tag:blogger.com,1999:blog-8531900954643698012024-03-05T16:59:08.777-08:00Siklus HidupUnknownnoreply@blogger.comBlogger54125tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-7522224852926355562012-01-11T07:42:00.000-08:002012-01-11T07:42:43.724-08:00Cacing Trematoda (CAcing Daun/Cacing Pipih)<div class="post-body entry-content" id="post-body-6344182501623423741"> 1. Pendahuluan<br />
<br />
Trematoda berasal dari bahasa yunani Trematodaes yang berarti punya lobang, bentuk tubuh pipih dorso ventral sperti daun.Umumnya semua organ tubuh tak punya ronggat tubuh dan mempunyai Sucker atau kait untuk menempel pada parasit ini di luar atau di organ dalam induk semang. Saluran pencernaaan mempunyai mulut, pharink, usus bercabang cabang. tapi tak punya anus.<br />
Sistem eksretori bercabang- cabang, mempunyai flame cell yaitu kantong eksretori yang punya lubang lubang di posterior. Hermaprodit, kecuali famili Schistosomatidae. Siklis hidup ada secara langsung (Monogenea) dan tak langsung (Digenea)<br />
Trematoda atau cacing daun yang berparasit pada hewan dapat dibagi menjadi tiga sub klas yaitu Monogenea, Aspidogastrea, dan Digenea. Pada hewan jumlah jenis dan macam cacing daun ini jauh lebih besar dari pada yang terdapat pada manusia, karena pada hewan sub klas ini dapat dijumpai.<br />
Dalam makalah ini kami membahas khusus Dicrocoelium dendriticum yang merupakan spesies dari genus Dicrocoelium dari sub klas Digenea,Semua cacing daun yang termasuk golongan sub klas Digenea ini berparasit pada siklus hidupnya. Sebagai induk semang perantara adalah mollusca tetapi kadang juga pelkecypoda. <br />
Banyak dari apa yang sekarang diketahui tentang D. dendriticum adalah hasil kerja para naturalis seperti Wendell Krull. Sementara itu D. Dendriticum juga ditemukan oleh Rudolphi pada 1819 dan . Hospes definitif ditemukan oleh Loos tahun 1899, seluruh siklus hidup tidak diketahui,sampai CR peta Krull menerbitkan karyanya dari tahun1951-1953 secara mendetil tentang pengamatan dan percobaan D. denriticum. Untuk lebih jelasnya kami membahas secara Deskrptif dalam makalah ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
2. Etiologi<br />
Penyakit dicrocoeliasis disebabkan oleh cacing hati dicrocoelium dendriticum yang biasanya terdapat di dalam pembuluh empedu domba, rusa, babi, anjing, mamalia lain, dan kadang – kadang pada manusia di Eropa,Asia, dan Amerika Utara (Anonimus, 2009).<br />
<br />
2.1. morfologi<br />
• Tubuh memanjang, dengan panjang 6-10 × 1,5-2,5 mm. Bagian anterior sempit di bagian lengan melebar<br />
• Diposterior alat kelamindipenuhi uterus yang bercabang-cabang<br />
• Telur coklat 36-45×20-32 mikron, beropeculum<br />
• Terdapat didalam duktus biliverus domba, kambing, sapi, anjing, keledai, kelinci, jarang pada manusia<br />
<br />
2.2. Siklus Hidup<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuhvZ9Q9I2qEQND-h3naSvSSSJqrcAkjoXeLiu3txhH5Pd1ebJ6Egb3UYiSc7CBMtQhtcpW_FfAizgV7MAvYFZn9hHtYuTzC_Qi1JeQ7rYroa8nvegViGzuLGlN4KpQZIy9KNi__IdyH3h/s1600/siklus+trematoda.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuhvZ9Q9I2qEQND-h3naSvSSSJqrcAkjoXeLiu3txhH5Pd1ebJ6Egb3UYiSc7CBMtQhtcpW_FfAizgV7MAvYFZn9hHtYuTzC_Qi1JeQ7rYroa8nvegViGzuLGlN4KpQZIy9KNi__IdyH3h/s400/siklus+trematoda.JPG" width="400" /></a><br />
<br />
Keterangan Gambar :<br />
• Host intermediet 1 : siput<br />
• Host intermediet 2 : semut<br />
Telur dimakan H.I → menetas→ mirasidium→ migrasi ke glandula mesenterika→ sporosiste→ sporosiste anak → serkaria→ bergerombol, satu sama lain dilekat kan oleh subtansi gelatinous yang disebut “SLIME BALLS”→ mengandung 200-400 serkaria→ dikeluarkan dari siput→ melekat di tumbuh-tumbuhan.<br />
Slime balls dimakan semut. Metaserkaria di cavum abdominalis semut ± 128 per semut. Dapat juga memasuki otak semut. Induk semang definitif terinfeksi karena makan semut→ duktus biliverus→ hati<br />
Cacing yang kecil masuk kecabang duktus biliverus→menempel dengan perubahan patologi tidak begitu tampak untuk memproduksi telur yang di butuhkan sekitar 11 minggu setelah hewan memakan metaserkaria (dibanding Fasciola hepatica) kecuali ada infeksi berat. Pada infeksi lanjut→ Cirrhosis hepatica dan terbentuk pada permukaan hati, duktus biliverus melebar terisi cacing. <br />
<br />
2.3. Distribusi<br />
Terdapat di dalam pembuluh empedu domba, rusa, babi, anjing, mamalia lain, dan kadang – kadang pada manusia di Eropa,Asia,New york dan Amerika Utara (Anonimus, 2009).<br />
<br />
2.4. Predileksi<br />
Predileksi didalam duktus biliverus domba, kambing, sapi, anjing, keledai, kelinci, jarang pada manusia.<br />
<br />
2.5. Host<br />
• Host intermediet 1 : siput →Cionella lubrica<br />
• Host intermediet 2 : Semut→ famili formica<br />
• Host definitif pada domba, kambing, sapi, anjing, keledai, kelinci, jarang pada manusia yang termakan host intermediet 2<br />
2.6.Gejala Klinis<br />
• Oedema dan kurus tetapi pada beberapa kejadian tidak ada gejala klinis<br />
• Serosis pada permukaan liver dan duktus empedu<br />
• Adanya anemia <br />
• Terjadinya proliferasi glandula epitel pada duktus biliverus<br />
<br />
2.7. Patogenesa<br />
Cacing kecil mengadakan penetrasi dalam duktus biliverus infeksi yang tinggi pernah terjadi pada domba kira-kira 2000 D.denriticum. Di Spanyol 34℅ sapi, Domba 23℅, 45℅ pada kambing, Switzerland 40℅.<br />
<br />
2.8. Diagnosa<br />
• Gejala klinis<br />
• Sejarah pastur<br />
• Ditemukan D.denriticum imatur dalam feses cair<br />
• Post mortem yaitu serosis merupakan sejumlah besar cacing ditemukan pada duktus biliverus<br />
<br />
Diagnosis untuk infeksi dicrocoeliasis melibatkan identifikasi D. dendriticum telur dalam kotoran manusia atau hewan. Namun, pada manusia, telur dalam tinja mungkin hasil dari hewan yang terinfeksi menelan mentah hati dan mungkin tidak pada kenyataannya menunjukkan dicrocoeliasis. Oleh karena itu, memeriksa cairan empedu atau duodenum untuk telur adalah teknik diagnostik yang lebih akurat. <br />
Pada hewan, diagnosa melibatkan bedah bangkai dari hati. Baru-baru ini, sebuah ELISA menggunakan antigen D. dendriticum mampu mengidentifikasi kasus dicrocoeliasis domba di Italia.. </div><span class="post-author vcard"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-16392464827664772092012-01-01T21:21:00.000-08:002012-01-01T21:21:43.475-08:00SIKLUS HIDUP DAN MACAM-MACAM BUNGA BANGKAI<div style="text-align: center;"><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;">RAFFLESIA ARNOLDII</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgadx2btPngwXIOxCCd4y6GhtX6UofOJwBKTFWWdlWdz-n-X4vqRlLgR5DnBXxoFcrQW0HHmeZKMYxH-mEi81EvX22hTkm6wUx-YQeda719NmW200jb9HAcagTeODju9LO5ON21RRB6GjNU/s1600/08012008027+copy.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572692857795287442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgadx2btPngwXIOxCCd4y6GhtX6UofOJwBKTFWWdlWdz-n-X4vqRlLgR5DnBXxoFcrQW0HHmeZKMYxH-mEi81EvX22hTkm6wUx-YQeda719NmW200jb9HAcagTeODju9LO5ON21RRB6GjNU/s400/08012008027+copy.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a>Nama lokal : Rafflesia<br />
Sebaran : Sumatera (Bengkulu)<br />
Habitat : Hutan sekunder<br />
Ukuran : diameternya 1- 2 meter</div><span style="text-decoration: underline;"><br />
</span><div style="text-align: center;"><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;">AMORPHOPHALLUS PRAINII</span><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij9W17uODcXsYM6A2Wz-Ov2wogNFID2BizVtdPlpWbQPuVfvNEKlWaY2lAt3H7sBmzukJsXYJWDHkjyBjb3deaLFp7W0ssOxSMQYEYm0cs7X0OaTjegpmJ-6nJTImX0uGVoNBgptCHJL5Q/s1600/DSC00671.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572686376396302754" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij9W17uODcXsYM6A2Wz-Ov2wogNFID2BizVtdPlpWbQPuVfvNEKlWaY2lAt3H7sBmzukJsXYJWDHkjyBjb3deaLFp7W0ssOxSMQYEYm0cs7X0OaTjegpmJ-6nJTImX0uGVoNBgptCHJL5Q/s400/DSC00671.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 284px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a>Nama lokal : -</div><div style="text-align: center;">Sebaran : Sumatra, Jawa<br />
Habitat : Hutan sekunder, semak belukar<br />
Ukuran : tinggi mencapai 30-40cm</div><br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;">AMORPHOPHALLUS PAEONIIFOLIUS</span></div><br />
<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDHCeNI4zjIdlgniMZ9miRoB3nBWsYVNW4S60iuOz7KEAqUw6gO868A64UW1QuILr5yJwa6UneQPpHF3TXzww1ojNttXYvUy1kgaDeZxAnQ9-i58XfCtQ_TrRi_wIAlcqakfgC6H9rPsoc/s1600/amorphophallus+paeoniifolius.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572687958863144402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDHCeNI4zjIdlgniMZ9miRoB3nBWsYVNW4S60iuOz7KEAqUw6gO868A64UW1QuILr5yJwa6UneQPpHF3TXzww1ojNttXYvUy1kgaDeZxAnQ9-i58XfCtQ_TrRi_wIAlcqakfgC6H9rPsoc/s400/amorphophallus+paeoniifolius.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 335px;" /></a>Nama lokal : Suweg<br />
Sebaran : Sumatera, Madagaskar, India, Thailand, Indocina, Cina selatan, Australia utara<br />
Ukuran : tinngi mencapai 0,7 m lebar 0,5 m</div><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;"><br />
</span><div style="text-align: center;"><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;">AMORPHOPHALLUS SAGITTARIUS</span><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh53jWMgk7iAsQxD4VKeexZ4HTbcmvS7NwF6UP1Ha7ASwPz-wqGlozPSvWLS8nX4TcUhpqUgiXm4rsFfGCy_S1GUA8s_qtCY9SRn9iuaal22YcuQtQCytq7m7ljM38L589N8PQHUoNM03ww/s1600/sagittarius.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572686380531634802" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh53jWMgk7iAsQxD4VKeexZ4HTbcmvS7NwF6UP1Ha7ASwPz-wqGlozPSvWLS8nX4TcUhpqUgiXm4rsFfGCy_S1GUA8s_qtCY9SRn9iuaal22YcuQtQCytq7m7ljM38L589N8PQHUoNM03ww/s400/sagittarius.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 214px;" /></a>Nama lokal : -</div><div style="text-align: center;">Sebaran : Jawa Barat<br />
Habitat : Hutan sekunder<br />
Ukuran : tinggi mencapai 30-40cm</div><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;"><br />
</span><div style="text-align: center;"><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;">AMORPHOPHALLUS TITANUM</span><br />
</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsgXS4xnWqi8oITwpquZSbtbfd2ROmYZML0IJVMNloI25XApKYvqNHRZg2bBpuL_lYPH8XLNXTP3s00mzpxfVpTCCKEghYFbSqcTNyUv0UZk5P49YpYoNOF5hlxr_JkyjkCf7gGV7hbS3d/s1600/Amorphophallus+titanum.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572686367525131618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsgXS4xnWqi8oITwpquZSbtbfd2ROmYZML0IJVMNloI25XApKYvqNHRZg2bBpuL_lYPH8XLNXTP3s00mzpxfVpTCCKEghYFbSqcTNyUv0UZk5P49YpYoNOF5hlxr_JkyjkCf7gGV7hbS3d/s400/Amorphophallus+titanum.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 214px;" /></a><br />
<div style="text-align: center;">Nama lokal : Bunga bangkai, kruing, kerubut<br />
Sebaran : Sumatera (Bengkulu)<br />
Habitat : Hutan sekunder<br />
Ukuran : tinggi mencapai >2 m, lebar 1,5 m</div><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;"><br />
</span><div style="text-align: center;"><span style="color: #009900; font-style: italic; font-weight: bold;">AMORPHOPHALLUS DECUS-SILVAE</span></div><br />
<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFBxdwHTrvPH3hB0pl_wl49HFvF630azQtwZP0Fyk0IEBSIn25uxAHdWi5LjmdKeE1BTfUWyfdxJPIUWOKxb9gpQVoBdIbgKxg3HtjOTcCeRJis10akL5hzBxjmhV0s94AYC63REE3xaIy/s1600/decussilvae189A.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5572686369256815026" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFBxdwHTrvPH3hB0pl_wl49HFvF630azQtwZP0Fyk0IEBSIn25uxAHdWi5LjmdKeE1BTfUWyfdxJPIUWOKxb9gpQVoBdIbgKxg3HtjOTcCeRJis10akL5hzBxjmhV0s94AYC63REE3xaIy/s400/decussilvae189A.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 227px;" /></a>Nama lokal : acung jangkung<br />
Sebaran : Jawa<br />
Habitat : Hutan sekunder<br />
Ukuran : tinggi batangnya bisa mencapai >4 m</div><span style="color: red; font-weight: bold;"><br />
DAUR HIDUP BUNGA BANGKAI</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Bunga bangkai masuk dalam suku talas-talasan ( <span style="font-style: italic;">Araceae</span> ), terdiri atas dua bagian utama : seludang dan tongkol. Seludang adalah bagian yang menyerupai mahkota berwarna merah gelap dan berfungsi melindungi bakal buah dan menarik perhatian serangga penyerbuk. Bunga bangkai betina akan mekar lebih dulu dibandingkan dengan yang jantan. Itu sebabnya penyerbukan sendiri tak pernah dapat terjadi karena saat serbuk sari keluar, bunga betina sudah tidak bisa menerima. Dengan demikian dibutuhkan penyerbukan silang.<br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Wai_eqtsOGP_qG1UIcnYjuKr10S4a-9oezgZxGEvIUBDKspVqU2RL78LeJ8o-cvXr643tRHemc8cNR5sBYkN7XPuu3RxuworTBHw0Wp3vWQPDrWLpWZR5yFYFvWr2bJHbL0U9j3yGz8/s1600/titan-arum-life-cycle.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500840334021684178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Wai_eqtsOGP_qG1UIcnYjuKr10S4a-9oezgZxGEvIUBDKspVqU2RL78LeJ8o-cvXr643tRHemc8cNR5sBYkN7XPuu3RxuworTBHw0Wp3vWQPDrWLpWZR5yFYFvWr2bJHbL0U9j3yGz8/s320/titan-arum-life-cycle.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 221px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><span style="font-size: 85%;"><span style="font-style: italic;">siklus hidup bunga bangkai</span></span></div><br />
Bunga bangkai memiliki siklus hidup dua tahap, yaitu masa berdaun ( vegetatif ) dan masa berbunga ( generatif ). Kedua tahapan itu selalu diselingi oleh masa istirahat. Daur hidup bunga ini berlangsung antara 20-40 tahun, sejak mulai biji hingga pertama kali berbunga.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-25876509054712154592012-01-01T21:07:00.000-08:002012-01-01T21:07:05.365-08:00SIKLUS HIDUP PLASMODIUM MALARIAE<div class="post-header"> </div><div class="attachment"><a href="http://cdn.requestartikel.com/wp-content/uploads/2010/11/siklus-plasmodium.jpg" title="Siklus Hidup Plasmodium"><img alt="Siklus Hidup Plasmodium" class="attachment-medium" height="170" src="http://cdn.requestartikel.com/wp-content/uploads/2010/11/siklus-plasmodium-300x170.jpg" title="Siklus
Hidup Plasmodium" width="300" /></a></div>Fase gametofit atau seksual dengan pertemuan sel garnet dan fase sporofit atau aseksualnya dengan pembentukan spora, maka pada plasmodium fase aseksualnya dengan membelah did sehingga dari satu plasmodium dalam waktu singkat akan membelah menjadi individu Baru yang banyak. Fase aseksual ini berlangsung dalam tubuh penderita malaria sedangkan fase seksualnya adalah dengan pembentukan garnet yang berlangsung dalam tubuh nyamuk Anopheles. Pada saat nyamuk yang dalam tubuhnya terdapat plasmodium itu menggigit manusia, manusia tersebut akan terserang penyakit malaria.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-1841107531207387672012-01-01T21:04:00.000-08:002012-01-01T21:04:40.900-08:00SIKLUS HIDUP JAMUR KUPING<h1 class="title"> </h1><a class="date" href="http://bibitjamurtiram.wordpress.com/2011/03/19/siklus-hidup-jamur-kuping/"> <span class="day"></span><span class="month"></span> </a> <div class="wp-caption alignleft" id="attachment_70" style="width: 310px;"><a href="http://bibitjamurtiram.files.wordpress.com/2011/03/img00051-20090930-0959.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-70" height="225" src="http://bibitjamurtiram.files.wordpress.com/2011/03/img00051-20090930-0959.jpg?w=300&h=225" title="IMG00051-20090930-0959" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">siklus hidup jamur kuping</div></div>Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.<br />
Siklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak. Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembab) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase. Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0.1 cm). Dari primordial akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 3-5 hari). Kemudian, dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat dipanen.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-4208618562938788172011-12-26T22:59:00.000-08:002011-12-26T22:59:26.105-08:00SIKLUS SIDUP BAKTERIPada umumnya bakteri hanya mengenal 1 macam pembiakan yaitu <u>aseksual (vegetatif),</u> berlangsung secara cepat dengan cara pembelahan diri (pembelahan binet), yaitu sel induk membelah jadi 2 sel anak, kemudian sel anak membelah lagi dan seterusnya. Waktu tang diperlukan untuk membelah menjadi 2 sel baru disebut <u>waktu generasi,</u> dan waktu ini tergantung pada faktor-faktor antara lain, <u>medium, spesies, dan umur bakteri.</u><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><b>Berdasarkan zat hara</b> yang diperlukan bakteri, terutama dari sumber energi, karbon, dan nitrogen, maka dibedakan menjadi <u>fototrop, kemotrop, heterotrop, dan autotrop.</u></div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span><b>Fototrop</b> yaitu bila suatu mikroorganisme memperoleh energi dari sinar cahaya untuk pertumbuhan.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span><b>Kemotrop</b> yaitu bila suatu mikroorganisme memperoleh energi dari senyawa-senyawa kimia.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span><b>Heterotrop</b> yaitu bakteri yang memerlukan senyawa karbon dari sumber organik.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span><b>Autotrop</b> yaitu bakteri yang memerlukan sumber energi dari senyawa anorganik, CO<sub>2</sub>, CO, dll.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><b>Berdasarkan kebutuhan karbon</b>, heterotrop dibagi 2, yaitu:</div><ol start="1" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><u>Saprofit</u></b>: Hidup dari jasad lain yang telah mati (sisa/bahan makhluk yang sudah mati).</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><u>Parasit</u></b> : Hidup dari jasad lain yang masih hidup.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><b>Berdasarkan bentuk bakteri,</b> yaitu:</div><ol start="1" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><u>Bentuk basil (batang)</u></b>: menyerupai batang/silinder, dibagi atas <i>monobasil, diplobasil, </i>dan <i>streptobasil</i>.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><u>Bentuk kokus (bulat)</u></b>: bentuk seperti bola-bola kecil, dibagi atas <i>mikrokokus</i>, <i>diplokokus, staphylokokus</i> (menyerupai untaian), <i>streptokokus</i> (bergandengan panjang), dan <i>sarcina</i> (seperti kubus).</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <b><u>Bentuk spiral (silinder)</u></b><u>:</u> bentuk seperti silinder dan melingkar dibagi atas <i>vibrio</i> (seperti komma), <i>spiril</i> (spiral), <i>spiroseta</i> (spiral).</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Pembiakan sel dengan cara pembelahan ini kecepatannya ditentukan oleh waktu generasi cepat, lambat, lambat sekali. Misal: bakteri E.Coli paling cepat 15-20 menit. Waktu generasi untuk setiap spesies bakteri tidak sama.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Pada umumnya perkembangan bakteri melalui/dalam bentuk <u>spora</u>. Endospora dibentuk pada beberapa spesies dan pada eubakteries. Berbeda dengan jamur yang dibentuk di luar sel, disebut dengan <u>eksospora.</u></div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><b>Pembelahan sel dapat dibagi dalam 3 fase,</b> yaitu:</div><ul style="color: black; margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Fase I</i> : sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus pada arah yang memanjang.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Fase II</i> : sekat diikuti oleh dinding melintang dimana dinding tidak merupakan penyekat sempurna karena ditengahnya terdapat suatu lubang kecil dan protoplasma. Kedua sel baru masih dapat berhubungan, hubungan ini disebut <u>plasmodesmida.</u></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i>Fase III</i> : terpisahnya kedua sel.</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><u><span style="font-family: "Designer Block"; font-size: 14pt;">Pertumbuhan Bakteri</span></u></div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"> Pada mikroba, pertumbuhan individu dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu merupakan satu kesatuan dengan populasi yang kadang-kadang terlalu cepat berkembangnya. Suatu bakteri yang dimasukkan ke dalam medium baru pada umumnya tidak segera membelah diri, tapi menyesuaikan diri dahulu dalam medium tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"> Jika faktor lingkungan memungkinkan maka bakteri tersebut akan membelah diri dengan kecepatan yang lambat pada permulaan, kemudian kecepatan meningkat. Karena pertumbuhan jumlah sel yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, maka perhitungan jumlah dilakukan secara logaritma.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: 13pt;">Kurva Pertumbuhan</span> </u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"> Bila kita menginovulasikan (penanaman bakteri) sejumlah tertentu sel bakteri pada suatu media diinkubasikan pada kondisi optimum dalam waktu 18-24 jam, maka akan didapat kurva pertumbuhan jumlah sel bakteri yang hidup. Karena jumlah bakteri sangat besar dan waktu generasi sangat pendek, maka dibuat suatu grafik dengan gambar sbb:</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><b>A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><span dir="LTR"></span><b><u>Fase Penyesuaian (Fase Lack/adaptasi)</u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">Pada fase ini yaitu 1-2 jam setelah pemindahan, bakteri belum mengadakan pembiakan, terlihat dan belum terjadi pembelahan sel karena enzim belum disintesa dan pertumbuhan tidak nyata terlihat sehingga grafik pada fase ini mendatar. Bakteri-bakteri yang hidup pada fase ini akan mulai membesar. Lamanya fase penyesuaian ini dipengaruhi oleh beberapa faktoe, yaitu: </div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">1. Media & lingkungan pertumbuhan sel</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"> Nutrien yang tersedia dan kondisi lingkungan yang baru sangat berbeda dengan sebelumnya, diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesa enzim-enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">2. Jumlah Inokulum (Penanaman bakteri)</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"> Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat fase adaptasi. Fase adaptasi ini berjalan lambat karena beberapa hal, yaitu:</div><ol start="2" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1"><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kultur yang dipindahkan dari medium yang kaya akan nutrien ke medium yang nutriennya terbatas.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sel yang baru terbentuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.</li>
</ol></ol><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><b>B. <u>Fase Logaritmik (Fase Eksponensial/sangat cepat)</u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> Sesudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, bakteri mulai bertambah sedikit demi sedikit dan sel-sel mulai gemuk. Pada fase ini bakteri membelah cepat dan konstan dimana pertumbuhan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik, yaitu pertumbuhan yang sangat cepat. Pada fase ini pertumbuhan sangat cepat dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya, seperti pH, kandungan nutrien, kondisi lingkungannya, suhu, dan kelembapan udara. Pembelahan berlangsung terus sampai terjadi pertumbuhan hasil-hasil metabolisme yang bersifat racun dan menyebabkan pertumbuhan melambat. </div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><b>C. <u>Fase Pengurangan Pertumbuhan (Pertumbuhan lambat)</u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"> Fase ini lambat disebabkan oleh :</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span>Zat nutrien di dalam media sangat berkurang.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span>Keadaan media memburuk karena perubahan pH.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span>Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun yang menghambat pertumbuhan bakteri.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><b>D. <u>Fase Pertumbuhan Tetap (Statis)</u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"> a. Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati sehingga jumlah sel konstan.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"> b. Ukuran pada fase ini menjadi kecil karena sel tidak lagi membelah, meskipun nutrisi pada fase ini sudah habis dan kelihatan mendatar pada grafik.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><b>E. <u>Fase Menuju Kematian (Mati)</u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"> Pada fase ini mikroba mengalami kematian, yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span>Nutrien di dalam media sudah habis.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="LTR"></span>Energi cadangan dalam sel habis.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-20968101051169099032011-12-26T22:51:00.000-08:002011-12-26T22:51:13.953-08:00SIKLUS HIDUP PLATYHELMINTHES<table border="0"><tbody>
<tr><td valign="top" width="63%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Disebut <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span></span> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Cacing Pipih (Flat Worm) </b>dengan ciri antara lain:<br />
<br />
• Tubuh simetri bilateral<br />
• Belum memiliki sistem peredaran darah<br />
• Belum memiliki anus<br />
• Belum memiliki rongga badan <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> termasuk <b><br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> </b>kelompok <b>Triploblastik Aselomata<br />
</b> • Memiliki basil isap (sucker)</span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Saraf Tangga Tali. </b> Beberapa ada yang mempunyai alat keseimbangan <b>Statotista.</b></span><br />
</td> <td width="37%"> <div align="center"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><img height="224" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-4d.jpg" width="140" /><br />
</b><i><span style="font-size: xx-small;">Gbr. </span></i><span style="font-size: xx-small;"><i>Tiga Kelas Utama Platyhelminthes</i></span></span></div></td> </tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> TERDIRI </b><b>DARI TIGA KELAS :<br />
</b></span><br />
<table border="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="6%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1</span></td> <td width="94%"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>TURBELARIA (Cacing Berambut Getar)</b><br />
Satu-satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), contohnya adalah <i><b>Planaria </b></i>yang mempunyai sistem ekskresi dari <b>sel-sel api (Flame Cell). </b>Bersifat <b>Hermafradit </b>dan berdaya regenerasi cepat.</span><br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="6%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2</span></td> <td width="94%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>TREMATODA (Cacing Isap)</b><br />
Jenis-jenis kelas ini adalah :<br />
</span> <ol><li><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Fasciola </b> <b>hepatica </b></i><b>(cacing hati ternak), </b>bersifat hetmafrodit.<b><br />
</b>Siklus hidupnya adalah : <b>Telur</b> <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Larva Mirasidium </b>masuk ke dalam tubuh siput <i><b>Lymnea </b></i><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Sporokista </b><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span><b> </b>berkembang menjadi <b>Larva (II)</b> : <b>Redia </b><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span><b> Larva (III)</b> : <b>Serkaria </b>yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Kista </b>yang menempel pada tetumbuhan air (terutama selada air <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <i><b>Nasturqium officinale) </b></i>kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan selada air) <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> masuk ke tubuh dan menjadi <b>Cacing dewasa </b>menyebabkan <b>Fascioliasis.</b></span></li>
<li> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Clonorchis sinensis / Opistorchis sinensis </b></i><b>(cacing hati manusia)<br />
</b>Siklus hidupnya adalah: <b>Telur</b> <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Larva Mirasidium </b><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Sporokista</b> <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Larva (II)</b> <b>: Redia </b><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Larva (III)</b> : <b>Serkaria </b><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span><b> Larva(IV)</b> : <b>Metaserkaria, </b>masuk ke dalam tubuh <b>Ikan </b>kemudian termakan oleh Orang <b>Cacing dewasa, </b>menyebabkan <b>Clonorchiasis.</b></span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Schistosoma</b><br />
</i>Contohnya adalah <i><b>Schistosoma japonicum, Schistosoma haematobium </b></i>dan <i><b>Schistosoma mansoni.</b> </i>hidup dipembuluh darah dan merupakan <b>parasit darah. </b>Memiliki hospes perantara Siput. Menyebabkan <b>Schistosomiasis.</b></span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Paragonimus westermani</b> </i>(cacing paru)<br />
Cacing yang menjadi parasit dalam paru-paru manusia. Sebagai hospes perantara ialah <b>ketam (Eriocheir<i>sinensis) </i></b>dan tetumbuhan air. Menyebabkan <b>Paragonimiasis. <br />
</b></span></li>
<li><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> <b>Fasciolopsis buski</b><br />
</i> Cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia. Hidup di dalam usus halus. Hospes perantaranya adalah tetumbuhan air. Menyebabkan <b>Fasciolopsiasis.</b></span></li>
</ol></td> </tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>CESTODA (Cacing Pita)<br />
<br />
</b> Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut <b>Proglottid.</b></span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b> </span> <br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Kepala disebut <b>Skoleks </b>dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait <b>(Rostelum)</b> terbuat dari <b>kitin. </b>Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi.</span></div><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Contoh :</span></div><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> <b>Taenia solium</b> </i><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span><i> </i><b>Cacing pita manusia<br />
</b>Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Babi</b>.<br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Siklus hidup : <b><br />
Proglottid Masak </b>(terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Embrio Heksakan, </b>menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Larva Sistiserkus </b>(dalam otot lurik babi) tertelan manusia <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Cacing dewasa.</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Taenia saginata </b></i><span style="font-family: Symbol;"> Þ</span><i> </i><b>Cacing pita manusia<br />
</b>Menyebabkan <b>Taeniasis saginata. </b>Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara <span style="font-family: Symbol;"> Þ</span> <b>Sapi. </b> Daur hidupnya sama dengan <i>Taenia solium.</i></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Diphyllobothrium latum,</b><br />
</i>Menyebabkan <b>Diphyllobothriasis. </b>Parasit pada <b>manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah<br />
</b><i><b>(Rana cancrivora)</b>, </i><b>ikan </b>dan <i><b>Cyclops.</b></i></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Echinococcus granulosus</b></i><br />
Cacing pita pada anjing.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Himenolepis nana</b><br />
</i>Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-63104683408005674222011-12-26T22:40:00.001-08:002011-12-26T22:40:40.109-08:00SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.75pt;"> <span lang="SV">Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baikmelalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik, siklus itu antara lain :</span></div><ul style="margin-bottom: 0cm; margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Mengidentifikasikan masalah, peluang dan tujuan.</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Menentukan sarat-sarat informasi.</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Menganalisis kebutuhan sistem.</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Merancang sistem yang direkomendasikan.</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Mengembangkan dan medokumentasikan perangkat lunak.</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Menguji dan mempertahankan sistem.</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Mengimplementasikan dan mengevaluasikan sistem</span></li>
</ul><div align="center"><img border="0" height="355" src="http://ninda25660.tripod.com/images/gambar.gif" width="608" /></div><div align="center"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-89752133631937034112011-12-26T22:34:00.000-08:002011-12-26T22:34:50.266-08:00SIKLUS HIDUP PROTISTA<div style="text-align: justify;">Sebagian besar skema klasifikasi modern membagi protista menjadi tiga kelompok utama: protozoa, atau protista mirip hewan; protista mirip jamur; dan protista mirip tanaman.</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;"><tbody>
<tr><td colspan="3" valign="top" width="543"><b>Kingdom : Protista</b></td></tr>
<tr><td colspan="3" valign="top" width="543"><b>Organisme eukariotik; sel memiliki organel berselubung selaput, termasuk inti; ber sel satu dan juga ada yang bersel banyak; </b></td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Protista mirip hewan</b></td><td valign="top" width="181"><br />
</td><td valign="top" width="181"><br />
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Mastigophora</b></td><td valign="top" width="181">Protista dengan flagela</td><td valign="top" width="181">Trypanosoma</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Sarcodina</b></td><td valign="top" width="181">Protista dengan pseudopoda</td><td valign="top" width="181">Amoeba</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Sporozoa</b></td><td valign="top" width="181">Protista parasit</td><td valign="top" width="181">Plasmodium</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Siliata</b></td><td valign="top" width="181">Protista dengan silia</td><td valign="top" width="181">Paramecium</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Protista mirip jamur</b></td><td valign="top" width="181"><br />
</td><td valign="top" width="181"><br />
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Myxomycota</b></td><td valign="top" width="181">Heterotrofik, massa amoeboid yang disebut plasmodium</td><td valign="top" width="181">Jamur lendir plasmodial</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Acrasiomycota</b></td><td valign="top" width="181">Heterotrofik, sel terpisah</td><td valign="top" width="181">Jamur lendir seluler</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Protista mirip tanaman</b></td><td valign="top" width="181"><br />
</td><td valign="top" width="181"><br />
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Euglenofita</b></td><td valign="top" width="181">Bersel satu, fotosintetis, flagela tunggal</td><td valign="top" width="181">Euglena</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Chrysofita</b></td><td valign="top" width="181">Bersel satu, <a href="http://www.faktailmiah.com/2010/09/05/fotosintesis.html" title="fotosintesis">fotosintesis</a>, klorofil a dan b</td><td valign="top" width="181">Diatom, ganggang coklat emas</td></tr>
<tr><td valign="top" width="181"><b>Dinoflagellata</b></td><td valign="top" width="181">Bersel satu, dua flagela berputar, klorofil a dan c</td><td valign="top" width="181">Gessnerium</td></tr>
</tbody></table><h4>Protozoa : Protista Mirip Hewan</h4><div style="text-align: justify;"><b>Protoza, </b>berarti hewan pertama. Ia adalah heterotrof bersel satu. Spesies protozoa berjumlah ribuan. Mereka hidup di air tawar, air asin, pasir yang kering dan tanah yang lembab. Sebagian spesies hidup sebagai parasit diatas atau didalam tubuh organisme lainnya. Reproduksi pada protozoa biasanya aseksual lewat mitosis, namun juga ada banyak protozoa yang menyatukan reproduksi aseksual dengan siklus seksual. Biasanya, siklus seksual terjadi pada periode kondisi lingkungan yang merugikan dan sel yang muncul dari penggabungan gamet (zigot) dapat bertahan pada kondisi yang tidak menguntungkan tersebut. Dinding yang tebal dan menurunnya tingkat metabolisme pada kista memungkinkan keberlangsungan hidup pada periode kedinginan, kekeringan atau kelaparan.</div><div style="text-align: justify;">Protozoa terbagi menjadi empat filum, berdasarkan pada alat geraknya.</div><h5>Mastigophora</h5><div style="text-align: justify;">Masstigophora adalah protozoa yang memiliki satu atau lebih flagella. Filum ini juga dikenal sebagai Zoomastigina atau zooflagellata, memuat kelompok organisme yang beraneka ragam. Beberapa spesies bergerak bebas dan tinggal di air tawar atau asin, diantaranya adalah perenang bebas; yang lain melayang di permukaan batuan dan sebagian lagi sesil, menempel pada permukaan yang tenggelam di bawah air. Spesies Mastigophora lainnya hidup dalam hubungan <b>simbiosis </b>dengan organisme dari spesies lain, masing-masing membantu satu sama lain dengan fungsi kehidupan tertentu. Sebagai contoh, beberapa spesies hidup dalam usus rayap, kecoa rumah dan kecoa kayu, dimana mereka mencerna selulosa dari serangga ini. Genus Trypanosoma merupakan parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia. Trypanosoma gambiense (gambar 1) adalah zooflagellata yang menyebabkan penyakit tidur Afrika. Manusia dapat terinfeksi trypanosoma lewat gigitan lalat tsetse.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2139" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/Trypanosoma-gambiense.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2139" height="240" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/Trypanosoma-gambiense-300x240.jpg" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 1. Trypanosoma gambiense, penyebab penyakit tidur Afrika</div></div><h5>Sarcodina</h5><div style="text-align: justify;">Anggota filum Sarcodina disebut bersifat amoeboid. <i>Amoeba proteus</i> (Gambar 2) adalah spesies tipenya. Spesies yang termasuk Sarcodina bergerak menggunakan <b>pseudopoda, </b>sebuah perpanjangan yang mengalir dari tubuhnya yang luwes dan tanpa bentuk. Pseudopoda ini juga bertindak dalam penangkapan makanan. Sebagian besar Sarcodina hidup di air tawar. Sebuah <b>vakuola kontraktil, </b>sebuah organel yang terbentuk untuk mengusir kelebihan air dari tubuh sel protista, berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan air. Makanan disimpan sementara di vakuola makanan dimana ia dicerna oleh enzim.</div><div style="text-align: justify;">Foraminifera dan Radiolaria adalah kelompok Sarcodina laut yang mengeluarkan cangkang keras dari senyawa mineral disekitar tubuhnya. Saat mereka mati, cangkang mereka menjadi penyusun penting pada lumpur di dasar samudera. Foraminifera telah membangun endapan kapur yang berasal dari zaman Kambria; Radiolaria yang menjadi batuan silika berasal dari zaman Pra Kambria.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2140" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/amoeba-proteus.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2140" height="203" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/amoeba-proteus-300x203.jpg" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 2. Amoeba proteus</div></div><h5><i>Sporozoa</i><i></i></h5><div style="text-align: justify;">Sporozoa adalah parasit pembuat spora. Bentuk dewasanya tidak mampu bergerak, walaupun bentuk yang belum dewasa dapat bergerak dengan pseudopoda. Beberapa spesies sporozoa melewati siklus hidup yang rumit dan memerlukan berbagai inang pada tahap kehidupannya. Sebagai contoh, spesies Plasmodium vivax – agen penyebab <b>malaria – </b> memerlukan dua inang: nyamuk Anopheles dan manusia (Gambar 3).</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2142" style="width: 235px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-plasmodium-malariae.gif"><img alt="" class="size-medium wp-image-2142" height="300" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-plasmodium-malariae-225x300.gif" width="225" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 3. Siklus hidup Plasmodium vivax</div></div><h5>Ciliata</h5><div style="text-align: justify;">Dari empat filum protozoa, filum Ciliata memiliki jumlah spesies yang terbesar. Spesies dalam filum ini memiliki silia, benang sitoplasma pendek yang dipakai untuk bergerak dan dalam beberapa kasus untuk menyapu partikel makanan kedalam bukaan yang disebut celah oral. Protozoa yang termasuk filum ini hidup di air tawar dan air asin. Sebagian adalah perenang bebas, sebagian merangkak, sebagian sesil dan sebagian lagi parasit pada hewan lainnya.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2143" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/Paramecium.gif"><img alt="" class="size-medium wp-image-2143" height="269" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/Paramecium-300x269.gif" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 4. Paramecium</div></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2144" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/vorticella.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2144" height="213" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/vorticella-300x213.jpg" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 5. Contoh siliata lainnya, colpoda cucullus dan vorticella</div></div><div style="text-align: justify;">Sitoplasma siliata berdiferensiasi menjadi ektoplasma luar yang kaku dan endoplasma dalam yang lebih cair. Sebuah pelikel berada di dalam selaput sel. Beberapa spesies merespon pada rangsangan lingkungan yang tidak bersahabat dengan melepaskan benang panjang yang disebut trichokista yang menjadi mekanisme pertahanan atau alat menempelkan protista pada materi kolam yang mengambang saat makan. Karakteristik siliata adalah keberadaan dua jenis inti sel. Makronukleus (inti besar) yang bertugas mengatur aktivitas metabolisme, dan inti kecil atau mikronukleus bertugas mengarahkan pembelahan sel. Gambar 4 menunjukkan struktur Paramecium, wakil ciliata. Gambar 5 menunjukkan siliata lainnya.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2145" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-paramecium.png"><img alt="" class="size-medium wp-image-2145" height="259" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-paramecium-300x259.png" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 6. Konjugasi Paramecium</div></div><h4>Protista mirip Jamur</h4><div style="text-align: justify;">Jamur adalah organisme yang memperoleh makanan dengan menyerapnya dari materi organik yang telah mati atau dari tubuh inang yang masih hidup. Ada dua kelompok organisme yang dipandang sebagai protista namun cara hidup dan makannya seperti jamur sejati. Protista mirip jamur ini adalah Protomycota dan Gymnomycota.</div><h5>Jamur Lendir</h5><div style="text-align: justify;">Ada dua kelompok jamur lendir: Myxomycota, atau jamur lendir sejati, dan Acrasiomycota, jamur lendir seluler.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2146" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/plasmodium-myxamoeba.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2146" height="196" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/plasmodium-myxamoeba-300x196.jpg" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Plasmodium Jamur Lendir sejati</div></div><h6>Myxomycota – Jamur Lendir Sejati</h6><div style="text-align: justify;">Jamur lendir sejati hidup di lantai hutan, dimana mereka tumbuh di tanah yang lembab atau disekitar kayu yang mati dan tanaman yang busuk. Mereka tampak seperti gumpalan tanpa bentuk aneka warna: putih, kuning atau merah.</div><div style="text-align: justify;">Siklus hidup jamur lendir sejati mulai dengan massa multinukleat yang disebut plasmodium. Plasmodium ini meluncur dalam bentuk amoeboid, memakan bakteri dan potongan kecil materi organis. Inti yang menyusun plasmodium bersifat diploid. Pada suatu saat dalam siklus hidupnya, plasmodium berhenti bergerak dan mengalami perubahan, mengembangkan struktur mirip batang dengan katup bulat di puncaknya. Tubuh berbuah ini menopang struktur yang disebut sporangia.</div><div style="text-align: justify;">Sporangium adalah struktur yang mengandung spora. Spora melalui <a href="http://www.faktailmiah.com/2011/05/13/meiosis.html" title="meiosis">meiosis</a> dan menghasilkan gamet berflagel. Gamet ini menyatu dan membentuk zigot yang tidak berflagel, namun lebih mirip amoeba. Organisme mirip amoeba ini meluncur di tanah, memakan materi makanan secara fagosit. Intinya yang diploid melalui sederat pembelahan mitosis yang tidak disertai pembelahan sitoplasma. Dengan cara inilah plasmodium multinukleat terbentuk. Siklus hidupnya kemudian berulang (Gambar 7).</div><h6>Acrasiomycota – Jamur Lendir Seluler</h6><div style="text-align: justify;">Siklus hidup jamur lendir seluler, sering disebut amoeba sosial, jauh berbeda dari jamur lendir sejati. Tubuh berbuah amoeba sosial disebut sorocarp. Sporanya dibawa oleh angin, air, serangga atau cara lain ke lingkungan yang baru. Spora yang tiba di lingkungan baru akan mekar. Saat spora mekar, seekor amoeba, menggunakan pseudopoda, akan keluar dan pergi ke tanah. Amoeba ini mirip dengan amoeba biasa. Masing-masing memiliki selaput sel, inti, nukleolus, vakuola kontraktil, vakuola makanan, mitokondria dan retikulum endoplasma.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2147" style="width: 276px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-jamur-lendir-sejati-3.gif"><img alt="" class="size-medium wp-image-2147" height="300" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-jamur-lendir-sejati-3-266x300.gif" width="266" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 7 Siklus hidup jamur lendir sejati</div></div><div style="text-align: justify;">Amoeba haploid yang bebas bergerak makan materi organik dari tanah tumbuh hingga ukuran optimal. Mereka lalu membelah dengan mitosis dan sitokinesis, yang menghasilkan sel anak yang seperti orang tuannya memiliki inti haploid. Lalu perilaku mereka berubah. Mereka berhenti makan dan mulai bergerak dalam arah yang tetap menuju pusat tertentu atau titik berkumpul dan mulai membentuk kelompok dan menjadi sekumpulan massa sel.</div><div style="text-align: justify;">Video jamur lendir yang disertakan dengan jamur sejati dapat anda saksikan disini : <a href="http://www.youtube.com/watch?v=UvTvaxVySlE">http://www.youtube.com/watch?v=UvTvaxVySlE</a>, dan disini menunjukkan sporanya yang disebarkan saat jamur lendir disirami: <a href="http://www.youtube.com/watch?v=qWNY9hUNtD8">http://www.youtube.com/watch?v=qWNY9hUNtD8</a> dan video berikut menunjukkan bagaimana jamur lendir bergerak: <a href="http://www.youtube.com/watch?v=96U-6iU8W_A">http://www.youtube.com/watch?v=96U-6iU8W_A</a></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2148" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-jamur-lendir-seluler-3.gif"><img alt="" class="size-medium wp-image-2148" height="205" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-jamur-lendir-seluler-3-300x205.gif" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 8. Siklus hidup jamur lendir seluler</div></div><div style="text-align: justify;">Mereka kemudian mengelompok membentuk pseudo-plasmodium. Sebuah lembar materi polisakarida yang sangat tipis mengelilingi massa ini, namun sel mempertahankan individualitasnya. Pseudoplasmodium yang mirip jari ini bergerak di substrat tanah dengan perlahan namun dalam arah yang jelas dan teratur. Pada akhirnya, bagian depan pseudoplasmodium berhenti bergerak dan bagian belakang bergerak ke bawah bagian depan membentuk bukit sel. Saat ini, diferensiasi sel mulai terjadi. Sel pokok yang memunculkan badan buah terbentuk dan siklus hidupnya berulang kembali (Gambar 8).</div><h4>Protista Mirip Tanaman</h4><div style="text-align: justify;">Ada empat kelompok utama protista mirip tanaman</div><h5>Euglenophyta</h5><div style="text-align: justify;">Euglenoid diwakili oleh organisme Euglena (Gambar 9). Organisme bersel satu ini memiliki sifat hewan sekaligus tanaman. Ia memiliki klorofil a dan b serta karotenoid, dan mampu melakukan fotosintesis. Namun, Euglena tidak memiliki dinding sel, berenang memakai flagelum, memiliki bintik mata merah-jingga yang sensitif cahaya yang disebut stigma dan vakuola kontraktil yang besar. Euglena juga memiliki badan pirenoid yang berfungsi dalam sintesis paramilum, sebuah hasil penyimpanan karbohidrat dan jarang dimiliki euglenoid lainnya. Organisme ini berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel mitosis longitudinal. Walau begitu, saat mitosis, selaput sel tetap menempel dan nukleolus bertahan.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2149" style="width: 161px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/euglena.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-2149" height="207" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/euglena.jpg" width="151" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 9. Euglena</div></div><h5>Chrysophyta</h5><div style="text-align: justify;">Ganggang hijau kuning, ganggang coklat emas, dan diatom adalah anggota kelompok ini. Sebagian besar anggota Chrysophyta bersel satu dan berkembang biak aseksual. Ada beberapa bentuk multiseluler. Anggota kelompok ini memiliki ciri yang sama. Mereka memiliki pigmen klorofil a dan c (yang b tidak ada) dan mengandung karotenoid fukosantin, yang memberi mereka warna keemasan. Protista ini hidup di air asin, air tawar dan tempat lembab di bawah batuan. Mereka memakai polisakarida yang disebut chrysolaminaran bukannya pati. Banyak chrysophyta memiliki dua flagella yang panjangnya berbeda pada ujung anterior tubuhnya (Gambar 10); namun ada juga yang hanya punya satu flagella, dan bahkan ada juga yang tidak punya.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2150" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/diatom.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2150" height="200" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/diatom-300x200.jpg" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 10. Diatom</div></div><div style="text-align: justify;">Diatom adalah sel diploid yang tidak memiliki flagella. Dinding sel mereka terdiri dari dua potongan, satu ditempelkan di atas yang lain, dan dipenuhi dengan silika dan pektin serta memiliki pola menarik berupa kawah dan tonjolan. Saat organisme ini mati, cangkang mereka jatuh ke dasar perairan dimana mereka meluruh dan membentuk tanah diatomik, zat yang dipakai sebagai pengikis pada pemolesan perak dan deterjen, sebagai pengemas di saringan udara dan air, di penghilang cat, minyak deodoran dan pupuk.</div><h5>Dinoflagellata</h5><div style="text-align: justify;">Dinoflagellata adalah protista kecil dan biasanya bersel satu. Sebagian besar organisme ini memiliki dua flagella yang tidak sama, satu longitudinal dari ujung posterior sel, satunya lagi mengelilingi bagian pusat sel. Beberapa dinoflagellata menjulurkan trikosista seperti Paramecium, yang lainnya memiliki nematokista, sel penyengat yang umum ditemukan pada coelenterata.</div><div style="text-align: justify;">Dinoflagellata memiliki inti sel yang paling aneh. Kromosomnya tidak memiliki sentromer dan bahkan saat interfase tetap berbentuk batang pendek yang tebal. Saat mitosis, selaput inti dan nukleolus tetap tinggal dan tidak ada benang terbentuk. Sebagian besar spesies berkembang biak aseksual dengan pembelahan sel dan menyusun satu dari dua kelompok besar fitoplankton. Beberapa spesies seperti Noctiluca, memiliki bioluminesensi, mengeluarkan cahaya seperti kunang kunang.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2151" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/dinoflagellate-bioluminosensi.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2151" height="155" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/dinoflagellate-bioluminosensi-300x155.jpg" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 11. Dinoflagellata</div></div><h4>Protista Atipikal</h4><div style="text-align: justify;"><b>Caryoblastea </b>adalah sebuah filum<b> </b>protista yang hanya memuat satu spesies, amoeba raksasa multinukleat <i>Pelomyxa palustris. </i>Organisme ini tidak memiliki mitokondria dan ciri organel lainnya sel eukariotik. Intinya membelah tanpa mitosis. Pelomyxa palustris hidup sebagai parasit didalam sel organisme inang.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_2152" style="width: 310px;"><a class="highslide" href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/pelomyxa-palustris-1.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2152" height="185" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/pelomyxa-palustris-1-300x185.jpg" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">Gambar 12. Pelomyxa palustris</div></div><div style="text-align: justify;"><b>Microspora </b>adalah filum protista heterotrof. Ia adalah parasit kecil yang tidak memiliki mitokondria dan hidup di dalam sel inang, yang memuat arthropoda, chordata dan semua kelas vertebrata. Setelah sebuah mikrosporidian menginfeksi sebuah sel, sebuah plasmodium multisel terbentuk. Plasmodium ini kemudian mengalami pembelahan ganda, menghasilkan keturunan. Massa yang dihasilkan berujud sebuah tumor bersel tunggal yang disebut xenoma.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-2787689679205943082011-12-26T21:35:00.000-08:002011-12-26T21:35:47.161-08:00Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-1560011859581467492011-12-18T23:40:00.000-08:002011-12-18T23:54:32.297-08:00SIKLUS HIDUP MANUSIACiri-ciri Fisik<br />
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).<br />
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat memengaruhinya, seperti gizi makanan.<br />
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.<br />
<br />
Sebuah kerangka manusia.<br />
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.<br />
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah [1] sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.<br />
Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.<br />
<br />
Ciri-ciri Mental<br />
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden, 38)<br />
Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang ditemui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.<br />
Pengenalan pola (mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik.<br />
Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.<br />
Lihat pula Berpikir, IQ, Ingatan, Penemuan, IPA, Filsafat, Pengetahuan, Pendidikan, Kesadaran<br />
<br />
Habitat<br />
Pandangan konvesional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi manusia). Teknologi yang disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami sementara benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa, meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu yang hemat. Manusia, dengan populasi kurang lebih enam milyar jiwa, adalah salah satu dari mamalia terbanyak di dunia.<br />
Sebagian besar manusia (61%) berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika (13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.<br />
Gaya hidup asli manusia adalah pemburu dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah tempat; kadang-kadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan menetap yang dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya tahan yang baik untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan, seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan tambahan untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang.<br />
Perkampungan manusia menetap bergantung pada kedekatannya dengan sumber air dan, bergantung pada gaya hidup, sumber daya alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen dan menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim tersedianya mangsa/makanan. Dengan datangnya infrastruktur perdagangan dan pengangkutan skala besar, kedekatan lokasi dengan sumber daya tersebut telah menjadi tak terlalu penting, dan di banyak tempat faktor ini tak lagi merupakan daya pendorong bertambah atau berkurangnya populasi.<br />
Habitat manusia dalam sistem ekologi tertutup di lingkungan yang tidak akrab dengannya (Antartika, angkasa luar) sangatlah mahal dan umumnya mereka tak dapat tinggal lama, dan hanya untuk tujuan ilmiah, militer, atau ekspedisi industri. Kehidupan di angkasa sangatlah sporadis, dengan maksimal tiga belas manusia di ruang angkasa pada waktu tertentu. Ini adalah akibat langsung dari kerentanan manusia terhadap radiasi ionisasi. Sebelum penerbangan angkasa Yuri Gagarin tahun 1961, semua manusia 'terkurung' di Bumi. Di antara tahun 1969 dan 1974, telah ada dua manusia sekaligus yang menghabiskan waktu singkatnya di Bulan. Sampai tahun 2004, tak ada benda angkasa lain telah dikunjungi manusia. Sampai tahun 2004, telah ada banyak keberadaan manusia di ruang angkasa berkelanjutan sejak peluncuran kru perdana untuk meninggali Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 31 Oktober 2000.<br />
<br />
Populasi<br />
Dalam kurun waktu 200 tahun dari 1800 sampai 2000, populasi dunia telah bertambah pesat dari satu hingga enam milyar. Diperkirakan mencapai puncaknya kira-kira sepuluh milyar selama abad ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari jumlah 6.3 milyar jiwa — tinggal di sekeliling daerah perkotaan. Urbanisasi diperkirakan akan melonjak drastis selama abad ke-21. Polusi, kriminal dan kemiskinan hanyalah beberapa contoh dari masalah yang dihadapi oleh manusia yang tinggal di kota dan pemukiman pinggiran kota.<br />
<br />
Asal Mula<br />
Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.<br />
Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:<br />
perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.<br />
pengurangan gigi taring.<br />
penggerak bipedal (dua kaki)<br />
perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).<br />
Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi saat ini.<br />
Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).<br />
Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.<br />
<br />
Kerohanian dan Agama<br />
Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai "orang manusia" terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, yang menjadi perdebatan di antara organisasi agama adalah mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.<br />
<br />
Animisme<br />
Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup. Dalam beberapa pandangan dunia animisme yang ditemukan di kebudayaan pemburu dan pengumpul, manusia sering dianggap (secara kasarnya) sama dengan hewan, tumbuhan, dan kekuatan alam. Sehingga, secara moral merupakan kewajiban untuk memperlakukan benda-benda tersebut secara hormat. Dalam pandangan dunia ini, manusia dianggap sebagai penghuni, atau bagian, dari alam, bukan sebagai yang lebih unggul atau yang terpisah darinya. Dalam kemasyarakatan ini, ritual / upacara agama dianggap penting untuk kelangsungan hidup, karena dapat memenangkan kemurahan hati roh-roh sumber makanan tertentu, roh tempat bermukim, dan kesuburan serta menangkis roh berhati dengki. Dalam ajaran animisme yang berkembang, seperti Shinto, ada sebuah makna yang lebih mendalam bahwa manusia adalah sebuah tokoh istimewa yang memisahkan mereka dari segenap benda dan hewan, sementara masih pula menyisakan pentingnya ritual untuk menjamin keberuntungan, panen yang memuaskan, dan sebagainya.<br />
Kebanyakan sistem kepercayaan animisme memegang erat konsep roh abadi setelah kematian fisik. Dalam beberapa sistem, roh tersebut dipercaya telah beralih ke suatu dunia yang penuh dengan kesenangan, dengan panen yang terus-menerus berkelimpahan atau bahkan permainan yang berlebih-lebih. Sementara di sistem lain (misal: agama Nawajo), roh tinggal di bumi sebagai hantu, seringkali yang berwatak buruk. Kemudian tersisa sistem lain yang menyatukan kedua unsur ini, mempercaya bahwa roh tersebut harus berjalan ke suatu dunia roh tanpa tersesat dan menggeluyur sebagai hantu. Upacara pemakaman, berkabung dan penyembahan nenek moyang diselenggarakan oleh sanak yang masih hidup, keturunannya, sering dianggap perlu untuk keberhasilan penyelesaian perjalanan tersebut.<br />
Ritual dalam kebudayaan animisme sering dipentaskan oleh dukun atau imam (cenayang), yang biasanya tampak kesurupan tenaga roh, lebih dari atau di luar pengalaman manusia biasa.<br />
Pemraktekan tradisi penyusutan kepala sebagaimana ditemukan di beberapa kebudayaan, berasal dari sebuah kepercayaan animisme bahwa seorang musuh perang, jika rohnya tak terperangkap di kepala, dapat meloloskan diri dari tubuhnya dan, setelah roh itu berpindah ke tubuh lain, mengambil bentuk hewan pemangsa dan pembalasan setimpal.<br />
<br />
Mistikme<br />
Barangkali merupakan praktik kerohanian dan pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain yang ada di berbagai masyarakat. Pada dasarnya gerakan mistik termasuk Vedanta, Yoga, Buddhisme awal (lihat pula Kerajaan manusia), tradisi memuja Eleusis, perintah mistik Kristiani dan pengkhotbah seperti Meister Eckhart, dan keislaman Sufisme. Mereka memusatkan pada pengalaman tak terlukiskan, dan kesatuan dengan supranatural (lihat pencerahan, kekekalan). Dalam mistikme monotheis, pengalaman mistik memfokuskan kesatuan dengan Tuhan.<br />
<br />
Politheisme<br />
Konsep dewa sebagai makhluk yang sangat kuat kepandaiannya atau supernatural, kebanyakan dikhayalkan sebagai anthropomorfik atau zoomorfik, yang ingin disembah atau ditentramkan oleh manusia dan ada sejak permulaan sejarah, dan kemungkinan digambarkan pada kesenian Zaman Batu pula. Dalam masa sejarah, tatacara pengorbanan berevolusi menjadi adat agama berhala dipimpin oleh kependetaan (misal: agama Vedik, (pemraktekan kependetaan berkelanjutan dalam Hinduisme, yang namun telah mengembangkan teologi monotheis, seperti penyembahan berhala theisme monistik, Mesir, Yunani, Romawi dan Jerman). Dalam agama tersebut, manusia umumnya diciri-cirikan dengan kerendahan mutunya kepada dewa-dewa, kadang-kadang dicerminkan dalam masyarakat berhirarki diperintah yang oleh dinasti-dinasti yang menyatakan keturunan sifat ketuhanan/kedewaan. Dalam agama yang mempercayai reinkarnasi, terutama Hinduisme, tak ada batasan yang kedap di antara hewan, manusia, dan dewa, karena jiwa dapat berpindah di seputar spesies yang berbeda tanpa kehilangan identitasnya.<br />
<br />
Monotheisme<br />
Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang menggabungkan dan melampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam beberapa kebudayaan, kemungkinan terwujud pertama kali dalam bida’ah / klenik Akhenaten (lebih dikenal sebagai Henotheisme, tahap umum dalam kemunculan Monotheisme). Konsep dari kebaikan dan kejahatan dalam sebuah pengertian moral timbul sebagai sebuah konsekuensi Tuhan tunggal sebagai otoritas mutlak.<br />
Dalam agama Yahudi, Tuhan adalah pusat dalam pemilihan orang Yahudi sebagai rakyat, dan dalam Kitab Suci Yahudi, takdir komunitas dan hubungannya dengan Tuhan mempunyai hak istimewa yang jelas (harus diutamakan) di atas takdir individu.<br />
Kekristenan bertumbuh keluar dari agama Yahudi dengan menekankan takdir individual, khususnya setelah kematian, dan campur tangan pribadi Tuhan dengan adanya inkarnasi, yaitu dengan menjadi manusia selama sementara.<br />
Islam, walaupun menolak kepercayaan kristiani untuk Tritunggal dan inkarnasi ketuhanan, sangatlah mirip dengan Kekristenan dalam melihat manusia sebagai wali/wakil dari Tuhan dan satu-satunya makhluk inkarnasi yang memiliki kehendak bebas (atau dapat berdosa) atau melakukan hal yang bertentangan dengan alam. Julukan yang diberikan kepada manusia dalam Islam adalah Bani Adam.<br />
Dalam semua agama Abraham, manusia adalah penguasa, atau pengurus, di atas seluruh muka Bumi dan semua makhluk lain, sedikit lebih rendah daripada malaikat (lihat Rantaian Makhluk-Makhluk), dan memiliki moral hati nurani yang unik. Hinduisme, juga belakangan mengembangkan teologi monotheis seperti theisme monistik, yang berbeda dari pikiran Barat mengenai monotheis.<br />
Agama monotheistik mempunyai kemiripan dalam kepercayaan bahwa umat manusia diciptakan oleh Tuhan, diikat oleh kewajiban kasih sayang, dan dirawat oleh pemeliharaan baik kaum / pihak ayah.<br />
<br />
Sang Individu<br />
Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.<br />
<br />
Hati dan kesadaran<br />
Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya sendiri dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar kesadaran, mencakup total aspek mental dan emosional individu. Ilmu pengetahuan psikologi mempelajari hati manusia (psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bagian dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi Ego, Superego, dan Id. Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah sadar kolektif / bersama dan sebuah proses pengindividuan, menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian individu ‘yang dapat diartikan’.<br />
<br />
Emosi<br />
Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.<br />
<br />
Seksualitas<br />
Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan / pertalian dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / keinginan badani, sering disertai dengan emosi kuat positif (seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).<br />
<br />
Tubuh<br />
penampilan fisik tubuh manusia adalah pusat kebudayaan dan kesenian. Dalam setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah tubuhnya, dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa. Model rambut juga mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa adalah kesan kuat subyektif dari penampilan seseorang.<br />
Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur secara jelas tercermin dalam kebudayaan manusia (lihat pula ilmu makanan). Kegagalan mendapatkan makanan secara teratur akan berakibat rasa lapar dan pada akhirnya kelaparan (lihat juga malnutrisi).<br />
Rata-rata waktu tidur (dengan nilai minimal) adalah 8 jam per hari untuk dewasa dan 10 jam untuk anak-anak. Orang yang lebih tua biasanya tidur selama 6 jam. Sudah umum, namun, dalam masyarakat modern bagi orang-orang untuk mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka butuhkan.<br />
Tubuh manusia diancam proses penuaan dan penyakit. Ilmu pengobatan adalah ilmu pengetahuan yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.<br />
<br />
Kelahiran dan kematian<br />
Kehidupan subyektif individu berawal pada kelahirannya, atau dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh ibu. Kemudian kehidupan berakhir dengan kematian individu. Kelahiran dan kematian sebagai peristiwa luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, dapat mempunyai pengaruh hebat terhadap individu tersebut. Kesulitan selama melahirkan dapat berakibat trauma dan kemungkinan kematian dapat menyebabkan rasa keberatan (tak mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal). Upacara penguburan adalah ciri-ciri umum masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian. Adat kebiasaan warisan atau penyembahan nenek moyang dapat memperluas kehadiran sang individu di luar rentang usia fisiknya. (lihat kekekalan).<br />
<br />
Masyarakat<br />
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.<br />
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.<br />
<br />
Bahasa<br />
Kecakapan berpidato adalah sebuah unsur pendefinisian umat manusia, mungkin mendahului pemisahan populasi modern filogenetik (lihat Asal usul bahasa). Bahasa adalah pusat dari komunikasi antar manusia. Kata Yahudi untuk "binatang" (behemah) berarti "bisu", menggambarkan manusia sebagai "binatang berbicara" (kepandaian bercakap hewani). Bahasa adalah pusat dari sentuhan identitas ‘khas’ berbagai kebudayaan atau kesukuan dan sering diceritakan mempunyai status atau kekuatan supernatural (lihat Sihir / Gaib, Mantra, Vac). Penemuan sistem penulisan sekitar 5000 tahun lalu, yang memungkinkan pengabadian ucapan, merupakan langkah utama dalam evolusi kebudayaan. Ilmu pengetahuan Linguistik (ilmu bahasa) menjelaskan susunan bahasa, dan keterkaitan antara bahasa-bahasa berbeda. Diperkirakan ada 6000 bahasa yang diucapkan manusia saat ini. Manusia yang kekurangan kemampuan berkomunikasi melalui ucapan, umumnya bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat.<br />
<br />
Agama<br />
Dalam setiap kebudayaan manusia, kerohanian dan ritual mendapat ekspresi dalam bentuk tertentu. Elemen-elemen ini dapat menggabungkan secara penting pengalaman pribadi dengan pengalaman penyatuan dan komunal, seringkali membangkitkan emosi yang sangat kuat dan bahkan luapan kegembiraan. Kekuatan pengikat yang kuat dari pengalaman tertentu dapat kadang-kadang menimbulkan kefanatikan atau agresi kepada manusia lain yang tidak termasuk dalam kelompok agamanya, berakibat perpecahan atau bahkan perang. Teokrasi adalah masyarakat yang dibentuk secara dominan oleh agama, diperintah oleh pemimpin suci atau oleh seorang pemuka agama. Agama dapat pula berperilaku sebagai alat penyaluran dan pengaruh dari norma budaya dunia dan tingkah laku yang wajar dilakukan manusia.<br />
<br />
Keluarga dan teman sepergaulan<br />
Individu manusia dibiasakan untuk bertumbuh menjadi seorang pelengkap yang berjiwa kuat ke dalam suatu kelompok kecil, umumnya termasuk keluarga biologis terdekatnya, ibu, ayah dan saudara kandung.<br />
Sebagai seorang pelengkap berjiwa kuat yang serupa dapat dikelirukan dengan suatu kelompok kecil yang sama, yaitu teman sepergaulan sebaya sang individu, umumnya berukuran antara sepuluh hingga dua puluh individu, kemungkinan berkaitan dengan ukuran optimal untuk gerombolan pemburu. Dinamika kelompok dan tekanan dari teman dapat memengaruhi tingkah laku anggotanya.<br />
Seorang individu akan mengembangkan perasaan kesetiaan yang kuat kepada kelompok tertentu. Kelakuan manusia yang wajar termasuk seringnya hubungan sosial, dinyatakan dalam obrolan / percakapan, dansa, menyanyi atau cerita (dikenal dengan curhat).<br />
<br />
Suku, bangsa dan negara bagian<br />
Kelompok manusia yang lebih besar dapat disatukan dengan gagasan kesamaan nenek moyang (suku, etnis) atau kesamaan fokus budaya atau materi (bangsa atau negara bagian), sering dibagi lebih lanjut menurut struktur kelas sosial dan hirarki. Sebuah suku dapat terdiri dari beberapa ratus individu, sementara negara bagian modern terbesar berisi lebih dari semilyar. Konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok besar disebut peperangan. Kesetiaan / pengabdian untuk kelompok yang besar seperti ini disebut nasionalisme atau patriotisme. Dalam keekstriman, perasaan pengabdian terhadap sebuah lembaga atau kewenangan dapat mencapai keekstriman pathologi, yang berakibat hysteria massa (gangguan syaraf) atau fasisme.<br />
Antropologi budaya menjelaskan masyarakat manusia yang berbeda-beda, dan sejarah mencatat interaksi mereka berikut kesuksesan yang dialami. Organisasi dan pemerintahan bentuk modern dijelaskan oleh Ilmu Politik dan Ekonomi.<br />
<br />
Kebudayaan dan peradaban<br />
Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).<br />
<br />
Renungan diri<br />
Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi lebih mengenai intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis manusia secara keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal pencatatan sejarah. Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan sendirinya tak dapat luput dari contoh refleksi diri.<br />
Manusia kerap menganggap dirinya sebagai spesies dominan di Bumi, dan yang paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya mengelola lingkungan. Kepercayaan ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan berasal dari bagian dalam cerita penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas Bumi dan semua makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita sering menganggap ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan manusia (Dalam Kitab Suci Yahudi, misalnya, kekuasaan manusia dijanjikan dalam Kejadian 1:28, tetapi pengarang kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan semua usaha manusia).<br />
Ahli filsafat Yahudi, Protagoras telah membuat pernyataan terkenal bahwa "Manusia adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar, benarlah itu; apa yang tidak, tidaklah itu". Aristotle mendeskripsikan manusia sebagai "hewan komunal" (ζωον πολιτικον), yaitu menekankan pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan alam manusia, dan "hewan dengan sapien" (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan), istilah yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.<br />
Pandangan dunia dominan pada abad pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematian. Pencerahan / pewahyuan digerakkan oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant, "Manusia dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah 'hewan rasionil'". Pada awal abad ke-20, Sigmund Freud melancarkan serangan serius kepada positivisme mendalilkan bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.<br />
Dari titik pandang ilmiah, Homo sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan di Bumi, dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya mengamati proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan berpikir secara simbolik, dalam hal abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia lebih daripada suatu masalah zoologi.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-14671349062476541422011-12-08T23:48:00.000-08:002011-12-08T23:48:17.435-08:00SIKLUS HIDUP CACING<strong>Daur Hidup</strong><br />
Morfologi <a href="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/211.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-217" height="174" src="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/211.jpg?w=500&h=174" title="21" width="500" /></a><br />
Larva Rabditiform<br />
Panjangnya ± 225 mikron, ruang mulut: terbuka, pendek dan lebar. Esophagus dengan 2 bulbus, ekor runcing.<br />
Larva Filariform<br />
Bentuk infektif, panjangnya ± 700 mikron, langsing, tanpa sarung, ruang mulut tertutup, esophagus menempati setengah panjang badan, bagian ekor berujung tumpul berlekuk.<br />
<a href="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/22.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-219" height="375" src="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/22.jpg?w=500&h=375" title="22" width="500" /></a><br />
Cacing dewasa betina yang hidup bebas panjangnya ± 1 mm, esophagus pendek dengan 2 bulbus, uterus berisi telur dengan ekor runcing.<br />
Cacing dewasa jantan yang hidup bebas panjangnya ± 1 mm, esophagus pendek dengan 2 bulbus, ekor melingkar dengan spikulum<br />
<div><a href="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/23.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-220" height="215" src="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/23.jpg?w=500&h=215" title="23" width="500" /></a></div><br />
Daur Hidup<br />
Cara berkembang biak secara partenogenesis<br />
Mempunyai 3 macam siklus hidup:<br />
1. Siklus langsung<br />
2. Siklus tidak langsung<br />
3. Autoinfeksi<br />
1. Siklus langsung<br />
2-3 hari di tanah → larva rabditiform → larva filariform → menembus kulit manusia → peredaran darah vena → jantung kanan → paru-paru → parasit mulai menjadi dewasa → menembus alveolus → masuk trakhea dan laring → terjadi refleks batuk & parasit tertelan → sampai di usus halus → dewasa.<br />
2. Siklus tidak langsung<br />
Larva rabditiform di tanah → cacing jantan & betina bentuk bebas → terjadi pembuahan → telur menetas menjadi larva rabditiform → larva filariform → masuk dalam hospes baru.<br />
3. Autoinfeksi<br />
Larva rabditiform → larva filariform di usus/ daerah perianal → menembus mukosa usus/ perianal → menyebabkan strongiloidiasis menahun.<br />
<a href="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/24.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-221" height="371" src="http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/24.jpg?w=500&h=371" title="24" width="500" /></a>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-4224959086095468402011-12-08T23:39:00.000-08:002011-12-08T23:39:45.541-08:00SIKLUS HIDUP IKAN GURAMEHSama dengan kebanyakan ikan air tawar lainnya, ikan gurame mempunyai siklus hidup sebagai berikut :<br />
<br />
<br />
<table border="”2″"><tbody>
<tr> <td width="”30%”"><b>TAHAP</b></td> <td width="”30%”"><b>UKURAN</b></td> <td width="”30%”"><b>USIA</b></td> </tr>
<tr> <td width="”30%”">Telur</td> <td width="”30%”">n/a</td> <td width="”30%”">1-2 Hari</td> </tr>
<tr> <td width="”30%”">Larva</td> <td width="”30%”">1-2 cm</td> <td width="”30%”">s/d 30 Hari</td> </tr>
<tr> <td width="”30%”">Benih</td> <td width="”30%”">Jempol - Silet - Korek</td> <td width="”30%”">s/d 160 Hari</td> </tr>
<tr> <td width="”30%”">Konsumsi</td> <td width="”30%”">0,3 s/d 0,7 Kg</td> <td width="”30%”">s/d 360 Hari</td> </tr>
<tr> <td width="”30%”">Indukan</td> <td width="”30%”">n/a</td> <td width="”30%”">Mulai 2-3 tahun</td> </tr>
</tbody></table><br />
<span class="fullpost"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrM16yibO_PvTaAIX2REJrcVwZ-_HNaOmPnNd_D2Z_PCgKZFHrae8HQGUQ9BH5ux6ZIiAZhseSAvng4i0wDc3bFy13a5kxrJRlOzsHd8ti0MIkVIAA3hARGBx5ZkwOJSPErfbZlR49qSk/s1600/Gurame-Ukuran.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrM16yibO_PvTaAIX2REJrcVwZ-_HNaOmPnNd_D2Z_PCgKZFHrae8HQGUQ9BH5ux6ZIiAZhseSAvng4i0wDc3bFy13a5kxrJRlOzsHd8ti0MIkVIAA3hARGBx5ZkwOJSPErfbZlR49qSk/s400/Gurame-Ukuran.jpg" width="213" /></a></div><br />
<b>A. Telur</b><br />
<br />
Telur ikan gurame tidak tenggelam serta tidak bersifat adhesif. Segera setelah keluar dari induknya telur akan melayang bebas di air. Itulah sebabnya induk gurame memijah di sarang yang sudah dibuat sebelumnya sehingga telur-telur yang dikeluarkan tidak bertebaran kemana mana. Setelah memijah, induk gurame masih akan merawat telur telur tersebut.<br />
<br />
Telur gurame akan menetas dalam selang waktu 36 – 48 jam pada padat tebar 4 – 5 butir/cm2 dengan kedalaman air 10 – 20 cm dan pemberian aerasi kecil pada suhu 29 – 30 O C. Larva ikan gurami yang menetas akan terapung dengan bagian perut berada di sebelah atas. <br />
<br />
Telur yang sehat akan berwarna kuning bening sedangkan yang yang berwana kuning seperti kuning telur (tidak tembus pandang) adalah telur yang tidak sehat atau mati. Dalam fase ini terjadi pembentukan baik organ dalam tubuh maupun luar sehingga apabila akan memindahkan atau melakukan penggantian air harus dilakukan dengan sangat hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan fisik maupun kematian.<br />
<br />
Telur gurame dapat diperoleh pada beberapa sentra budidaya ikan gurame dengan harga yang relatif murah.<br />
<br />
<b>B. Larva</b><br />
<br />
Pada fase ini sudah terlihat bentuk ikan, organ-organ sudah terbentuk sempurna dan larva sudah bisa berenang. Pada tahap awal, larva tidak membutuhkan suplai makanan dari luar karena kuning telur yang ada pada perutnya merupakan sumber makanan. <br />
<br />
Pada tahap lanjutan dimana larva sudah bisa berenang bebas dapat diberikan makanan / pakan alaminya berupa cacing sutra (Tubifex sp.) maupun kutu air (Daphnia sp.).<br />
<br />
Pada tahap ini larva juga masih rentan terhadap kontak fisik sehingga tetap diperlukan kehati-hatian ekstra dalam perawatannya. Selain itu perlu juga diperhatikan supaya tempat perawatan betul-betul bersih dari telur-telur atau larva yang mati, pakan alami yang sudah mati maupun dari predator alaminya. Air yang sudah mulai terlihat kotor atau berminyak di lapisan atasnya dapat diganti separuhnya atau bisa juga hanya ditambah dengan air yang baru. <br />
<br />
<b>C. Benih</b><br />
<br />
Setelah kuning telur di perut larva habis tibalah masa pendederan pertama untuk menghasilkan bibit ikan gurame. Pada tahap ini bisa dilakukan penebaran pada kolam tanah kedalaman 20 – 50 cm dengan padat tebar 200 - 300 ekor/m2.<br />
<br />
Benih ikan gurame mempunyai periode hidup yang cukup panjang yaitu dari usia 20 hari – 160 hari. Biasanya diantara para pembudidaya maupun pedagang bibit ikan sudah terbentuk pengkategorian bibit berdasarkan besar badan berturut-turut dari kecil ke besar sebagai berikut :<br />
· Jempol<br />
· Silet<br />
· Korek<br />
<br />
Di beberapa daerah ada juga penyebutan lainnya seperti: gas (korek gas), jinggo (bungkus rokok) dan lain sebagainya.<br />
<br />
Usia kira-kira dari masing-masing ukuran dapat dilihat pada tabel di atas namun sekali lagi yang menjadi patokan (terutama dari segi harga) adalah ukuran dan bukan usia benih itu sendiri.<br />
<br />
Pada setiap tahapan pembesaran bibit gurame dilakukan pengurasan, pemindahan / penebaran ulang serta penghitungan ulang bibit gurame. Biasanya tahapan-tahapan itu disebut sebagai pendederan 1 s/d 3. Hal ini dilakukan untuk memastikan padat tebaran yang sesuai dengan tempat yang digunakan dan juga untuk memastikan jumlah serta kondisi benih yang ada.<br />
<br />
Pada tahap ini tingkat kelangsungan hidup (survival rate) yang diharapkan adalah 70-80%. Apabila setelah dilakukan penghitungan ternyata bibit yang hidup dibawah itu, harus segera dicek ulang apakah ada predator alami yang menyusup masuk atau cara perawatan yang salah.<br />
<br />
<b>D. Konsumsi</b><br />
<br />
Pembudidaya gurame dapat memilih melakukan pembesaran mulai dari bibit berukuran silet atau korek sampai dengan ukuran konsumsi yaitu 0,3 sampai dengan 0,7 kg. Pada fase ini resiko kematian akibat penyakit, salah perawatan atau karena dimangsa predator alami sudah sangat kecil sehingga tingkat kelangsungan hidup (survival rate) dapat mencapai 80-90%. Dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi maka secara otomatis aspek usaha pembudidayaan gurame juga menjadi sangat menjanjikan.<br />
Pakan yang diberikan pada fase ini dapat berupa dedak, pelet dan ditambah dengan pakan alami yaitu daun-daunan :<br />
· keladi (Colocasia estulata)<br />
· ketela pohon (Manihot utilissima)<br />
· pepaya (Carica papaya)<br />
· ubi jalar (Ipomoa batatas)<br />
<br />
Pembesaran ikan gurame dilakukan di kolam tanah dengan padat tebaran 4-5 ekor/m2. Jadi sebuah kolam ukuran 200 m2 dengan kedalaman air 40-60 cm dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 0,5 kg sebanyak 400 – 500 kg. Pada saat artikel ini dibuat harga gurame segar di tingkat konsumen mencapai Rp 26.000 - Rp 30.000 per kg. <br />
<br />
<br />
<b>E. Indukan</b><br />
<br />
Dalam usaha pembudidayaan, indukan menjadi hulu sarana produksi. Karena itu sarana produksi ini harus tersedia setiap saat. Bagi pemula, cara yang mudah untuk mendapatkan induk adalah dengan cara membeli dari pihak lain. Salah satu sumber induk ikan gurame yang bisa dipercaya adalah balai-balai penelitian perikanan. Sumber lainnya adalah balai-balai benih ikan (BBI), dan instansi-instansi terkait lainnya. Karena pada instansi-istansi itu, asal-usul induk lebih jelas, dan cara penyediaannya sudah terprogram dengan jelas pula. Jadi induk dari tempat-tempat itu lebih terjamin kualitasnya. <br />
<br />
Cara membedakan jantan dan betina ikan gurame adalah dengan melihat dari dekat tanda-tanda pada tubuh. Bagi pembudidaya lama pasti sudah paham, sehingga membedakannya tidak harus melihat dari dekat, tetapi dari jauh saja sudah cukup. Induk jantan berdahi atau berjidat menonjol, bibir bawah tebal, dasar sirip dadanya berwarna terang keputihan, dan berdagu kuning, gerakan lincah, tubuh lebih terang dan bercahaya; lubang kelamin kemerahan. Bila diletakan pada tempat datar ekornya naik ke atas. Sedangkan betina berdahi datar, bibir bawah lebih tipis, dasar sirip dada berwarna gelap kehitaman dan berdagu keputihan sedikit coklat. Kemudian bila diletakan di tempat datar ekornya digerak-gerakan / diam. Tanda induk betina yang matang gonad : berdagu (atas kepala) datar, perut agak gendut; tubuh agak kusam<br />
<br />
Berikut ini beberapa tip buat anda sebagai pemula dalam mencari atau membeli induk ikan :<br />
<br />
a. Belilah induk ketika masih calon induk, yaitu ikan yang masih berukuran 2,5 kg untuk betina, dan 2 kg untuk jantan. Kerena sebelum dipijahkan, induk-induk tersebut harus diadaptasikan terlebih dahulu di lingkungan barunya, agar telur-telutnya berkualitas baik. Oleh sebab itu, induk-induk tersebut harus dibeli tiga bulan sebelumnya. Induk-induk tersebut dipelihara sampai matang gonad, atau hingga siap untuk dipijahkan.<br />
<br />
b. Belilah satu jenis kelamin induk dari seorang pembudidaya pada suatu tempat. Misalnya jenis kelamin betina saja, sedangkan induk jantan dibeli dari pembudidaya di tempat lain yang berjauhan. Jangan sekali-kali membeli induk jantan dan betina dari satu seorang pembudidaya dari satu tempat. Karena kemungkinan besar kedua jenis induk itu berasal dari satu keturunan. Bila nantinya kedua jenis induk itu dipijahkan, maka akan terjadi perkawinan dalam, atau inbreeding. Inbreeding dapat berakibat kurang baik, dan dapat menurunkan kualitas genetik, hingga kualitas benih menjadi kurang baik</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-68074076366374949352011-12-08T23:21:00.000-08:002011-12-08T23:21:14.185-08:00SIKLUS HIDUP KUMBANG BADAKKumbang Hercules (Dynastes hercules) atau “Rhinocheros Beetle” merupakan saha satu spesies dari kumbang badak yang paling terkenal dan terbesar. <br />
Kumbang Hercules berasal dari hutan hujan Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Lesser Antilles (Universitas Clemson). Panjang kumbang hercules jantan bisa mencapai 6.75 inci (170 mm) dan merupakan yang terbesar dari 6 spesies yang ada di genus Dynastes. Kumbang Hercules juga merupakan salah satu hewan terkuat di dunia karena dia mampu membawa beban 850 kali lebih berat dari dirinya sendiri.<br />
Kumbang badak termasuk dalam sub famili Dynastinae dan mereka terkenal karena tanduk mereka sehingga di kenal juga dengan sebutan kumbang tanduk. Ada lebih dari 300 spesies kumbang badak, mereka tidak membahayakan manusia karena mereka tidak mampu menggigit atau menyengat. Berbeda dengan kumbang jantan, kumbang betina tidak memiliki tanduk dan jarang terlihat. Kumbang badak tidak terlihat pada siang hari, mereka bersembunyi di bawah kayu dan tumbuh-tumbuhan.<br />
Siklus hidup berbagai jenis kumbang Badak bervariasi. Siklus kumbang Hercules terdiri dari empat tahap yaitu telur, larva, pupa dan Dewasa.<br />
<ul><li>Tahap Telur<br />
Telur disimpan ke dalam tanah oleh betina selama musim panas.</li>
<li>Tahap larva<br />
Setelah satu bulan telur menetas, dan memasuki tahap larva. Pada tahap larva bisa bertahan beberapa tahun, tergantung pada jenisnya. Larva akan tetap bawah tanah selama enam bulan sampai satu tahun. Mereka berada di sana untuk tumbuh dan berganti bulu dua kali sebelum memasuki tahap pupa.</li>
<li>Pupa dan Tahap Dewasa<br />
Tahap Kepompong tidak bertahan lama. Biasanya diperlukan waktu beberapa minggu. Begitu mereka tumbuh menjadi dewasa mereka masih tetap di tanah sampai musim semi. Kumbang Betina akan mulai melepaskan feromon untuk kumbang jantan dan setelah musim kawin, kumbang betina akan menggali tanah dan meletakkan telur disana.</li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-36261517813215553802011-12-08T23:15:00.000-08:002011-12-08T23:15:01.035-08:00SIKLUS HIDUP KUMBANG<h2><span style="font-size: x-small;">Berikut ini adalah siklus tiga jenis utama kumbang bubuk yang paling sering menyerang kayu dan bambu:</span></h2><span style="font-size: x-small;">Jenis Lyctids biasanya hanya menyerang jenis kayu keras yang memiliki rongga besar seperti mahoni.Mereka menyerang kayu musiman dan kamyu yang memiliki getah, terutama pada produk gergajian seperti jendela, pintu, lantai furniture dan kayu bakar. Jenis ini biasanya tidak menyerang kayu lunak seperti pinus. Lyctids jarang menyrang kayu yang berusia lebih tua dari lima tahun. Penularan biasanya berawal dari kayu yang mengandung telor atau larva yang diletakkan dalam rumah, atau kayu yang tidak dikeringkan atau disimpan dengan benar. Jika sudah dewasa, larva akan keluar dari kayu dan menyebabkan kerusakan dengan membuat lobang keluar berukuran 1 hingga 2 mm. Siklus hidup Lyctids hanya 3 bulan.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Anobiids menyerang kayu keras dan lunak dan bisa saja menyerang kayu keras bersamaan dengan Lyctid. Kayu jenis pinus sangat rentan terhadap serangan. Anobiids lebih suka menyerang kayu yang lembab, sehingga kerusakan biasanya dimulai dalam kondisi kelembaban, kurangnya ventilasi seperti di basement, garasi dll. Kondisi yang mendukung dengan tingkat kelembaban dan suhu tertentu akan meningkatkan serangan hingga meluas ke baggian lain dari kayu. Kerusakan besifat perlahan tapi pasti dalam jangka waktu bertahun-tahun. Siklus hidup jenis ini berkisar antara 1 hingga 3 tahun.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Bostrichids banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Kumbang bubuk jenis inilah yang paling banyak menyerang bambu, baik pada bambu iratan seperti keanjang maupun bambu bulat seperti pada furniture, bangunan dan material bambu lainnya. Selain pada bambu, jenis Bostrichids juga menyerang kayu keras dan lunak baik yang berjenis musiman maupun tidak, kayu yang bayak memiliki getah dan tidak bergetah juga sering menjadi sasaran serangan. Kerusakan pada bambu dapat disebabkan oleh kumbang dewasa ataupun larvanya. Kumbang dewasa meletakkan telornya pada rongga atau bekas tempat potongan kayu atau bambu yang terbuka dan tidak dilapisi cat atau vernis. Telor kumbang menetas menjadi larva dan membuat trowongan di balam batang bambu dan kayu. Kumbang dewasa akan muncul dalam waktu satu tahun kemudian, biasanya pada bulan April-Juli, keluar melalui lobang yang dibuat oleh larva. Kumbang dewasa memiliki siklus hidup yang singkat, aktif ketika malam hari dan dapat kembali menyerang kayu yang sama atau berpindah pada kayu lainnya dengan cara menempatkan telor-telornya lalu memulai siklus baru lagi. Kerusakan yang ditimbulkan akan mudah terlihat. Beberapa jenis akan keluar dari bambu dalam waktu beberapa bulan, namun jenis lannya dapat bertahan didalam kayu atau bambu hingga puluhan tahun sebelum muncul ke permukaan.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-90415684020842910662011-12-08T23:10:00.000-08:002011-12-08T23:10:29.051-08:00Siklus Hidup Kupu-Kupu Raja Troides helena Linnaeus<h2><span>Siklus Hidup Kupu-Kupu Raja Troides helena Linnaeus (Lepidoptera : Papilionidae)</span></h2><a href="http://wathri8fitrada.files.wordpress.com/2011/03/troides-helena1.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-26" src="http://wathri8fitrada.files.wordpress.com/2011/03/troides-helena1.jpg?w=510" title="troides helena" /></a>Sebagai salah satu kupu-kupu yang dillindungi Kupu Raja menjadi salah satu obyek peeburuan para kolektor karena bentuk dan pola warnanya yang menarik. Di alam sendiri kelangsungan hidupnya semakin terancam karena semakin berkurangnya habitat sebagai tempat hidup dan reproduksinya.<br />
Kupu Raja dapat ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya sampai daratan India. Biasa ditemukan pada daerah tropik dengan ketinggian kurang dari 1000 mdpl. yang banyak ditemukan pada tanaman sirih hutan (<em>Aristholocia tagala</em>).<br />
Kupu Raja mempunyai 4 fase dalam siklus hidupnya, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Fase telur berwarna merah-oranye berbentuk bulat yang akan berubah warna menjadi kuning sampai coklat sebelum menetas dengan permukaan licin dan dilapisi oleh cairan oranye sebagai perekat. Fase<br />
larva berbentuk cruciform berwarna coklat dengan motif garis hitam dan bercak atau strip berwarna putih-kekuningan pada segmen ke-7 dan ke-8; 3 pasang tungkai sejati pada thoraks; 5 pasang tungkai;dengan kelenja bau dan kelenjar sutera. Fase pupa merupakan fase setelah larva dimana larva akan ditutupi kulit pupa berwana hijau-kekuningan dan akan menjadi keras setelah sekitar 5 hari; berbentuk obtekta. Fase Imago fase yang hampir menunjukkan bantuk dewasa sudah memiliki sayap.<br />
Waktu yang diperlukan Kupu Raja untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya didalam penangkaran adalah 86,9 hari, terdiri dari masa inkubasi telur 8,7 hari, larva 16 hari, pupa 25 hari, dan imago 10 hari. Laju kematian pada masing-masing fase cenderung konstan. Dari jumlah telur yang dihasilkan, sekitar 24% berhasil menjadi imago.<br />
<a href="http://wathri8fitrada.files.wordpress.com/2011/03/siklus.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-27" src="http://wathri8fitrada.files.wordpress.com/2011/03/siklus.jpg?w=510" title="siklus" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-32561544508558860182011-12-08T23:06:00.001-08:002011-12-08T23:06:53.613-08:00SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU MONARC<div class="bodytext" id="item_body">Berawal dari kupu-kupu hingga kupu-kupu lagi. Fotonya diambil tahun ini dengan tahun lalu. Mudah2an berguna.</div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_1"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/1"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_1" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px 0px; background-repeat: no-repeat;" width="174" /></a><br />
<span class="framecap-none">baru datang<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_15"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/15"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_15" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/2?1274914536&et=w5bcjR%2BgHXu4DzF0l6gAig&nmid=77963935"); background-position: 0px -480px; background-repeat: no-repeat;" width="100" /></a><br />
<span class="framecap-none">telur kupu-kupu.jpg<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_2"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/2"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_2" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -120px; background-repeat: no-repeat;" width="204" /></a><br />
<span class="framecap-none">telurnya<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_16"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/16"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_16" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/2?1274914536&et=w5bcjR%2BgHXu4DzF0l6gAig&nmid=77963935"); background-position: 0px -600px; background-repeat: no-repeat;" width="179" /></a><br />
<span class="framecap-none">ulat monarch.jpg<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_3"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/3"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_3" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -240px; background-repeat: no-repeat;" width="100" /></a><br />
<span class="framecap-none">baru menetas<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_4"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/4"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_4" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -360px; background-repeat: no-repeat;" width="80" /></a><br />
<span class="framecap-none">kira-kira 5-6 hari<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_13"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/13"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_13" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/2?1274914536&et=w5bcjR%2BgHXu4DzF0l6gAig&nmid=77963935"); background-position: 0px -240px; background-repeat: no-repeat;" width="155" /></a><br />
<span class="framecap-none">melingkar<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_12"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/12"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_12" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/2?1274914536&et=w5bcjR%2BgHXu4DzF0l6gAig&nmid=77963935"); background-position: 0px -120px; background-repeat: no-repeat;" width="90" /></a><br />
<span class="framecap-none">mulai menganyam<br />
<b> 2 Comments </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_11"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/11"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_11" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/2?1274914536&et=w5bcjR%2BgHXu4DzF0l6gAig&nmid=77963935"); background-position: 0px 0px; background-repeat: no-repeat;" width="90" /></a><br />
<span class="framecap-none">kepompong<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_10"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/10"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_10" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -960px; background-repeat: no-repeat;" width="90" /></a><br />
<span class="framecap-none">cairan hijau berganti jadi kupu2<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_8"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/8"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_8" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -720px; background-repeat: no-repeat;" width="90" /></a><br />
<span class="framecap-none">berusaha keluar dari kepompong<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_7"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/7"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_7" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -600px; background-repeat: no-repeat;" width="90" /></a><br />
<span class="framecap-none">keluar dari kulit kepompong<br />
<b> 2 Comments </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_9"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/9"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_9" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -840px; background-repeat: no-repeat;" width="90" /></a><br />
<span class="framecap-none">meluruskan sayap<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_6"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/6"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_6" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/1?1274914536&et=CWuxr5CueUnQr5fj6RlRuw&nmid=77963935"); background-position: 0px -480px; background-repeat: no-repeat;" width="125" /></a><br />
<span class="framecap-none">freedom!<br />
<b> 2 Comments </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_17"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/17"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_17" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/2?1274914536&et=w5bcjR%2BgHXu4DzF0l6gAig&nmid=77963935"); background-position: 0px -720px; background-repeat: no-repeat;" width="179" /></a><br />
<span class="framecap-none">masih banyak utuh.jpg<br />
<b> </b></span></div><div class="thumbnail frame-none" id="photo_14"><a href="http://foodngarden.multiply.com/photos/photo/98/14"><img class="photoimg" height="120" id="photoimg_14" src="http://images.multiply.com//common/dot_clear.gif" style="background-image: url("http://multiply.com/mu/foodngarden/photos/album/montage/foodngarden/98/2?1274914536&et=w5bcjR%2BgHXu4DzF0l6gAig&nmid=77963935"); background-position: 0px -360px; background-repeat: no-repeat;" width="80" /></a><br />
<span class="framecap-none">daunnya habis.jpg<br />
<b> </b></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-20944948512042171692011-12-08T23:01:00.000-08:002011-12-16T21:59:15.861-08:00DAUR HIDUP KECOAKKecoak disebut juga lipas. Kecoak berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak berselubung setelah dibuahi induk jantannya. Telur tersebut akan menetas menjadi kecoak muda (tempayak). Bentuk kecoak muda tidak jauh berbeda dengan bentuk kecoak<br />
dewasa. Perbedaannya, kecoak muda tidak bersayap. Selanjutnya, kecoak muda tumbuh menjadi kecoak dewasa yang bersayap. Setelah menjadi dewasa, kecoak akan bertelur. Demikian seterusnya. <br />
<div style="text-align: center;"><strong><br />
</strong></div><div style="text-align: center;"><strong><br />
</strong></div><div style="text-align: center;"><strong><br />
</strong></div><a href="http://sandihariawan.files.wordpress.com/2010/12/met-tidak-sempurna.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-88" src="http://sandihariawan.files.wordpress.com/2010/12/met-tidak-sempurna.jpg?w=510" title="met.tidak sempurna" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-1044583297122988872011-12-08T22:58:00.000-08:002011-12-08T22:58:34.222-08:00DAUR HIDUP NYAMUKDaur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di atas air. Ketika sudah menetas, telur ini menjadi jentik-jentik (tempayak). Jentik-jentik hidup dan memperoleh makanan di air. Setelah cukup umur, jentik-jentik berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa berpindah karena gerakan aliran air. Setelah beberapa waktu pupa, berubah menjadi nyamuk. Nyamuk dewasa tidak hidup di air. Ia kembali ke air saat akan bertelur. Ada nyamuk yang bertelur di air kotor dan ada yang suka bertelur di air jernih. Nyamuk merupakan salah satu jenis hewan penyebar penyakit. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan tempat air yang ada dirumahmu.<br />
<div style="text-align: center;"><strong><br />
</strong></div><div style="text-align: center;"><strong><br />
</strong></div><a href="http://sandihariawan.files.wordpress.com/2010/12/siklus-nyamuk-aedes.jpeg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-85" src="http://sandihariawan.files.wordpress.com/2010/12/siklus-nyamuk-aedes.jpeg?w=510" title="siklus-nyamuk-aedes" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-5970561756158852812011-12-08T22:57:00.000-08:002011-12-08T22:57:02.346-08:00DAUR HIDUP KUPU-KUPUKamu pasti menyukai kupu-kupu? Kupu-kupu merupakan binatang indah<br />
dan lucu. Bentuk dan corak sayapnya bermacam-macam. Pernahkah kamu<br />
melihat ulat daun? Bagaimanawarna dan bentuknya? Samakah dengan<br />
bentuk kupu-kupu. Percayakah kamu, bahwa kupu-kupu berasal dari ulat?<br />
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur menetas menjadi ulat.<br />
Ulat kemudian berubah menjadi kepompong. Akhirnya, kepompong<br />
yang telah cukup waktu akan berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu<br />
dewasa selanjutnya akan bertelur lagi. Demikian seterusnya. Di dalam daur<br />
hidup kupu-kupu, terjadi perubahan-perubahan bentuk atau metamorfosis.<br />
<div style="text-align: center;"><strong><br />
</strong></div><div style="text-align: center;"><strong><br />
</strong></div><a href="http://sandihariawan.files.wordpress.com/2010/12/daur-kupu.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-77" height="357" src="http://sandihariawan.files.wordpress.com/2010/12/daur-kupu.jpg?w=510&h=357" title="daur kupu" width="510" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-86260688352304769632011-12-08T22:43:00.000-08:002011-12-08T22:43:12.505-08:00SIKLUS HIDUP KODOK<b>Kodok</b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris">bahasa Inggris</a>: <i>frog</i>) dan <b>katak</b> alias bangkong (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris">b. Inggris</a>: <i>toad</i>) adalah hewan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amfibia" title="Amfibia">amfibia</a> yang paling dikenal orang di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.<br />
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (<i>anura</i>: <i>a</i> tidak, <i>ura</i> ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.<br />
<table class="toc" id="toc"><tbody>
<tr> <td> </td> </tr>
</tbody></table><h2><span class="mw-headline" id="Kehidupan_kodok_dan_katak">Kehidupan kodok dan katak</span></h2>Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telur" title="Telur">telur</a> yang diletakkan induknya di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air">air</a>, di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarang_busa&action=edit&redlink=1" title="Sarang busa (halaman belum tersedia)">sarang busa</a>, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pegunungan" title="Pegunungan">pegunungan</a> menyimpan telurnya di antara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut" title="Lumut">lumut</a>-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan" title="Hutan">hutan</a> yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.Sekali bertelur katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam setahun.<br />
Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi <b>berudu</b> atau <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecebong" title="Kecebong">kecebong</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris">b. Inggris</a>: <i>tadpole</i>), yang bertubuh mirip <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan" title="Ikan">ikan</a> gendut, bernafas dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Insang" title="Insang">insang</a> dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paru" title="Paru-paru">paru-paru</a>. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.<br />
Kodok dan katak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kawin" title="Kawin">kawin</a> pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan_%28satelit%29" title="Bulan (satelit)">bulan mati</a> atau pada ketika menjelang hujan. Pada saat itu kodok-kodok <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jantan" title="Jantan">jantan</a> akan berbunyi-bunyi untuk memanggil <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Betina" title="Betina">betinanya</a>, dari tepian atau tengah perairan. Beberapa jenisnya, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_tegalan" title="Kodok tegalan">kodok tegalan</a> (<i>Fejervarya limnocharis</i>) dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kintel_lekat" title="Kintel lekat">kintel lekat</a> alias belentung (<i>Kaloula baleata</i>), kerap membentuk ‘grup nyanyi’, di mana beberapa hewan jantan berkumpul berdekatan dan berbunyi bersahut-sahutan. Suara keras kodok dihasilkan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kantung_suara&action=edit&redlink=1" title="Kantung suara (halaman belum tersedia)">kantung suara</a> yang terletak di sekitar lehernya, yang akan menggembung besar manakala digunakan.<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuahan" title="Pembuahan">Pembuahan</a> pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sperma" title="Sperma">spermanya</a> ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina.<br />
<center> <ul class="gallery"><li class="gallerybox" style="width: 155px;"> <div style="width: 155px;"> <div class="thumb" style="width: 150px;"> <div style="margin: 29px auto;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Frogspawn_closeup.jpg&filetimestamp=20050527023341"><img alt="" height="92" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7d/Frogspawn_closeup.jpg/120px-Frogspawn_closeup.jpg" width="120" /></a></div></div><div class="gallerytext"> Telur kodok<br />
</div></div></li>
<li class="gallerybox" style="width: 155px;"> <div style="width: 155px;"> <div class="thumb" style="width: 150px;"> <div style="margin: 29px auto;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Tadpoles_10_days.jpg&filetimestamp=20050527023435"><img alt="" height="92" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bb/Tadpoles_10_days.jpg/120px-Tadpoles_10_days.jpg" width="120" /></a></div></div><div class="gallerytext"> Dua ekor berudu<br />
</div></div></li>
<li class="gallerybox" style="width: 155px;"> <div style="width: 155px;"> <div class="thumb" style="width: 150px;"> <div style="margin: 23px auto;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Fejer_limnoc_050316_046_resize.jpg&filetimestamp=20060218032600"><img alt="" height="104" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/05/Fejer_limnoc_050316_046_resize.jpg/120px-Fejer_limnoc_050316_046_resize.jpg" width="120" /></a></div></div><div class="gallerytext"> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_tegalan" title="Kodok tegalan">Kodok tegalan</a> dewasa<br />
</div></div></li>
</ul></center> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Habitat_dan_makanan">Habitat dan makanan</span></h2>Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tropis" title="Tropis">tropis</a> yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat (<i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Temperate&action=edit&redlink=1" title="Temperate (halaman belum tersedia)">temperate</a></i>), jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya.<br />
<div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 222px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Dendrobates_pumilio.jpg&filetimestamp=20060216030705"><img alt="" class="thumbimage" height="156" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ab/Dendrobates_pumilio.jpg/220px-Dendrobates_pumilio.jpg" width="220" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Dendrobates_pumilio.jpg&filetimestamp=20060216030705" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div><i><a class="extiw" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Dendrobates_pumilio" title="en:Dendrobates pumilio">Dendrobates pumilio</a></i>, kodok berukuran 18–22 mm dengan kulit beracun dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Tengah" title="Amerika Tengah">Amerika Tengah</a>.</div></div></div>Hewan ini dapat ditemui mulai dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_rimba&action=edit&redlink=1" title="Hutan rimba (halaman belum tersedia)">hutan rimba</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padang_pasir" title="Padang pasir">padang pasir</a>, tepi-tepi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai" title="Sungai">sungai</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rawa" title="Rawa">rawa</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun" title="Kebun">perkebunan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sawah" title="Sawah">sawah</a>, hingga ke lingkungan pemukiman manusia. Bangkong kolong, misalnya, merupakan salah satu jenis katak yang kerap ditemui di pojok-pojok rumah atau di balik pot di halaman. Katak pohon menghuni pohon-pohon rendah dan semak belukar, terutama di sekitar saluran air atau kolam.<br />
Kodok memangsa berbagai jenis serangga yang ditemuinya. Kodok kerap ditemui berkerumun di bawah cahaya lampu jalan atau taman, menangkapi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serangga" title="Serangga">serangga</a>-serangga yang tertarik oleh cahaya lampu tersebut.<br />
Sebaliknya, kodok juga dimangsa oleh pelbagai jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk" title="Makhluk">makhluk</a> yang lain: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ular" title="Ular">ular</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kadal" title="Kadal">kadal</a>, burung-burung seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangau" title="Bangau">bangau</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elang" title="Elang">elang</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garangan&action=edit&redlink=1" title="Garangan (halaman belum tersedia)">garangan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Linsang" title="Linsang">linsang</a>, dan juga dikonsumsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" title="Manusia">manusia</a>.<br />
Kodok membela diri dengan melompat jauh, mengeluarkan lendir dan racun dari kelenjar di kulitnya; dan bahkan ada yang menghasilkan semacam lendir pekat yang lengket, sehingga mulut pemangsanya akan melekat erat dan susah dibuka.<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Reproduksi">Reproduksi</span></h2>Pada saat bereproduksi katak dewasa akan mencari lingkungan yang berair. Disana mereka meletakkan telurnya untuk dibuahi secara eksternal. Telur tersebut berkembang menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Larva" title="Larva">larva</a> dan mencari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi" title="Nutrisi">nutrisi</a> yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metamorfosis" title="Metamorfosis">metamorfosis</a>. Tidak seperti telur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reptil" title="Reptil">reptil</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung" title="Burung">burung</a>, telur katak tidak memiliki <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cangkang&action=edit&redlink=1" title="Cangkang (halaman belum tersedia)">cangkang</a> dan selaput <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Embrio" title="Embrio">embrio</a>. Sebaliknya telur katak hanya dilindungi oleh kapsul <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mukoid&action=edit&redlink=1" title="Mukoid (halaman belum tersedia)">mukoid</a> yang sangat permeabel sehingga telur katak harus berkembang di lingkungan yang sangat lembab atau berair.<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Kodok_dan_manusia">Kodok dan manusia</span></h2>Sudah sejak lama kodok dikenal manusia sebagai salah satu makanan lezat. Di rumah-rumah makan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a>, masakan kodok terkenal dengan nama <i>swie kee</i>. Disebut 'ayam air' (<i>swie</i>: air, <i>kee</i>: ayam) demikian karena paha kodok yang gurih dan berdaging putih mengingatkan pada paha <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam" title="Ayam">ayam</a>. Selain itu, di beberapa tempat di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur">Jawa Timur</a>, telur-telur kodok tertentu juga dimasak dan dihidangkan dalam rupa pepes telur kodok.<br />
Katak berperan sangat penting sebagai indikator pencemaran lingkungan. Tingkat pencemaran lingkungan pada suatu daerah dapat dilihat dari jumlah populasi katak yang dapat ditemukan di daerah tersebut. Latar belakang penggunaan katak sebagai indikator lingkungan karena katak merupakan salah satu mahluk purba yang telah ada sejah ribuan tahun lalu. Jadi katak tetap exist dengan perubahan iklim bumi. Tentunya hanya pengaruh manusialah yang mungkin menyebabkan terancamnya populasi katak. Salah satunya adalah pembuangan limbah berbahaya oleh manusia ke alam. Limbah berbahaya inilah yang bisa mengancam keberadaan katak pada daerah yang tercemar. Selain itu, karena pentingnya kedudukan katak dalam rantai makanan, maka pengurangan jumlah katak akan menyebabkan terganggunya dinamika pertumbuhan predator katak. Bahkan terganggunya populasi katak dapat berakibat langsung dengan punahnya predator katak.<br />
Akan tetapi yang lebih mengancam kehidupan kodok sebenarnya adalah kegiatan manusia yang banyak merusak habitat alami kodok, seperti hutan-hutan, sungai dan rawa-rawa. Apalagi kini penggunaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pestisida" title="Pestisida">pestisida</a> yang meluas di sawah-sawah juga merusak telur-telur dan berudu katak, serta mengakibatkan cacat pada generasi kodok yang berikutnya.<br />
<h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kodok_dan_katak&action=edit&section=5" title="Sunting bagian: Jenis-jenis kodok dan katak">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Jenis-jenis_kodok_dan_katak">Jenis-jenis kodok dan katak</span></h2>Beberapa jenis kodok yang umum didapatkan di Indonesia, di antaranya adalah<br />
<ul><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_bertanduk" title="Bangkong bertanduk">bangkong bertanduk</a> (<i>Megophrys montana</i>), di gunung-gunung</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_serasah" title="Bangkong serasah">bangkong serasah</a> (<i>Leptobrachium hasseltii</i>), di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan" title="Hutan">hutan</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_sungai" title="Bangkong sungai">bangkong sungai</a> (<i>Bufo asper</i>), di sekitar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai" title="Sungai">sungai</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_kolong" title="Bangkong kolong">bangkong kolong</a> (<i>B. melanostictus</i>), di lingkungan rumah</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belentung" title="Belentung">belentung</a> (<i>Kaloula baleata</i>)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kongkang_kolam" title="Kongkang kolam">kongkang kolam</a> (<i>Rana chalconota</i>), di sekitar kolam, saluran air dan sungai</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kongkang_gading" title="Kongkang gading">kongkang gading</a> (<i>Rana erythraea</i>), di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kolam" title="Kolam">kolam</a> dan telaga</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bancet_hijau" title="Bancet hijau">bancet hijau</a> (<i>Occidozyga lima</i>), di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sawah" title="Sawah">sawah</a>-sawah</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_tegalan" title="Kodok tegalan">kodok tegalan</a> (<i>Fejervarya limnocharis</i>), di sawah dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tegalan" title="Tegalan">tegalan</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_sawah" title="Kodok sawah">kodok sawah</a> (<i>Fejervarya cancrivora</i>), di sawah dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pematang&action=edit&redlink=1" title="Pematang (halaman belum tersedia)">pematang</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_batu" title="Kodok batu">kodok batu</a> (<i>Limnonectes macrodon</i>), di sekitar sungai dan saluran air di kebun</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katak-pohon_bergaris" title="Katak-pohon bergaris">katak-pohon bergaris</a> (<i>Polypedates leucomystax</i>), di dekat kolam dan genangan di kebun</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Precil_jawa" title="Precil jawa">precil jawa</a> (<i>Microhyla achatina</i>)</li>
</ul>Kodok hutan:<br />
<ul><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kongkang_racun" title="Kongkang racun">kongkang racun</a> (<i>Rana hosii</i>), di hutan pedalaman</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok-puru_hutan" title="Kodok-puru hutan">kodok-puru hutan</a> (<i>Ingerophrynus biporcatus</i>)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katak_kepala-pipih_kalimantan" title="Katak kepala-pipih kalimantan">katak kepala-pipih kalimantan</a> (<i>Barbourula kalimantanensis</i>), berstatus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori_konservasi_IUCN" title="Kategori konservasi IUCN">terancam kepunahan</a>, satu-satunya kodok yang tidak ber<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paru" title="Paru-paru">paru-paru</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_tuli" title="Bangkong tuli">bangkong tuli</a> (<i>Limnonectes kuhlii</i>), di tepi sungai atau aliran air</li>
</ul>Berikut adalah beberapa jenis kodok yang berstatus kritis dan terancam di Indonesia.<br />
<ul><li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kodok_merah&action=edit&redlink=1" title="Kodok merah (halaman belum tersedia)">kodok merah</a> (<i>Leptophryne cruentata</i>), berstatus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori_konservasi_IUCN" title="Kategori konservasi IUCN">kritis</a>, endemik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kodok_pohon_ungaran&action=edit&redlink=1" title="Kodok pohon ungaran (halaman belum tersedia)">kodok pohon ungaran</a> (<i>Philautus jacobsoni</i>), kritis, endemik hutan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" title="Jawa Tengah">Jawa Tengah</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kongkang_jeram" title="Kongkang jeram">kongkang jeram</a> (<i>Hula masonii</i>), berstatus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori_konservasi_IUCN" title="Kategori konservasi IUCN">rentan</a>, endemik <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun" title="Taman Nasional Gunung Halimun">Taman Nasional Gunung Halimun</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kodok_pohon_mutiara&action=edit&redlink=1" title="Kodok pohon mutiara (halaman belum tersedia)">kodok pohon mutiara</a> (<i>Nytixalus margaritifer</i>), rentan, endemik <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun" title="Taman Nasional Gunung Halimun">Taman Nasional Gunung Halimun</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kodok_pohon_kaki_putih&action=edit&redlink=1" title="Kodok pohon kaki putih (halaman belum tersedia)">kodok pohon kaki putih</a> (<i>Philautus pallidipes</i>), rentan, endemik <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun" title="Taman Nasional Gunung Halimun">Taman Nasional Gunung Halimun</a></li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kodok_pohon_jawa&action=edit&redlink=1" title="Kodok pohon jawa (halaman belum tersedia)">kodok pohon jawa</a> (<i>Rhacophorus javanus</i>), rentan, endemik <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun" title="Taman Nasional Gunung Halimun">Taman Nasional Gunung Halimun</a></li>
<li><i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bufo_valhallae" title="Bufo valhallae">Bufo valhallae</a></i>, endemik di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Weh" title="Pulau Weh">Pulau Weh</a>.</li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-11840882333156685942011-12-08T22:33:00.000-08:002011-12-08T22:33:37.112-08:00SIKLUS HIDUP KATAK<div style="text-align: justify;">Metamorfosis adalah proses perubahan yang dialami anura (dan juga pada <a href="http://www.faktailmiah.com/2010/07/28/amfibi.html" title="amfibi">amfibi</a> jenis urodela dan caecilia). Metamorfosis dimulai dari telur dan berakhir pada masa dewasa. Saat mereka meninggalkan bentuk telur, amfibi memiliki ujud larva (kecebong). Saat ini terjadi perubahan anatomi, makanan, dan gaya hidup, perlahan dari tahap awal, yang sepenuhnya di air menjadi hewan yang teradaptasi hidup di darat. Kodok Eropa biasa berkembang dari telur menjadi dewasa dalam waktu sekitar 16 minggu.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1474" style="width: 310px;"><a href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/siklus-hidup-kodok.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-1474" height="255" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/siklus-hidup-kodok-300x255.jpg" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Siklus hidup katak</div></div><ol style="text-align: justify;"><li>Tahap telur</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat bertahan. Akibatnya kecebong dapat menetas dalam waktu singkat. Banyak katak dan kodok memakai danau atau sungai yang mengering di masa tertentu, karena hal ini mencegah hewan datang memakan telur dan kecebong mereka.</div><ol style="text-align: justify;"><li>Tahap kecebong (3 hari)</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Kecebong memiliki kepala besar dan tegak. Ada insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan. Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar dari telur</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1472" style="width: 310px;"><a href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/kecebong-usia-10-hari.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-1472" height="230" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/kecebong-usia-10-hari-300x230.jpg" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Kecebong usia 10 hari</div></div><ol style="text-align: justify;"><li>Tahap kecebong lanjutan (4 minggu)</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Insang luarnya tertutup kulit tubuh dan digantikan oleh insang dalam. Mereka memakan ganggang. Kaki belakang muncul.</div><ol style="text-align: justify;"><li>Perubahan kedua (6 minggu)</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Kecebong mulai terlihat seperti kodok kecil dengan ekor panjang. Mereka berenang di tepi sungai secara berkelompok. Ekor ini kemudian memendek dan mulai berbentuk seperti bumerang.</div><ol style="text-align: justify;"><li>Perubahan lanjutan kedua (9 minggu)</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Sejenis jaringan terbentuk dan membagi atrium jantung. Akibatnya jantungnya kini memiliki tiga ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung dan paru-paru.</div><ol style="text-align: justify;"><li>Perubahan lanjutan ketiga (16 minggu)</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Kecebong telah memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol. Ekornya sangat pendek.</div><ol style="text-align: justify;"><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1469" style="width: 310px;"><a href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/rana-esculenta-dapat-dimakan.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-1469" height="220" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/rana-esculenta-dapat-dimakan-300x220.jpg" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Rana esculenta, kodok yang dapat dimakan</div></div><li>Perubahan terakhir</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Kodok-kodok dewasa berkumpul di tepian sungai sebelum meninggalkan air untuk pertama kalinya. Mereka melakukan ini secara berkelompok.</div><ol style="text-align: justify;"><li>Ibu dan bapak kodok</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Walaupun naluri bertahan hidup anura tidak berkembang baik, katak dan kodok juga merawat anak mereka. Mereka bertelur dalam jumlah besar untuk memastikan ada banyak kecebong yang dapat lolos dari predator yang memakan telur. Lapisan gelatin juga melindungi telur dari predator lain. Beberapa jenis kodok bahkan memelihara anak mereka dengan menjadikan punggung mereka sendiri sebagai sarang. Contoh kodok demikian adalah katak suriname.</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1477" style="width: 130px;"><a href="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/katak-suriname.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1477" height="120" src="http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/08/katak-suriname.jpg" width="120" /></a><div class="wp-caption-text">Katak Suriname</div></div><a href="http://meynyeng.files.wordpress.com/2010/05/siklus12.jpg"></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-9607242364784112612011-12-08T22:13:00.000-08:002011-12-08T22:13:05.878-08:00DAUR HIDUP GIMNOSPERMA<strong></strong><strong></strong> <br />
Pada generasi sporofit, tumbuhan gimnosperma menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan megaspore. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit dan berisi serbuk sari. Setelah dilepas, butir-butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Sementara itu, megaspore berkembang menjadi megagametofit. Pada saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari. Jika terjadi pembuahan, maka terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, maka biji akan tumbuh berkembang menjadi tumbuhan baru.<br />
<a href="http://boniephoel.files.wordpress.com/2011/02/gymnospermae.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-222" src="http://boniephoel.files.wordpress.com/2011/02/gymnospermae.jpg?w=640" title="gymnospermae" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-30259222545962866182011-12-08T22:11:00.000-08:002011-12-08T22:11:33.035-08:00DAUR HIDUP ANGIOSPERMA<strong><br />
</strong> <br />
<a href="http://boniephoel.files.wordpress.com/2011/02/angiospermae.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-223" height="459" src="http://boniephoel.files.wordpress.com/2011/02/angiospermae.jpg?w=640&h=459" title="angiospermae" width="640" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-57815576986645396992011-12-07T21:43:00.000-08:002011-12-07T21:43:27.149-08:00SIKLUS HIDUP HIVSeperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali dengan penempelan partikel virus (virion) dengan reseptor pada permukaan sel inang, di antaranya adalah CD4, CXCR5, dan CXCR5. Sel-sel yang menjadi target HIV adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_dendritik" title="Sel dendritik">sel dendritik</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T" title="Sel T">sel T</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makrofaga" title="Makrofaga">makrofaga</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-sh1_11-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh1-11">[12]</a></sup> Sel-sel tersebut terdapat pada permukaan lapisan kulit dalam (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mukosa" title="Mukosa">mukosa</a>) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penis" title="Penis">penis</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vagina" title="Vagina">vagina</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oral" title="Oral">oral</a> yang biasanya menjadi tempat awal infeksi HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-sh1_11-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh1-11">[12]</a></sup> Selain itu, HIV juga dapat langsung masuk ke aliran darah dan masuk serta bereplikasi di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limpa" title="Limpa">noda limpa</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-sh1_11-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh1-11">[12]</a></sup> <br />
Setelah menempel, selubung virus akan melebur (fusi) dengan membran sel sehingga isi partikel virus akan terlepas di dalam sel.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Selanjutnya, enzim <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transkriptase_balik" title="Transkriptase balik">transkriptase balik</a> yang dimiliki HIV akan mengubah genom virus yang berupa RNA menjadi DNA.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Kemudian, DNA virus akan dibawa ke inti sel manusia sehingga dapat menyisip atau terintegrasi dengan DNA manusia.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> DNA virus yang menyisip di DNA manusia disebut sebagai provirus dan dapat bertahan cukup lama di dalam sel.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Saat sel teraktivasi, enzim-enzim tertentu yang dimiliki sel inang akan memproses provirus sama dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA">DNA</a> manusia, yaitu diubah menjadi mRNA.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Kemudian, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/MRNA" title="MRNA">mRNA</a> akan dibawa keluar dari inti sel dan menjadi cetakan untuk membuat protein dan enzim HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Sebagian RNA dari provirus yang merupakan genom RNA virus.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Bagian genom RNA tersebut akan dirakit dengan protein dan enzim hingga menjadi virus utuh.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Pada tahap perakitan ini, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protease" title="Protease">enzim protease</a> virus berperan penting untuk memotong <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein">protein</a> panjang menjadi bagian pendek yang menyusun inti virus.<sup class="reference" id="cite_ref-sh2_13-8"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh2-13">[14]</a></sup> Apabila HIV utuh telah matang, maka virus tersebut dapat keluar dari sel inang dan menginfeksi sel berikutnya.<sup class="reference" id="cite_ref-sh3_14-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh3-14">[15]</a></sup> Proses pengeluaran virus tersebut melalui pertunasan (budding), di mana virus akan mendapatkan selubung dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel" title="Membran sel">membran permukaan sel inang</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-sh3_14-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-sh3-14">[15]</a></sup><br />
<br />
<br />
<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Deteksi_HIV">Deteksi HIV</span><br />
<div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 202px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Oraquick.jpg&filetimestamp=20071205172334"><img alt="" class="thumbimage" height="255" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cc/Oraquick.jpg/200px-Oraquick.jpg" width="200" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Oraquick.jpg&filetimestamp=20071205172334" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Seorang wanita sedang menggunakan alat tes HIV.</div></div></div>Umumnya, ada tiga tipe deteksi HIV, yaitu tes PCR, tes antibodi HIV, dan tes antigen HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> Tes <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_berantai_polimerase" title="Reaksi berantai polimerase">reaksi berantai polimerase (PCR)</a> merupakan teknik deteksi berbasis asam nukleat (DNA dan RNA) yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik HIV di dalam tubuh manusia.<sup class="reference" id="cite_ref-test2_16-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test2-16">[17]</a></sup> Tes ini sering pula dikenal sebagai tes beban virus atau tes amplifikasi asam nukleat (HIV NAAT).<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> PCR DNA biasa merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau tidaknya DNA virus.<sup class="reference" id="cite_ref-deteksi1_17-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-deteksi1-17">[18]</a></sup> Sedangkan, untuk deteksi RNA virus dapat dilakukan dengan metode <i>real-time</i> PCR yang merupakan metode kuantitatif.<sup class="reference" id="cite_ref-deteksi1_17-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-deteksi1-17">[18]</a></sup> Deteksi asam nukleat ini dapat mendeteksi keberadaan HIV pada 11-16 hari sejak awal infeksi terjadi.<sup class="reference" id="cite_ref-test_7-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test-7">[8]</a></sup> Tes ini biasanya digunakan untuk mendeteksi HIV pada bayi yang baru lahir, namun jarang digunakan pada individu dewasa karena biaya tes PCR yang mahal dan tingkat kesulitan mengelola dan menafsirkan hasil tes ini lebih tinggi bila dibandingkan tes lainnya.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup><br />
Untuk mendeteksi HIV pada orang dewasa, lebih sering digunakan tes <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi" title="Antibodi">antibodi</a> HIV yang murah dan akurat.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> Seseorang yang terinfeksi HIV akan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi tersebut.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> Tes antibodi HIV akan mendeteksi antibodi yang terbentuk di darah, saliva (liur), dan urin.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> Sejak tahun 2002, telah dikembangkan suatu penguji cepat (<i>rapid test</i>) untuk mendeteksi antibodi HIV dari tetesan darah ataupun sampel liur (saliva) manusia.<sup class="reference" id="cite_ref-rapid_18-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-rapid-18">[19]</a></sup> Sampel dari tubuh pasien tersebut akan dicampur dengan larutan tertentu. Kemudian, kepingan alat uji (<i>test strip</i>) dimasukkan dan apabila menunjukkan hasil positif maka akan muncul dua pita berwarna ungu kemerahan.<sup class="reference" id="cite_ref-rapid_18-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-rapid-18">[19]</a></sup> Tingkat akurasi dari alat uji ini mencapai 99.6%, namun semua hasil positif harus dikonfirmasi kembali dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/ELISA" title="ELISA">ELISA</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-rapid_18-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-rapid-18">[19]</a></sup> Selain ELISA, tes antibodi HIV lain yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut adalah <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Western_blot" title="Western blot">Western blot</a></i>.<sup class="reference" id="cite_ref-test2_16-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test2-16">[17]</a></sup><br />
Tes antigen dapat mendeteksi antigen (protein P24) pada HIV yang memicu respon antibodi.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> Pada tahap awal infeksi HIV, P24 diproduksi dalam jumlah tinggi dan dapat ditemukan dalam serum darah.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> Tes antibodi dan tes antigen digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan hasil deteksi yang lebih akurat dan lebih awal.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-8"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup> Tes ini jarang digunakan sendiri karena sensitivitasnya yang rendah dan hanya bisa bekerja sebelum antibodi terhadap HIV terbentuk.<sup class="reference" id="cite_ref-test1_15-9"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-test1-15">[16]</a></sup><br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Penularan_dan_Pencegahan">Penularan dan Pencegahan</span></h2>HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, serta kontak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_mukosa" title="Membran mukosa">membran mukosa</a> atau jaringan yang terlukan dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-p3_19-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p3-19">[20]</a></sup> Cairan tertentu itu meliputi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Darah" title="Darah">darah</a>, semen, sekresi vagina, dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/ASI" title="ASI">ASI</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-p3_19-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p3-19">[20]</a></sup> Beberapa jalur penularan HIV yang telah diketahui adalah melalui hubungan seksual, dari ibu ke anak (perinatal), penggunaan obat-obatan intravena, transfusi dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transplantasi" title="Transplantasi">transplantasi</a>, serta paparan pekerjaan.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup><br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Hubungan_seksual">Hubungan seksual</span></h3>Menurut data <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/WHO" title="WHO">WHO</a>, pada tahun 1983-1995, sebanyak 70-80% penularan HIV dilakukan melalui hubungan heteroseksual, sedangkan 5-10% terjadi melalui hubungan homoseksual. Kontak seksual melalui vagina dan anal memiliki resiko yang lebih besar untuk menularkan HIV dibandingkan dengan kontak seks secara oral.<sup class="reference" id="cite_ref-oral_21-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-oral-21">[22]</a></sup> Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan resiko penularan melalui hubungan seksual adalah kehadiran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_menular_seksual" title="Penyakit menular seksual">penyakit menular seksual</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beban_virus" title="Beban virus">kuantitas beban virus</a>, penggunaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Douche" title="Douche">douche</a>. Seseorang yang menderita penyakit menular seksual lain (contohnya: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sifilis" title="Sifilis">sifilis</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herpes_genitali" title="Herpes genitali">herpes genitali</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kencing_nanah" title="Kencing nanah">kencing nanah</a>, dsb.) akan lebih mudah menerima dan menularkan HIV kepada orang lain yang berhubungan seksual dengannya.<sup class="reference" id="cite_ref-hub1_22-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub1-22">[23]</a></sup> <sup class="reference" id="cite_ref-hub2_23-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub2-23">[24]</a></sup> Beban virus merupakan jumlah virus aktif yang ada di dalam tubuh. Penularah HIV tertinggi terjadi selama masa awal dan akhir infeksi HIV karena beban virus paling tinggi pada waku tersebut.<sup class="reference" id="cite_ref-hub2_23-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub2-23">[24]</a></sup> Pada rentan waktu tersebut, beberapa orang hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali.<sup class="reference" id="cite_ref-hub2_23-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub2-23">[24]</a></sup> Penggunaan douche dapat meningkatkan resiko penularan HIV karena menghancurkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" title="Bakteri">bakteri</a> baik di sekitar vagina dan anus yang memiliki fungsi proteksi.<sup class="reference" id="cite_ref-hub2_23-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub2-23">[24]</a></sup> Selain itu, penggunaan douche setelah berhubungan seksual dapat menekan bakteri penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh dan mengakibatkan infeksi.<sup class="reference" id="cite_ref-hub2_23-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub2-23">[24]</a></sup><br />
Pencegahan HIV melalui hubungan seksual dapat dilakukan dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kondom" title="Kondom">kondom</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Cara pencegahan lainnya adalah dengan melakukan hubungan seks tanpa menimbulkan paparan cairan tubuh.<sup class="reference" id="cite_ref-hub1_22-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub1-22">[23]</a></sup> Untuk menurunkan beban virus di dalam saluran kelamin dan darah, dapat digunakan terapi anti-retroviral.<sup class="reference" id="cite_ref-hub2_23-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-hub2-23">[24]</a></sup><br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Ibu_ke_anak_.28transmisi_perinatal.29">Ibu ke anak (transmisi perinatal)</span></h3>Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui infeksi <i>in utero</i>, saat proses persalinan, dan melaui pemberian ASI.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Beberapa faktor maternal dan eksternal lainnya dapat mempengaruhi transmisi HIV ke bayi, di antaranya banyaknya virus dan sel imun pada trisemester pertama, kelahiran prematur, dan lain-lain.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Penurunan sel imun (CD4+) pada ibu dan tingginya RNA virus dapat meningkatkan resiko penularan HIV dari ibu ke anak. Selain itu, sebuah studi pada wanita hamil di Malawi dan AS juga menyebutkan bahwa kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko infeksi HIV. Risiko penularan perinatal dapat dilakukan dengan persalinan secara caesar, tidak memberikan ASI, dan pemberian AZT pada masa akhir kehamilan dan setelah kelahiran bayi.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Di sebagian negara berkembang, pencegahan pemberian ASI dari penderita HIV/AIDS kepada bayi menghadapi kesulitan karena harga susu formula sebagai pengganti relatif mahal.<sup class="reference" id="cite_ref-perinatal_24-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-perinatal-24">[25]</a></sup> Selain itu, para ibu juga harus memiliki akses ke air bersih dan memahami cara mempersiapan susu formula yang tepat.<sup class="reference" id="cite_ref-perinatal_24-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-perinatal-24">[25]</a></sup><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Lain-lain">Lain-lain</span><br />
Cara efektif lain untuk penyebaran virus ini adalah melalui penggunaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jarum" title="Jarum">jarum</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_suntik" title="Alat suntik">alat suntik</a> yang terkontaminasi, terutama di negara-negara yang kesulitan dalam sterilisasi alat kesehatan.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Bagi pengguna obat intravena (dimasukkan melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darah" title="Pembuluh darah">pembuluh darah</a>), HIV dapat dicegah dengan menggunakan jarum dan alat suntik yang bersih.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Penularan HIV melalui <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transplantasi" title="Transplantasi">transplantasi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transfusi_darah" title="Transfusi darah">transfusi</a> hanya menjadi penyebab sebagian kecil kasus HIV di dunia (3-5%).<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Hal ini pun dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan produk darah dan transplan sebelum didonorkan dan menghindari donor yang memiliki resiko tinggi terinfeksi HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-8"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup><br />
Penularan dari pasien ke petugas kesehatan yang merawatnya juga sangat jarang terjadi (< 0.0001% dari keseluruhan kasus di dunia).<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-9"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Hal ini dicegah dengan memeberikan pengajaran atau edukasi kepada petugas kesehatan, pemakaian pakaian pelindung, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sarung_tangan" title="Sarung tangan">sarung tangan</a>, dan pembuangan alat dan bahan yang telah terkontaminasi sesuai dengan prosedur.<sup class="reference" id="cite_ref-p2_20-10"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p2-20">[21]</a></sup> Pada tahun 2005, sempat diusulkan untuk melakukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sunat" title="Sunat">sunat</a> dalam rangka pencegahan HIV. Namun menurut WHO, tindakan pencegahan tersebut masih terlalu awal untuk direkomendasikan.<sup class="reference" id="cite_ref-p1_25-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p1-25">[26]</a></sup><br />
Ada beberapa jalur penularan yang ditakutkan dapat menyebarkan HIV, yaitu melalui <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ludah" title="Ludah">ludah</a>, gigitan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk" title="Nyamuk">nyamuk</a>, dan kontak sehari-hari (berjabat tangan, terekspos batuk dan bersin dari penderita HIV, menggunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toilet" title="Toilet">toilet</a> dan alat makan bersama, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peluk" title="Peluk">berpelukan</a>).<sup class="reference" id="cite_ref-p3_19-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p3-19">[20]</a></sup> Namun, CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) menyatakan bahwa aktivitas tersebut tidak mengakibatkan penularan HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-p3_19-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p3-19">[20]</a></sup> Beberapa aktivitas lain yang sangat jarang menyebabkan penularan HIV adalah melalui gigitan manusia dan beberapa tipe ciuman tertentu.<sup class="reference" id="cite_ref-p3_19-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p3-19">[20]</a></sup><br />
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_kelamin" title="Penyakit kelamin">penyakit kelamin</a>, praktik menoreh tubuh, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transfusi_darah" title="Transfusi darah">transfusi darah</a>, dan buruknya tingkat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan" title="Kesehatan">kesehatan</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gizi" title="Gizi">gizi</a> di sana.<sup class="reference" id="cite_ref-p4_26-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV#cite_note-p4-26">[27]</a></sup>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-853190095464369801.post-3349845237020246632011-12-07T21:38:00.000-08:002011-12-07T21:38:30.313-08:00SIKLUS HIDUP AEDES AEGGYPTI<img alt="Daur Hidup Aedes aegypti" class="alignleft size-full wp-image-2063" height="720" src="http://kiathidupsehat.com/wp-content/uploads/2011/01/Daur-Hidup-Aedes-aegypti.jpg" title="Daur Hidup Aedes aegypti" width="730" /><br />
Kontributor Gambar Siklus Hidup Aedes aegypti : Zainal Bahang<br />
<strong>Siklus Hidup Aedes aegypti Vektor Penyakit Demam Berdarah dan Vektor Penyakit Demam Tulang</strong><br />
<strong>1. Kita Mulai dari Telur :</strong><br />
Telur Aedes aegypti kecil seperti beras warna hitam tetapi ukurannya panjang hana 0,5 mm,biasanya telur Aedes aegypti diletakkan di dinding container (kamar mandi,gentong dll) tepat diatas permukaan air.<br />
Kalau gentong terisi air lagi, maka telur Aedes aegypti akan menetas, namun kalau air tidak terisi lagi maka telur ini akan tetap bertahan selama 3 bulan.<br />
Karena telur ini menempel pada permukaan dinding bak mandi atau dinding gentong, maka hukumnya wajib untuk menguras + menggosok/membersihkan dengan sikat agar telor lepas dan digelontor dengan air.<br />
<strong>2. Larva = Jentik jentik</strong><br />
Telur menetas menjadi Larva atau Jentik Jentik, jentik akan berganti kulit sebanyak 3 kali ( 4 instar), umur jentik sekitar 7 hari itulah mengapa pengurasan bak mandi/gentong disarankan “minimal” 7 hari sekali, kalau 10 hari sekali maka Jentik sudah berubah jadi nyamuk.<br />
Abate adalah larvasida yang fungsinya menghambat proses pergantian kulit (instar) larva tersebut , utnuk itu lebih baik kalau habis dikuras bak mandi/gentong diberi abate.<br />
<strong>3. Kepompong = Pupa</strong><br />
Kepompong atau Pupa adalah Fase Tidak Makan dari nyamuk, Umur kepompong 2 – 3 hari dan tidak makan selama periode tersebut.. Kepompong benafas dengan siphon.<br />
<strong>4. Imago=Dewasa=Nyamuk</strong><br />
Nyamuk dapat bertahan selama 1 bulan, nyamuk betina akan memerlukan darah untuk perkembangan telurnya,,sedang nyamuk jantan tidak memerlukan darah cukup hidu dari sari bunga = nectar.<br />
Selama hidupnya nyamuk betina dapat bertelur 4 – 5 kali, dan bila dia mengisap darah penderita demam berdarah akan terhisap dan virus berkembang di tubuh nyamuk. Bila dia menghisap darah lagi maka virus akan ditularkan ke orang lain.<br />
Proses sejak telur sampai dewasa menjadi nyamuk disebut <strong>METAMORPHOSIS</strong>Unknownnoreply@blogger.com0