karena itu sarana produksi ini harus tersedia setiap saat. Bagi pemula, cara yang mudah untuk mendapatkan induk adalah dengan cara membeli dari pihak lain. Salah satu sumber induk ikan gurame yang bisa dipercaya adalah balai-balai penelitian perikanan. Sumber lainnya adalah balai-balai benih ikan (BBI), dan instansi-instansi terkait lainnya. Karena pada instansi-istansi itu, asal-usul induk lebih jelas, dan cara penyediaannya sudah terprogram dengan jelas pula. Jadi induk dari tempat-tempat itu lebih terjamin kualitasnya.

Cara membedakan jantan dan betina ikan gurame adalah dengan melihat dari dekat tanda-tanda pada tubuh. Bagi pembudidaya lama pasti sudah paham, sehingga membedakannya tidak harus melihat dari dekat, tetapi dari jauh saja sudah cukup. Induk jantan berdahi atau berjidat menonjol, bibir bawah tebal, dasar sirip dadanya berwarna terang keputihan, dan berdagu kuning, gerakan lincah, tubuh lebih terang dan bercahaya; lubang kelamin kemerahan. Bila diletakan pada tempat datar ekornya naik ke atas. Sedangkan betina berdahi datar, bibir bawah lebih tipis, dasar sirip dada berwarna gelap kehitaman dan berdagu keputihan sedikit coklat. Kemudian bila diletakan di tempat datar ekornya digerak-gerakan / diam. Tanda induk betina yang matang gonad : berdagu (atas kepala) datar, perut agak gendut; tubuh agak kusam

Berikut ini beberapa tip buat anda sebagai pemula dalam mencari atau membeli induk ikan :

a. Belilah induk ketika masih calon induk, yaitu ikan yang masih berukuran 2,5 kg untuk betina, dan 2 kg untuk jantan. Kerena sebelum dipijahkan, induk-induk tersebut harus diadaptasikan terlebih dahulu di lingkungan barunya, agar telur-telutnya berkualitas baik. Oleh sebab itu, induk-induk tersebut harus dibeli tiga bulan sebelumnya. Induk-induk tersebut dipelihara sampai matang gonad, atau hingga siap untuk dipijahkan.

b. Belilah satu jenis kelamin induk dari seorang pembudidaya pada suatu tempat. Misalnya jenis kelamin betina saja, sedangkan induk jantan dibeli dari pembudidaya di tempat lain yang berjauhan. Jangan sekali-kali membeli induk jantan dan betina dari satu seorang pembudidaya dari satu tempat. Karena kemungkinan besar kedua jenis induk itu berasal dari satu keturunan. Bila nantinya kedua jenis induk itu dipijahkan, maka akan terjadi perkawinan dalam, atau inbreeding. Inbreeding dapat berakibat kurang baik, dan dapat menurunkan kualitas genetik, hingga kualitas benih menjadi kurang baik

SIKLUS HIDUP KUMBANG BADAK

Kumbang Hercules (Dynastes hercules) atau “Rhinocheros Beetle” merupakan saha satu spesies dari kumbang badak yang paling terkenal dan terbesar.
Kumbang Hercules berasal dari hutan hujan Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Lesser Antilles (Universitas Clemson). Panjang kumbang hercules jantan bisa mencapai 6.75 inci (170 mm) dan merupakan yang terbesar dari 6 spesies yang ada di genus Dynastes. Kumbang Hercules juga merupakan salah satu hewan terkuat di dunia karena dia mampu membawa beban 850 kali lebih berat dari dirinya sendiri.
Kumbang badak termasuk dalam sub famili Dynastinae dan mereka terkenal karena tanduk mereka sehingga di kenal juga dengan sebutan kumbang tanduk. Ada lebih dari 300 spesies kumbang badak, mereka tidak membahayakan manusia karena mereka tidak mampu menggigit atau menyengat. Berbeda dengan kumbang jantan, kumbang betina tidak memiliki tanduk dan jarang terlihat. Kumbang badak tidak terlihat pada siang hari, mereka bersembunyi di bawah kayu dan tumbuh-tumbuhan.
Siklus hidup berbagai jenis kumbang Badak bervariasi. Siklus kumbang Hercules terdiri dari empat tahap yaitu telur, larva, pupa dan Dewasa.
  • Tahap Telur
    Telur disimpan ke dalam tanah oleh betina selama musim panas.
  • Tahap larva
    Setelah satu bulan telur menetas, dan memasuki tahap larva. Pada tahap larva bisa bertahan beberapa tahun, tergantung pada jenisnya. Larva akan tetap bawah tanah selama enam bulan sampai satu tahun. Mereka berada di sana untuk tumbuh dan berganti bulu dua kali sebelum memasuki tahap pupa.
  • Pupa dan Tahap Dewasa
    Tahap Kepompong tidak bertahan lama. Biasanya diperlukan waktu beberapa minggu. Begitu mereka tumbuh menjadi dewasa mereka masih tetap di tanah sampai musim semi. Kumbang Betina akan mulai melepaskan feromon untuk kumbang jantan dan setelah musim kawin, kumbang betina akan menggali tanah dan meletakkan telur disana.

SIKLUS HIDUP KUMBANG

Berikut ini adalah siklus tiga jenis utama kumbang bubuk yang paling sering menyerang kayu dan bambu:

Jenis Lyctids biasanya hanya menyerang jenis kayu keras yang memiliki rongga besar seperti mahoni.Mereka menyerang kayu musiman dan kamyu yang memiliki getah, terutama pada produk gergajian seperti jendela, pintu, lantai furniture dan kayu bakar. Jenis ini biasanya tidak menyerang kayu lunak seperti pinus. Lyctids jarang menyrang kayu yang berusia lebih tua dari lima tahun. Penularan biasanya berawal dari kayu yang mengandung telor atau larva yang diletakkan dalam rumah, atau kayu yang tidak dikeringkan atau disimpan dengan benar. Jika sudah dewasa, larva akan keluar dari kayu dan menyebabkan kerusakan dengan membuat lobang keluar berukuran 1 hingga 2 mm. Siklus hidup Lyctids hanya 3 bulan.
Anobiids menyerang kayu keras dan lunak dan bisa saja menyerang kayu keras bersamaan dengan Lyctid. Kayu jenis pinus sangat rentan terhadap serangan. Anobiids lebih suka menyerang kayu yang lembab, sehingga kerusakan biasanya dimulai dalam kondisi kelembaban, kurangnya ventilasi seperti di basement, garasi dll. Kondisi yang mendukung dengan tingkat kelembaban dan suhu tertentu akan meningkatkan serangan hingga meluas ke baggian lain dari kayu. Kerusakan besifat perlahan tapi pasti dalam jangka waktu bertahun-tahun. Siklus hidup jenis ini berkisar antara 1 hingga 3 tahun.
Bostrichids banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Kumbang bubuk jenis inilah yang paling banyak menyerang bambu, baik pada bambu iratan seperti keanjang maupun bambu bulat seperti pada furniture, bangunan dan material bambu lainnya. Selain pada bambu, jenis Bostrichids juga menyerang kayu keras dan lunak baik yang berjenis musiman maupun tidak, kayu yang bayak memiliki getah dan tidak bergetah juga sering menjadi sasaran serangan. Kerusakan pada bambu dapat disebabkan oleh kumbang dewasa ataupun larvanya. Kumbang dewasa meletakkan telornya pada rongga atau bekas tempat potongan kayu atau bambu yang terbuka dan tidak dilapisi cat atau vernis. Telor kumbang menetas menjadi larva dan membuat trowongan di balam batang bambu dan kayu. Kumbang dewasa akan muncul dalam waktu satu tahun kemudian, biasanya pada bulan April-Juli, keluar melalui lobang yang dibuat oleh larva. Kumbang dewasa memiliki siklus hidup yang singkat, aktif ketika malam hari dan dapat kembali menyerang kayu yang sama atau berpindah pada kayu lainnya dengan cara menempatkan telor-telornya lalu memulai siklus baru lagi. Kerusakan yang ditimbulkan akan mudah terlihat. Beberapa jenis akan keluar dari bambu dalam waktu beberapa bulan, namun jenis lannya dapat bertahan didalam kayu atau bambu hingga puluhan tahun sebelum muncul ke permukaan.

Siklus Hidup Kupu-Kupu Raja Troides helena Linnaeus

Siklus Hidup Kupu-Kupu Raja Troides helena Linnaeus (Lepidoptera : Papilionidae)

Sebagai salah satu kupu-kupu yang dillindungi Kupu Raja menjadi salah satu obyek peeburuan para kolektor karena bentuk dan pola warnanya yang menarik. Di alam sendiri kelangsungan hidupnya semakin terancam karena semakin berkurangnya habitat sebagai tempat hidup dan reproduksinya.
Kupu Raja dapat ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya sampai daratan India. Biasa ditemukan pada daerah tropik dengan ketinggian kurang dari 1000 mdpl. yang banyak ditemukan pada tanaman sirih hutan (Aristholocia tagala).
Kupu Raja mempunyai 4 fase dalam siklus hidupnya, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Fase telur berwarna merah-oranye berbentuk bulat yang akan berubah warna menjadi kuning sampai coklat sebelum menetas dengan permukaan licin dan dilapisi oleh cairan oranye sebagai perekat. Fase
larva berbentuk cruciform berwarna coklat dengan motif garis hitam dan bercak atau strip berwarna putih-kekuningan pada segmen ke-7 dan ke-8; 3 pasang tungkai sejati pada thoraks; 5 pasang tungkai;dengan kelenja bau dan kelenjar sutera. Fase pupa merupakan fase setelah larva dimana larva akan ditutupi kulit pupa berwana hijau-kekuningan dan akan menjadi keras setelah sekitar 5 hari;  berbentuk obtekta. Fase Imago fase yang hampir menunjukkan bantuk dewasa sudah memiliki sayap.
Waktu yang diperlukan Kupu Raja untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya didalam penangkaran adalah 86,9 hari, terdiri dari masa inkubasi telur 8,7 hari, larva 16 hari, pupa 25 hari, dan imago 10 hari. Laju kematian pada masing-masing fase cenderung konstan. Dari jumlah telur yang dihasilkan, sekitar 24% berhasil menjadi imago.

SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU MONARC

Berawal dari kupu-kupu hingga kupu-kupu lagi. Fotonya diambil tahun ini dengan tahun lalu. Mudah2an berguna.

baru datang
  

telur kupu-kupu.jpg
  

telurnya
  

ulat monarch.jpg
  

baru menetas
  

kira-kira 5-6 hari
  

melingkar
  

mulai menganyam
 2 Comments 

kepompong
  

cairan hijau berganti jadi kupu2
  

berusaha keluar dari kepompong
  

keluar dari kulit kepompong
 2 Comments 

meluruskan sayap
  

freedom!
 2 Comments 

masih banyak utuh.jpg
  

daunnya habis.jpg